KOMPAS.com - Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2021, Achi Hardjakusumah, komposer yang juga pemain biola meluncurkan sebuah scoring bertajuk “Sepinya, Sepi”.
Lagu ini menceritakan kisah seorang pejuang perempuan asal Wonosobo keturunan Tionghoa dengan nama asli The Sin Nio.
Keinginan Sin Nio untuk berjuang bagi tanah airnya, Indonesia, begitu kuat, hingga ia memutuskan untuk menyamar menjadi laki-laki bernama Moechamad Moechsin agar bisa turut berjuang sebagai seorang gerilyawan.
“Saya terkejut ketika mendengar kisah The Sin Nio, yang rasanya mirip sekali dengan kisah animasi Mulan, tapi ini nyata, dari tanah Indonesia sendiri,” kata Achi yang juga mantan personil band SHE, Rabu (10/11/2021).
Lagu Sepinya Sepi dapat didengarkan di Spotify di sini dan Apple Music.
Baca juga: Ismail Marzuki Tampil Jadi Google Doodle pada Hari Pahlawan 2021
Sosok The Sin Nio
Anak bungsu dari musisi kawakan Sam Bimbo ini mengaku takjub karena baru mendengar kisah luar biasa itu kali ini.
Dia meluncurkan "Sepinya, Sepi" di Hari Pahlawan untuk menghargai The Sin Nio dan keluarganya, sebagai perwakilan dari banyak sosok yang tidak tercatat namanya dalam sejarah.
Ahda Imran, penulis naskah pementasan monolog berjudul sama menyebut karya Achi sebagai sebuah repertoire ziarah.
“Karya ini murni bentuk terima kasih dan apresiasi saya sebagai musisi untuk mengenang dan memberi penghargaan agar perjuangan mereka bisa terus terdengar,” tambah Achi.
Achi berusaha meresapi dan menuangkan perasaan yang dialami The Sin Nio dalam lagu Sepinya, Sepi.
Di antaranya rasa bingung, ketakutan, rasa mencekam, lalu secercah harapan dan sukacita saat bisa berperang membela bangsa yang ia cintai, Indonesia.
Sementara itu, Dian Hadiprawono atau Dian HP memberikan komentarnya akan scoring ini,
Menurut Dian, lagu tersebut seperti merekah indah saat didengarkan.
"Nutrisi bagi telinga dan jiwa yang lelah," kata Dian.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Terbaru Seleksi Kompetensi PPPK Guru Tahap II
Pementasan monolog
Sepinya, Sepi yang juga merupakan judul pementasan monolog pernah diperdengarkan secara live di Gedung Kesenian Jakarta, bulan April 2021 lalu.
Saat itu musiknya lebih bernuansa piano yang minimalis.
Pementasan monolog ini sendiri merupakan rangkaian dari “Di Tepi Sejarah” yang dibuat atas kerja sama Titimangsa Foundation dan Kawankawan Media bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru.
Pementasan ini diperankan oleh Laura Basuki yang untuk pertama kalinya memerankan karya monolog.
Achi mengaku langsung jatuh cinta pada naskah yang ditulis Ahda Imran dan dikemas apik oleh produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara, sutradara Helena Sinaga, dan sutradara visual Yoseph Anggi Noen.
Achi kemudian memutuskan membuat karya yang lebih kaya penggarapan unsur musiknya dan meluncurkan lagu ini pada Hari Pahlawan tahun ini.
“Gak bisa berhenti merinding dan nangis selama dengerin. Terbuai dengan alunan musiknya, membawa kembali memori tentang Sin Nio. Penuh luka tapi juga penuh keindahan,” kata Laura Basuki seusai mendengar scoring lengkap Sepinya, Sepi.
Scoring tersebut menurut Laura seakan menghantarnya kembali ke atas panggung GJK.
Sepinya, Sepi merupakan lagu pertama yang diluncurkan Achi dari keseluruhan empat buah karya, semuanya akan dikemas dalam sebuah EP atau Extended Play, yang akan diluncurkan satu-persatu setiap bulannya.
Asri Dewi Lestari Hardjakusumah yang akrab dipanggil Achi sebelumnya bergabung di band SHE (Sound & Harmony Eclectic), band asal Bandung yang keseluruhan anggotanya adalah perempuan.
Bersama SHE, Achi telah mengeluarkan empat buah album di bawah naungan BMG Entertainment Indonesia dan Sony Music Entertainment Indonesia.
Sejak tahun 2013 Achi menekuni profesinya sebagai komposer, arranger, dan pemain biola.
Sejumlah karya telah dihasilkannya dan dirilis di kanal digital, di antaranya “Sebelum Terbenam” untuk kampanye perlindungan hutan yang diadakan oleh Hutan Itu Indonesia, “Balada Seorang Biduan” sebuah karya lama dan masterpiece dari Sam Bimbo yang diaransemen ulang.
Karya tersebut ditampilkan oleh Budapest Scoring Orchestra, “Kejar Pelangi” yang merupakan OST. Film Kapal Goyang Kapten.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.