Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ini Efek Kebanyakan Tidur bagi Para Lansia

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Abdul A CxRBtNe2
Jumlah waktu tidur ideal adalah antara 7 hingga 8 jam.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kurang tidur akan menyebabkan berbagai gangguan penyakit. Begitu juga sebaliknya, ketika Anda kebanyakan tidur, akan ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul.

Tidur adalah kebutuhan utama tubuh, sama seperti air, udara, dan makanan. Jadi ketika kebutuhan akan tidur ini tak tercukupi, maka Anda akan terdera berbagai gangguan kesehatan sama seperti ketika Anda tak tercukupi air, makanan dan udara.

Kebutuhan tidur yang tak tercukupi dengan baik ini bisa karena terlalu kurang atau justru terlalu berlebihan.

Terlalu banyak tidur, terutama untuk usia lansia di atas 60 tahun, akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang bisa menganggu para lansia jika mereka terlalu banyak melewatkan waktunya dengan terpejam:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pola Hidup Sehat Usia 50 Tahun yang Bisa Memperlambat Penuaan

1. Gangguan pada otak

Ketika Anda terlalu banyak tidur, organ tubuh yang paling terkena imbasnya adalah otak.

Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa kurang tidur atau kebanyakan tidur sama-sama memicu penurunan kualitas kemampuan kognitif.

Dan kemunduran kemampuan kognitif ini erat kaitannya dengan munculnya penyakit alzheimer dan demensia.

Melansir dari Eatthis, jumlah waktu tidur minimal sebaiknya adalah enam jam dan jumlah waktu tidur maksimal adalah 7 hingga 8 jam per malam.

2. Meningkatkan risiko serangan jantung

Tidur terlalu sering dan terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko lansia terkena gangguan kesehatan jantung.

Hal ini lantaran dewasa di atas 50 tahun memang sudah sangat berisiko memiliki masalah jantung yang serius.

American College of Cardiology menemukan fakta bahwa jumlah waktu tidur malam hari para lansia sangat berpengaruh pada penumpukan lemak dan plak pada arteri.

Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa lansia yang tidur antara 7 hingga 8 jam per malam memiliki lebih sedikit penumpukan plak dibanding mereka yang memiliki waktu tidur kurang dari 7 jam atau lebih dari 8 jam.

Baca juga: Amankah Tidur Tanpa Bantal?

3. Selalu lelah dan mengantuk

Tidur seharusnya bisa mengusir kantuk dan membuat kita bangun dengan badan yang terasa lebih segar dan bugar. 

Namun jika Anda terbangun dari tidur dengan kelelahan yang teramat sangat dan dengan kantuk yang mendera sepanjang hari, bisa jadi Anda kurang tidur atau malah terlalu lama menikmati tidur malam.

Penelitian yang diterbikan dalam Psychosomatic Medicine mengungkap fakta bahwa lansia yang tidur lebih dari 9 jam per malam cenderung mudah mengantuk dan terbangun di pagi hari dengan kondisi yang jauh dari bugar.

4. Mudah mengalami kenaikan berat badan

Memiliki waktu tidur lebih dari 9 jam per malam dan dilakukan rutin setiap hari bisa membuat Anda mudah mengalami kenaikan berat badan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Sleep menyatakan bahwa seseorang yang tidur lebih dari 9 jam per hari mudah terdera obesitas.

Penumpukan lemak akan mudah terjadi pada orang yang kurang beraktivitas dan menghabiskan sebagian waktunya berkelana ke alam mimpi.

Jadi agar keempat efek di atas tidak mengancam kesehatan Anda, tidurlah di malam hari dengan waktu yang cukup, antara 7 hingga 8 jam setiap harinya.

Jangan terlalu pendek dan jangan terlalu lama dari waktu ideal tersebut.

Baca juga: Hati-hati, Kurang Tidur Ternyata Bikin Tambah Gendut

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi