Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Teroris di Paris, 130 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@ArchiveInt
Hari ini dalam sejarah 13 November 2015: Serangan teroris di Paris 2015
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ibu kota Paris, Perancis diserang oleh sekelompok teroris bersenjata pada 13 November 2015 tepatnya enam tahun lalu. 

Dikutip dari Britannica, serangan terkoordinasi itu mengakibatkan 130 orang tewas dan lebih dari 350 orang terluka.

Para teroris bersenjata api dan pengebom bunuh diri menghantam objek-objek keramaian seperti gedung konser, stadion, restoran, dan bar dalam waktu hampir bersamaan.

Baca juga: Polisi Sebut Teroris di Gresik adalah Alumnus Pelatihan Militer di Filipina, Ahli Rakit Senjata dan Peledak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi serangan Paris

Berikut serangkaian serangan teroris yang terjadi di Paris pada malam 13 November 2015:

1. Stadion Stade de France

Serangan teroris dimulai pukul 21.20 waktu setempat, ketika seorang pengebom bunuh diri mencoba meledakkan diri di stadion Stade de France.

Di dalam stadion tersebut, Presiden Perancis Francois Hollande dan 80.000 penonton lainnya tengah menyaksikan pertandingan sepak bola tim Perancis melawan Jerman.

Pada saat itu, petugas keamanan di salah satu pintu masuk utama mendeteksi bom yang terpasang pada sabuk salah seorang pelaku bom bunuh diri.

Pelaku tersebut langsung meledakkan dirinya dan menewaskan seorang pejalan kaki.

Sabuk berisi bom itu identik dengan yang dipakai oleh dua pengebom bunuh diri lain yang menyerang Stade de France beberapa menit kemudian.

Pada pukul 21.30, pengebom kedua meledakkan diri di pintu masuk lain. Namun serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Di dalam stadion, pertandingan masih berlangsung.

Akan tetapi, Presiden Hollande telah dievakuasi dari stadion setelah jelas bahwa kedua serangan bom bunuh diri itu merupakan bagian dari aksi terorisme terkoordinasi.

Sementara itu, serangan bom bunuh diri ketiga terjadi di sebuah gerai McDonald yang berjarak tak jauh dari Stade de France pada pukul 21.53.

Baca juga: Pelaku Serangan Teror Paris 2015 Menyebut Dirinya Tentara ISIS

2. Restoran dan bar

Bersamaan dengan serangan bom bunuh diri di Stade de France, pada pukul 21.25 waktu setempat, para teroris juga menyasar Rue Alibert, sebuah pusat keramaian malam di Paris.

Lokasi pertama yang ditujuk oleh kelompok bersenjata api itu adalah Bar Le Carillon.

Setelah menembaki pengunjung di Le Carillon dengan senapan serbu AK-47, orang-orang bersenjata itu bergerak melintasi Rue Bichat ke Le Petit Cambodge, sebuah restoran Kamboja.

Serangan yang hanya berlangsung beberapa menit ini mengakibatkan 15 orang tewas dan lebih dari selusin orang terluka.

Orang-orang bersenjata itu kemudian terlihat meninggalkan tempat kejadian dengan hatchback SEAT Leon hitam.

Pada pukul 21.32, gerombolan teroris itu bergerak area rue de la Fontaine au Roi dan menembaki pengunjung yang tengah memadati pusat kuliner malam itu.

Lima orang tewas dan delapan terluka di restoran Italia La Casa Nostra, Cafe Bonne Biere, dan sebuah binatu.

Para teroris itu kemudian menargetkan La Belle quipe, sebuah restoran populer di rue de Charonne pada pukul 21.36.

Mereka melepaskan tembakan ke arah kerumunan pengunjung restoran, dan mengakibatkan 19 orang tewas serta menyebabkan sembilan orang lainnya terluka parah.

Di ujung tenggara Boulevard Voltaire, hanya beberapa blok di tenggara La Belle quipe, seorang pengebom bunuh diri meledakkan sabuknya di luar kafe Comptoir Voltaire pada pukul 21.40, melukai satu orang.

Baca juga: Pelaku Aksi Teror Paris di 2015 Divonis 20 Tahun Penjara

3. Gedung konser Bataclan

Pada saat yang sama dan di ujung lain Boulevard Voltaire, serangan paling mematikan malam itu dilakukan di Bataclan, sebuah gedung teater dan konser bersejarah.

Malam itu, band rock Eagles of Death Metal asal Amerika Serikat sedang bermain di depan 1.500 penonton ketika tiga teroris menyerbu masuk dan menembaki penonton.

Beberapa penonton konser berhasil melarikan diri melalui pintu samping, dan puluhan lainnya berlindung di atap gedung, sementara yang lain bersembunyi atau berpura-pura mati untuk menghindari perhatian orang-orang bersenjata.

Orang-orang bersenjata itu menduduki Bataclan selama lebih dari dua jam, menyandera dan membunuh tanpa pandang bulu, sebelum pasukan keamanan Perancis menyerbu gedung itu pada pukul 00.20 waktu setempat.

Dua dari teroris itu meledakkan sabuk bunuh diri mereka, dan sabuk teroris ketiga meledak secara spontan ketika terkena peluru polisi.

Puluhan orang terluka parah dalam serangan itu, dan sedikitnya 89 orang tewas.

Baca juga: Otak Teror Paris Lolos dari Sergapan Polisi Yunani

Para pelaku serangan

Pada 14 November 2015, ISIL/ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan berdarah di Paris, dengan mengatakan bahwa itu merupakan "badai pertama."

Presiden Hollande menanggapi dengan menyebut serangan itu sebagai "tindakan perang" dan menyatakan tiga hari berkabung nasional.

Melansir BBC, 27 April 2016, setelah serangkaian penyelidikan, otoritas Perancis akhirnya berhasil mengungkap pelaku teror Paris yang terjadi pada 13 November 2015.

Serangan tersebut diduga didalangi oleh Abdelhamid Abaaoud, seorang warga negara Belgia yang tewas dalam penggerebekan polisi di Saint-Denis, Paris utara, beberapa hari setelah teror mematikan di Paris terjadi.

Tokoh kunci lainnya, Salah Abdeslam, ditangkap pada 18 Maret 2016 setelah buron. 

Mohamed Abrini, tersangka lain yang diyakini memiliki hubungan dengan serangan Paris, ditangkap di Brussel, Belgia pada 8 April 2016.

Nama-nama pelaku teror di Paris, 13 November 2015:

1. Stadion Stade de France:

  • Bilal Hadfi (tewas)
  • 'Ahmad al-Mohammed' (tewas)
  • 'M al Mahmod' (tewas)

2. Restoran dan bar:

  • Chakib Akrouh (tewas)
  • Abdelhamid Albaaoud (tewas)
  • Brahim Abdeslam (tewas)

3. Gedung konser Bataclan:

  • Omar Ismail Mostefai (tewas)
  • Samy Amimour (tewas)
  • Foued Mohamed-Aggad (tewas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi