KOMPAS.com - Konser "Astroworld Festival" dengan bintang utama rapper asal Amerika Serikat, Travis Scott, berujung petaka yang mengakibatkan 8 orang penonton tewas.
Melansir Reuters, Minggu (7/11/2021), selain adanya korban meninggal dunia, konser tersebut juga menyebabkan ratusan penonton lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan resmi dari pihak berwenang, penyebab insiden itu karena ribuan penonton yang merangsek maju dan berdesak-desakan untuk menyaksikan Travis Scott dari dekat.
Akibatnya, terjadi kekisruhan karena beberapa orang dalam kerumunan penonton jatuh pingsan dan kesulitan bernapas.
Penonton yang mencoba menyelamatkan diri kalang-kabut sehingga menginjak-injak mereka yang terjatuh.
Konser Astrowold Festival diselenggarakan oleh Live Nation dan Travis Scott di Houston, Jumat (5/11/2021) waktu setempat, dan dihadiri 50.000 penonton.
Baca juga: Kronologi Tewasnya 8 Orang Saat Konser Travis Scott
Kesaksian penonton konser
Pria berusia 20 tahun ini, mengatakan, tragedi pada Jumat malam itu bermula sekitar satu jam sebelum Travis Scott naik ke panggung.
Saat itu, Tellez dan pacarnya berdiri di dekat panggung, berharap dapat menyaksikan penampilan sang rapper dari posisi terbaik.
Akan tetapi, sebelum Travis Scott naik ke panggung, keadaan tiba-tiba menjadi kacau-balau dan tidak terkendali.
Kerumunan penonton yang semula berada di barisan belakang merangsek maju demi bisa menyaksikan sang bintang utama Astroworld Festival.
"Kerumunan menjadi semakin rapat, dan pada saat itu sangat sulit untuk bernapas. Ketika Travis naik panggung membawakan lagu pertamanya, saya melihat orang di sebelah saya pingsan," kata Tellez.
"Kami berteriak minta bantuan, namun tak ada yang membantu atau mendengar kami. Itu sangat mengerikan. Orang-orang berteriak untuk menyelamatkan diri, tapi mereka tidak bisa keluar dari kerumunan. Tak ada yang bisa bergerak sama sekali," lanjut dia.
Penonton konser menggambarkan peristiwa itu sebagai sebuah insiden yang mengerikan.
Banyak saksi mengatakan bahwa mereka melihat tubuh tak bernyawa terinjak-injak di tengah kekacauan. Situasi menjadi semakin parah karena musik masih terus dimainkan meskipun korban jiwa sudah berjatuhan.
"Semua orang menangis; itu adalah suara paling menakutkan yang pernah saya dengar. Bayangkan, mendengarkan Travis Scott dan orang-orang berteriak untuk menyelamatkan nyawa mereka pada saat yang sama," ungkap Tellez.
Pingsan karena sulit bernapas
Perempuan berusia 23 tahun itu adalah seorang perawat ICU yang jatuh pingsan saat kerumunan penonton berdesak-desakan mendekat ke panggung.
Eskins kemudian dibawa ke area yang tidak terlalu ramai untuk mendapatkan perawatan medis. Saat terbangun, dia melihat seseorang di dekatnya yang butuh bantuan medis.
Eskins lalu memberi tahu petugas keamaan bahwa dia adalah seorang perawat. Petugas itu kemudian memintanya membantu memberikan pertolongan pertama.
"Ada tiga orang di lapangan mendapatkan CPR, dan itu adalah kekacauan paling tidak terorganisir yang pernah saya lihat dalam hidup saya," kata Eskins.
Eskins mengatakan, dia mencoba membimbing staf medis dan sukarelawan tentang cara menggunakan defibrillator.
Ia juga membantu memeriksa denyut nadi dan melakukan CPR pada beberapa orang.
Konser akhirnya dihentikan
Selama beberapa detik, musik berhenti. Travis Scott kemudian melihat ke arah kerumunan dan bertanya apa yang terjadi.
Live Nation akhirnya menghentikan konser kira-kira 30 menit lebih awal dari yang direncanakan, sekitar pukul 22.10 waktu setempat.
Dalam sebuah pernyataan, Travis Scott mengatakan, ia benar-benar hancur mengetahui peristiwa tersebut terjadi saat konsernya berlangsung.
Ia pun berjanji untuk bekerja sama dalam penyelidikan peristiwa itu.
Seorang juru bicara Live Nation mengatakan, penyelenggara acara akan memberikan informasi dan bantuan sebanyak mungkin kepada pihak berwenang setempat.
"Ini adalah kasus yang tragis, dan itulah mengapa saya menginginkan penyelidikan yang sangat, sangat menyeluruh tentang ini," ujar dia.