Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Kembali Dilanda Lonjakan Kasus Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com- Hampir 2 tahun berlalu, sejak infeksi virus corona pertama terdeteksi akhir Desember 2019, tetapi hingga kini pandemi belum menunjukkan tanda akan usai.

Setelah sempat mereda, kasus Covid-19 di sejumlah negara di Eropa hingga Asia kembali mengalami lonjakan.

Negara, seperti Jerman yang sebelumnya dipuji karena dapat mengendalikan kasus, kini kewalahan akibat gelombang kasus Covid-19 yang meningkat.

Berikut 5 negara yang melaporkan lonjakan kasus Covid-19 harian pekan ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Total Vaksinasi Covid-19 RI Tembus 200 Juta Dosis, Ini Kata Kemenkes

1. Jerman

Dilansir dari CNBC, Kamis (11/11/2021), Jerman saat ini tengah kewalahan dengan lonjakan kasus Covid-19 akibat merebaknya varian delta di tengah cuaca dingin.

Jumlah kasus baru Covid-19 dalam 24 jam yang tercatat di negara itu sebanyak 50.196 kasus pada Kamis (11/11/2021).

Sementara, data dari badan kesehatan masyarakat Jerman, Institut Robert Koch menunjukkan bahwa jumlah total kasus virus corona di Jerman sudah mencapai 4,89 juta dan total kematian mencapai 97.198.

Baca juga: Austria Berencana Lockdown Orang-orang yang Belum Divaksin Covid-19

2. Singapura

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (12/11/2021), Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan terjadi kenaikan kasus baru Covid-19 di negara menjadi 3.099 dalam 24 jam.

Dari kasus baru yang dilaporkan pada Jumat, 3.093 infeksi ditularkan secara lokal, yang terdiri dari 2.965 kasus di masyarakat Singapura dan 128 infeksi di asrama pekerja migran.

Sebelumnya, jumlah kasus baru harian yang tercatat sebanyak 2.396 kasus.

Adapun tingkat pertumbuhan infeksi mingguan adalah 1,04 pada hari Jumat, lebih tinggi dari 0,87 yang dilaporkan pada hari Kamis.

Hal ini mengacu pada rasio kasus komunitas selama seminggu terakhir.

"Rasio minggu ke minggu telah meningkat karena jumlah kasus yang relatif rendah selama hari libur umum Deepavali minggu lalu," kata Departemen Kesehatan.

Baca juga: Malaysia Laporkan 2 Kasus Corona Delta Plus, Apa Itu? Lebih Bahaya dari Delta?

3. Belanda

Berdasarkan pemberitaan Reuters, Jumat (12/11/2021), pemerintah Belanda mencatat ada infeksi baru mencapai 16.000 kasus harian saat itu.

Angka ini meningkat dari catatan kasus harian pada Kamis (11/11/2021) yakni sebanyak 13.000 kasus dalam 24 jam.

Akibatnya, Belanda bakal kembali melakukan karantina wilayah sebagian mulai Sabtu, setelah pemerintah memerintahkan restoran dan toko tutup lebih awal dan melarang penonton menghadiri acara olahraga besar.

Perdana Menteri sementara Mark Rutte mengatakan pembatasan bakal diberlakukan kembali selama tiga minggu.

Supermarket dan pengecer non-esensial juga akan tutup lebih awal dan langkah-langkah jarak sosial akan diberlakukan kembali.

Kemudian, kafe dan kelab malam harus tutup mulai pukul 8 malam. Meski begitu, sekolah, tempat teater, dan bioskop akan tetap dibuka.

Baca juga: Deretan Sanksi di Berbagai Negara bagi Warga yang Menolak Vaksinasi Covid-19

4. Austria

Dikutip dari DW, Jumat (12/11/2021), pihak berwenang melaporkan terjadi penambahann kasus baru Covid-19 hampir sebanyak 11.800 di Austria dalam 24 jam.

Negara tetangga Jerman ini menyatakan bahwa Austria sebagai daerah berisiko tinggi.

Artinya, orang yang datang dari Austria ke Jerman dan mereka belum melakukan vaksinasi, wajib dikarantina.

Selain itu, negara ini serius dalam mencegah penularan virus corona dari orang-orang yang belum divaksin.

Tindakan yang diambil yakni Austria bakal memberlakukan karantina pada orang-orang yang tidak divaksinasi dalam beberapa hari mendatang untuk mengekang lonjakan infeksi.

Mereka yang tidak divaksinasi diharapkan hanya diizinkan meninggalkan rumah mereka untuk tujuan penting, untuk bekerja, atau jika mereka membutuhkan bantuan.

Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Melalui Chatbot WhatsApp PeduliLindungi

5. Perancis

Dikutip dari Reuters, Rabu (10/11/2021), Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran mengungkapkan, Perancis berada di awal gelombang kelima pandemi Covid-19.

"Beberapa negara tetangga sudah berada dalam gelombang kelima epidemi Covid-19, apa yang kita alami di Perancis jelas terlihat seperti awal dari gelombang kelima," kata Veran pada siaran televisi TF1.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Perancis mencatat ada penambahan 11.883 kasus baru pada Rabu (10/11/2021).

Angka ini merupakan penambahan kasus tinggi yang lebih dari 10.000 kasus dalam dua hari berturut-turut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi