Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Warga Sulit Dapat Vaksin Dosis Kedua, Ini Tanggapan Kemenkes

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/M-Foto
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Keluhan soal sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua, khususnya Moderna dan AstraZeneca, disampaikan warganet melalui media sosial.

Di Twitter, sejumlah akun menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi untuk mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.

Akun Instagram @laporcovid19 juga menerima keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan dosis kedua dengan jenis vaksin yang sama dengan dosis pertama. 

Bahkan, ada yang mengaku harus berkeliling ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk memperoleh informasi terkait vaksin yang tersedia.

Baca juga: Mengapa Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Orang Berbeda-beda?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana tanggapan Kemenkes?

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksin Moderna dan AstraZeneca masih tersedia.

Namun, kedatangan kedua vaksin ini secara bertahap dan harus dilakukan proses quality control.

“(Kedua vaksin) masih ada, hanya datangnya bertahap dan ada proses untuk quality control,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Nadia mengklaim, Kemenkes memastikan ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan.

“Prinsipnya, kami sudah menghitung jumlah kebutuhannya dan masyarakat tidak perlu khawatir,” lanjut dia.

Menurut dia, keterlambatan yang terjadi karena percepatan vaksinasi dosis pertama untuk mencegah kenaikan kasus akibat varian Delta.

“Pasti (vaksin) ada karena sudah dipetakan dan dimonitor oleh Kemenkes,” papar Nadia.

Nadia mengatakan, toleransi keterlambatan antara vaksin dosis pertama dan kedua selama satu bulan.

Jika ingin mengetahui ketersediaan vaksin, Nadia mengatakan, masyarakat bisa menghubungi faskes terdekat.

“Iya, pasti (masyarakat memperoleh dosis penuh),” kata dia.

Perkembangan vaksinasi Indonesia

Melansir laman vaksin.kemkes.go.id, hingga 11 November 2021 pukul 12.00 WIB, sebanyak 81.711.099 orang di Indonesia telah mendapatkan vaksinasi penuh.

Adapun penerima vaksinasi dosis pertama tercatat 128.147.345 orang.

Sementara, sebanyak 62/100 penduduk sasaran vaksinasi telah mendapatkan dosis pertama.

Ditargetkan, total sasaran vaksinasi sampai tahap akhir sebanyak 208.265.720 orang.

Masyarakat dapat memantau ketersediaan stok vaksin melalui laman berikut: Stok Vaksin Kemenkes.

Layanan WhatsApp PeduliLindungi

Kemenkes telah meluncurkan layanan Chatbot WhatsApp PeduliLindungi yang dapat diakses oleh masyarakat.

Layanan ini dilakukan dengan menghubungi nomor WhatsApp 081-110-500-567.

Melansir informasi resmi Kemenkes, untuk keamanan data akan diminta memasukkan nomor telepon yang terdaftar pada aplikasi PeduliLindungi dan kode OTP.

Selanjutnya, akan muncul menu Download Sertifikat, Status Vaksinasi, dan Ubah Info Diri, yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Masyarakat yang belum memperoleh sertifikat vaksin dan mengalami kendala mengaksesnya di aplikasi PeduliLindungi, dapat memilih menu Download Sertifikat.

Sementara itu, untuk pengecekan status vaksinasi dapat melalui menu Status Vaksinasi.

Adapun menu Ubah Info Diri diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengubah data nama pada sertifikat vaksin agar sesuai KTP dan nomor telepon terdaftar di aplikasi PeduliLindungi.

Perlu diketahui, Chatbot WhatsApp ini menggunakan nama KemenkesRI dengan centang hijau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi