Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Sebut Angin Puting Beliung di Bali, BMKG: Itu Waterspout

Baca di App
Lihat Foto
ISTIMEWA
Fenomena waterspout.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi penampakan angin puting beliung di Ponjok Batu Singaraja, Bali, beredar di media sosial Instagram.

Video berdurasi 9 detik itu diunggah oleh akun Instagram ini. Video itu diambil dari mobil dan menampilkan sesuatu yang berputar di atas laut.

Video yang diunggah pada Kamis (11/11/2021) itu disukai lebih dari 4.500 kali dan diputar lebih dari 54.000 kali.

Dari sejumlah komentar pada unggahan itu, beberapa mengira itu adalah puting beliung. Akan tetapi, ada juga yang meragukannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Balita Disuap Makanan Pedas agar Terbiasa, Ini Kata Dokter

Bagaimana penjelasan dari BMKG?

Saat dikonfirmasi, Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, Dwi Hartanto menyatakan, fenomena tersebut bukan puting beliung.

"Bukan (puting beliung). Kalau puting beliung di darat, kalau di laut namanya waterspout," ujar Dwi kepada Kompas.com, Jumat (12/11/2021).

Dia menegaskan, fenomena yang tampak pada video yang viral itu adalah waterspout.

"Video tersebut merupakan fenomena waterspout. Waterspout adalah fenomena seperti puting beliung, tetapi terjadi di atas perairan (dapat berupa danau maupun laut)," kata dia.

Dwi menjelaskan, mekanisme pembentukan waterspout sama seperti puting beliung.

Baca juga: Video Viral Kuku Disebut Alami Clubbing Finger, Benarkah Tanda Penyakit Jantung?

Fenomena itu muncul dari sistem awan cumulonimbus dan membentuk pusaran angin seperti belalai.

"Awan cumulonimbus juga mengindikasikan fenomena cuaca buruk seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir," ujar Dwi.

Fenomena serupa pernah terjadi di daerah tersebut tahun lalu.

Diberitakan Kompas.com, 27 November 2021, waterspout terjadi di area perairan Ponjok Satu, Tejakula, Buleleng, Bali.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, fenomena ini sering terjadi di perairan Kabupaten Buleleng dan wilayah tropis seperti Indonesia.

"Itu biasa terjadi di sana. Biasanya juga ini ada di Kota Singaraja," kata dia.

Ia mengatakan, waterspout tidak terlalu bahaya dan berbeda dengan tornado. Sebab, kekuatan putarannya hanya 30 meter per detik dan durasinya biasanya hanya 20 menit.

Dengan demikian, kekuatannya lebih lemah daripada puting beliung yang ada di darat.

Ia mengimbau kepada siapa pun, baik nelayan maupun warga, agar menjauh jika melihat fenomena itu.

Baca juga: Video Viral Harga BBM di Sorong Mencapai Rp 50.000, Ini Kata Pertamina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi