Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Tanaman di Musim Penghujan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Jake Colling
Waspadai beberapa penyakit tanaman di musim penghujan seperti busuk api.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Curah hujan sudah mulai tinggi di beberapa daerah di nusantara. Bagi banyak petani dan pecinta tanaman, hujan adalah berkah tersendiri.

Namun layaknya hal-hal baik lainnya, jika datang dan dikonsumsi dalam porsi terlalu berlebihan, bukan keuntungan yang didapat melainkan kerugian.

Ketika tanah dan tanaman tergenang banyak air hujan, maka akan timbul berbagai masalah yang membuat pusing petani dan pecinta tanaman.

Akar tanaman yang selalu tergenang air akan rawan rusak dan membusuk. Daun dan dahan yang selalu lembab dan basah, juga membuka risiko tumbuhnya bakteri dan jamur yang akan merusak tumbuh kembang tanaman.

Jadi di musim penghujan, para pecinta tanaman harus lebih berhati-hati dalam meletakkan dan merawat anak-anak hijau daunnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menanam dan Merawat Tanaman di Musim Penghujan

Penyakit tanaman di musim penghujan

Melansir dari Gardening Kwow How, berikut ini adalah penyakit-penyakit tanaman yang biasanya muncul di musim penghujan:

1. Antraknosa

Jamur antraknosa biasanya menyebar cepat di musim penghujan. Dimulai dari batang paling rendah dan naik menyebar hingga ke ujung-ujung daun. Gejala utamanya berupa bercak bulat memanjang berwarna hitam yang merusak daun juga buah.

Penyakit ini banyak ditemukan pada berbagai jenis pohon dan semak. Untuk menghalau penyakit ini, Anda bisa menyemprotkan cairan anti jamur. Juga mengambil batang dan daun yang sekiranya sudah terinfeksi jamur agak infeksi tak makin meluas. 

2. Embun tepung

Disebut juga powdery mildew, penyakit ini disebabkan oleh jamur yang bisa menyerang berbagai jenis tanaman, dan mudah merebak di curah hujan yang tinggi.

Ciri-ciri dari penyakit ini adalah tumbuhnya bercak-bercak putih keabuan seperti bedak di penampang daun tanaman.

Panas sinar matahari adalah yang efektif membunuh jamur ini. Jika matahari jarang muncul, Anda bisa menggunakan semprotan fungisida yang mengandung sulfur.

Hindari pula penggunaan pupuk nitrogen jika tanaman sudah terkena penyakit yang satu ini.

Baca juga: Cara Aman Memaketkan Tanaman ke Luar Kota

3. Apple scab

Apple scab atau keropeng apel adalah penyakit umum pada tanaman yang masih dalam keluarga Rosaceae dan disebabkan oleh jamur ascomycete venturia inaequalis.

Penyakit pada buah apel ini berciri khas bercak-bercak kehitaman yang menyerang batang, daun dan terutama daging buah tanaman. Infeksi jamur yang parah akan membuah buah-buahan tumbuh prematur.

4. Busuk api

Penyakit busuk api dikenal juga dengan istilah fire blight. Penyakit yang menyerang apel, pir, dan beberapa keluarga Rosaceae lainnya ini mudah menyebar di basahnya musim penghujan.

Dalam infeksi yang sangat parah, penyakit ini bisa menghancurkan seluruh produksi satu lahan apel dan pir.

Baca juga: Tanaman Pekarangan dengan Usia Terpanjang

Merawat tanaman di musim penghujan

Untuk mencegah penyakit tanaman di musim penghujan, Anda bisa melakukan beberapa upaya perawatan ekstra.

Yang pertama, perhatikan drainase tanaman. Pastikan lubang pot tak tersumbat sehingga tak ada air hujan yang menggenang dan membusukkan akar.

Kemudian ambil dahan dan ranting yang sudah terinfeksi jamur dengan ciri memilik bercak hitam, menguning, atau menggulung di tepian-tepiannya.

Jika ada tanaman yang terlihat sudah teinfeksi jamur, segera jauhkan dari tanaman-tanaman yang lain.

Setelah daun dan batang yang terinfeksi Anda bersihkan, semprot dulu tanaman dengan semprotan anti jamur baru kembalikan ke tempatnya yang semula.

Untuk tanaman yang tak tahan dengan kandungan air tinggi, pindahkan potnya ke lahan yang ternaungi atap. 

Baca juga: Manfaat Arang untuk Tanaman

 

  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi