Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Cilacap Kebakaran Lagi, Pengamat Pertanyakan Keamanan Kilang

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Kebakaran tangki di area PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021) malam.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah tanki kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.20 WIB.

Warga yang tinggal di sekitar kilang minyak itu pun merekam dan mengunggah video kondisi yang memperlihatkan kobaran api dan asap yang membumbung ke udara.

Kebakaran berhasil dipadamkan pada Minggu (14/11/2021) pukul 07.45 WIB.

Peristiwa ini menambah catatan panjang kebakaran di kawasana kilang minyak milik Pertamina tahun ini.

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran kilang Pertamina Cilacap, Juni 2021

Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di lokasi yang sama pada Juni 2021.

Kebakaran sebelumnya di kilang ini terjadi pada tangki T-205, area 39 tanggal 11 Juni 2021 sekitar pukul 19.45 WIB.

Tangki terebut berisi benzena yang merupakan bahan baku pembuatan minyak mentah dan salah satu petrokimia esensial. Kebakaran saat itu berhasil padam setelah sekitar 40 jam.

Baca juga: Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap: Kronologi, Dampak, dan Penanganan

Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat

Pada Maret 2021, tanki kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu juga terbakar hingga mengakibatkan sejumlah orang luka-luka.

Tangki di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada Senin (29/3/2021) dini hari.

Mengutip laman Pertamina, Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). Kegiatan bisnis utama di kilang ini adalah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan petrokimia.

Kilang ini mulai beroperasi pada 1994 dan terletak di Indramayu atau sekitar 200 kilometer arah timur Jakarta.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, terkait insiden di Kilang Balongan, ditegaskan hanya membakar tangki, bukan kilang.

Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan: Dari Penyebab, Dampak, hingga Data Korban

 

Bukan pertama kalinya

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM)  Fahmy Radhi mengatakan, kebakaran kilang dalam beberapa kali mengindikasikan bahwa Pertamina abai terhadap keamanan kilang.

Kebakaran itu tidak hanya meludeskan tangki penyimpanan minyak, tetapi juga mengancam keselamatan warga di sekitar lokasi.

"Mestinya sistem pengamanan kilang Pertamina sudah sesuai dengan standar international. Namun, tetap saja terjadi kebakaran untuk kesekian kalinya," kata Fahmy kepada Kompas.com, Minggu (14/11/2021).

Dengan adanya insiden ini, Fahmi menyebut biaya impor bahan bakar minyak (BBM) akan semakin besar, sehingga memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021.

Menurut Fahmy, Pertamina harus punya komitmen tinggi dan tidak abai dalam mengamankan seluruh asset penting, utamanya kilang dan tangki minyak.

"Untuk itu, Pertamina harus menerapkan sistim keamanan kilang minyak secara berlapis, sesuai dengan standar International," jelas dia.

"Sistem pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan Lembaga Independen," tambahnya.

Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Ombudsman: Pertamina Abaikan Keluhan Warga soal Bau Bensin Menyengat

 

Pertamina akan evaluasi keamanan kilang

Menanggapi hal itu, Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifky Sukarya mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi seluruh keamanan sejak terjadinya kebakaran Juni lalu.

Tidak hanya di kilang RU4, tetapi juga seluruh kilang yang ada di bawah PT KPI.

"Kami sudah melakukan assessment bersama para pakar, hal-hal yang perlu improve dan rekomendasi-rekomendasi yang dilakukan kami lakukan upaya improvement," kata Ifky saat dihubungi secara terpisah, Minggu.

"Selain itu juga, dari sisi pencegahan, terhadap SDM kami selalu mengingatkan masalah safety melalui pembangunan budaya safety di seluruh personal," sambungnya.

Terkait penyebab kebakaran, Ifky menyebut pihaknya saat ini masih melakukan investigasi.

Berdasarkan rumor yang beredar, kebakaran tanki kilang Pertamina di Cilacap disebabkan oleh samberan petir.

"Meskipun pada saat itu terjadi hujan, kami tentunya tetap tidak bisa membuat kesimpulan dari apa yang terjadi saat ini," jelas dia.

"Kita akan lakukan investigasi, supaya kita bisa mendapat apa yang kita lakukan ke depan sebagai upaya-upaya perbaikan," kata Ifky.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Tangki di Kilang Pertamina Cilacap

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi