Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fibroid, Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Pengobatannya

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi miom di rahim
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Fibroid adalah daging tumbuh non-kanker dalam rahim yang dapat muncul selama tahun-tahun masa subur seorang perempuan. 

Penyebab fibroid masih terus diteliti oleh para ahli. Faktor risiko yaitu riwayat keluarga fibroid, obesitas, atau masa awal pubertas.

Sementara gejala termasuk perdarahan berat menstruasi, menstruasi yang lama, dan nyeri panggul. Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala.

Unggahan mengenai fibroid pasien perempuan sempat viral di Twitter, Rabu (3/11/2021) setelah diunggah akun Twitter @NGOBAMAKHOS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Miom, Gejala, Penyebab, dan Perawatannya

Pengertian Fibroid

Dilansir dari Healthline, 17 Juli 2020, fibroid adalah pertumbuhan daging abnormal yang berkembang di dalam atau di rahim perempuan.

Terkadang tumor ini menjadi cukup besar dan menyebabkan sakit perut yang parah dan menstruasi yang berat.

Umumnya, fibroid dikenal sebagai leiomioma, mioma, mioma uteri, atau fibroma. Pertumbuhan tumor ini biasanya jinak, atau non-kanker.

Menurut Kantor Kesehatan Wanita, sebanyak 80 persen wanita memiliki fibroid saat menginjak usia 50 tahun.

Gejala fibroid

Fibroid bisa tidak bergejala, namun sering kali dapat dirasakan gejalanya seiring kondisi tumor, lokasi, dan ukurannya.

Misalnya, fibroid submukosa dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat dan kesulitan untuk hamil.

Apabila merasakan gejala fibroid berikut ini disarankan segera melakukan pemeriksaan ke dokter. 

Berikut gejala fibroid yang mungkin ada pada tubuh:

Fibroid dapat menyusut selama dan setelah menopause. Ini karena wanita yang mengalami menopause mengalami penurunan kadar estrogen dan progesteron, hormon yang merangsang pertumbuhan fibroid.

Baca juga: 8 Gejala Miom dan Penyebabnya

 

Penyebab Fibroid

Hingga saat ini belum begitu jelas apa yang menyebabkan fibroid berkembang.

Namun beberapa faktor dapat memengaruhi pembentukannya. Berikut rinciannya:

  1. Hormon. Estrogen dan progesteron adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium. Mereka menyebabkan lapisan rahim untuk beregenerasi selama setiap siklus menstruasi dan dapat merangsang pertumbuhan fibroid.
  2. Keturunan. Fibroid dapat diturunkan dalam keluarga. Jika ibu, saudara perempuan, atau nenek Anda memiliki riwayat kondisi ini, Anda mungkin juga mengalaminya.
  3. Kehamilan. Kehamilan meningkatkan produksi estrogen dan progesteron dalam tubuh Anda. Fibroid dapat berkembang dan tumbuh dengan cepat saat Anda hamil.

Baca juga: 4 Perbedaan Kista dan Miom pada Wanita

Faktor risiko fibroid

Ada beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab fibroid, antara lain:

  • Faktor keturunan
  • Haid pertama terlalu dini
  • Kegemukan
  • Kekurangan vitamin D
  • Kerap makan daging merah tapi jarang makan sayur dan buah
  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Mencegah fibroid

Sejumlah aktivitas dapat dilakukan untuk mencegah munculnya fibroid, antara lain: 

  • Rutin melakukan olahraga atau aktivitas fisik.
  • Menjaga pola makan sehat
  • Menghindari rokok dan alkohol

Baca juga: Benarkah Tidur Siang Usai Melahirkan Bikin Darah Putih Naik ke Mata?

 

Pengobatan fibroid

Mengutip Medical News Today, 29 September 2020, tindakan pertama untuk penanganan fibroid adalah melakukan pengobatan atau penanganan lain seperti pengangkatan fibroid.

Ini sejumlah tindakan pengobatan untuk penyembuhan fibroid.

1. Obat anti inflamasi nonsteroid

Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, dapat mengurangi nyeri fibroid, tetapi tidak mengurangi perdarahan. Selain itu, ibuprofen bisa dibeli secara online.

2. Operasi

Fibroid parah mungkin tidak merespons pilihan pengobatan yang lebih konservatif. Dalam kasus ini, pembedahan mungkin merupakan pilihan pengobatan terbaik.

3. Histerektomi

Histerektomi adalah pengangkatan sebagian atau seluruh rahim. Metode ini dapat mengobati fibroid yang sangat besar atau pendarahan yang berlebihan. Histerektomi total dapat mencegah kembalinya fibroid.

Jika seorang ahli bedah juga mengangkat ovarium dan saluran tuba, efek sampingnya dapat mencakup penurunan libido dan menopause dini.

4. Miomektomi

Tindakan ini adalah pengangkatan fibroid dari dinding otot rahim. Bisa membantu orang yang masih ingin punya anak.

Mereka yang memiliki fibroid besar atau fibroid yang terletak di bagian tertentu dari rahim mungkin tidak mendapat manfaat dari jenis operasi ini.

5. Ablasi endometrium

Ablasi endometrium adalah melepaskan lapisan rahim. Metode ini dapat membantu jika fibroid berada di dekat permukaan bagian dalam rahim.

Selain itu, hal ini dapat menjadi alternatif yang efektif untuk histerektomi untuk beberapa orang dengan fibroid.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi