Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Skoliosis, Kelainan Tulang Belakang yang Bisa Terjadi pada Remaja

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi skoliosis
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, di media sosial Twitter, ramai perbincangan soal unggahan seorang pengguna yang membagikan informasi munculnya rasa sakit pada punggung.

Menurut pengunggah, rasa sakit pada punggung terjadi saat sekolah online. 

"Sch! PLISS GARA GARA SEKOLAH ONLINE NI PUNGGUNG TIAP HARI SAKIT BANGET JUJURR. SAMPE SETIAP HARI CEK PUNGGUNG TAKUT SKOLIOSIS. KALIAN GITU GA SI?!!. DROP DONG STARTER PACK PEREDANYAA," demikian tulis seorang pengguna.

Unggagan ini pun ramai dan jadi perbincangan sesama pengguna Twitter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu skoliosis dan bagaimana mencegahnya?

Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi dari Universitas Indonesia (UI) dr Achamd Fauzi Kamal mengatakan, skoliosis dapat diartikan sebagai bengkoknya tulang belakang ke arah samping.

"Skoliosis itu kalau bahasa Inggrisnya lateral curvature of the spine. Maksudnya, lengkungnya (bengkoknya tulang belakang ke arah samping dari tulang belakang)," ujar Fauzi saat dihubungi Kompas.com, 25 Oktober 2021.

Ia menjelaskan, skoliosis terbagi menjadi skoliosis fungsional dan struktural.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Merusak Tulang dan Sendi

Untuk skoliosis fungsional, tulang belakang tampak bengkok. Akan tetapi, bukan akibat dari struktur tulang belakangnya.

Misalnya, akibat nyeri pada pinggang atau perut kanan bawah.

"Bisa tampak bengkok sehingga bila penyebab nyerinya hilang, maka skoliosisnya juga akan hilang," ujar Fauzi.

Sementara, untuk skoliosis struktural yakni terjadi perubahan struktur permanen pada tulang belakang. Hal ini terjadi karena kelainan bawaan.

Biasanya, pada kondisi ini, masih ada segmen tulang belakang yang menyatu, atau karena fraktur (patah tulang belakang), atau proses degeneratif, dan idiopatik.

"Nah kalau yang sering ditemukan pada remaja itu dikenal skoliosis idiopatik. Disebut idiopatik karena penyebabnya tidak diketahui," lanjut dia.

Skoliosis idiopatik

Fauzi mengatakan, pada skoliosis idiopatik yang muncul saat remaja, biasanya diketahui karena adanya sudut kelengkungan pada tulang belakang.

Menurut dia, sudut kelengkungan ini akan bertambah sesuai dengan pertumbuhan tulang sehingga semakin tampak bengkoknya.

"Gejalanya kadang pegal-pegal. Pada kasus sedang hingga berat, tandanya bisa dikenali dari bahu tinggi sebelah, punggungnya menonjol pada satu sisi (hump back), panggulnya bisa tinggi sebelah," ujar Fauzi.

Ia mengatakan, pada kasus skoliosis idiopatik berat, sudut kelengkungannya bisa lebih dari 100 derajat, dan kondisi ini akan mempersempit rongga paru dan jantung.

Penanganan skoliosis

Penanganan skoliosis bisa mengonsultasikannya pada ahli orthopaedi yang khusus tulang belakang (spine). Pasien akan menjalani pemeriksaan x-ray skoliosis sebanyak 5 posisi.

Tindakan ini dilakukan untuk menentukan berapa sudutnya, lokasinya, dan melibatkan tulang belakang mana saja.

Suatu skoliosis termasuk kondisi yang ringan jika sudutnya kurang dari 20 derajat; kondisi sedang dengan sudut 20 sampai 40 derajat, dan kondisi berat di atas 40 derajat, serta kondisi sangat berat di atas 80 derajat.

"Kalau ringan biasanya exercise penguatan otot dan kelenturan, sedang boleh pakai brace, berat dianjurkan operasi," ujar Fauzi.

Penggunaan brace bukan untuk meluruskan tulang punggung melainkan membantu mengurangi progresivitas.

Fauzi mengatakan, skoliosis akan terus bertambah secara perlahan. Akan tetapi, penambahannya bergantung saat munculnya skoliosis itu sendiri.

Harapannya, dengan penggunaan brace ini kelengkungan skoliosis tidak sampai 40 derajat.

"Nantinya dokter akan mengevaluasi progresivitas, biasanya tiap 3 sampai 6 bulan sekali dilakukan x-ray," lanjut dia.

Lamanya penggunaan brace bergantung pada perkembangan sudutnya sehingga tidak menentu kapan brace bisa dilepas oleh pasien.

Selain itu, ada juga dampak yang terjadi jika orang dengan skoliosis sedang tidak memakai brace.

"Pada skoliosis juga akan memperkecil rongga dada dan perut, sehingga bila tak dikoreksi pada skoliosis berat, kalau melahirkan perlu operasi lazimnya," ujar Fauzi.

Pencegahan skoliosis

Bagaimana mencegar skoliosis?

Menurut Fauzi, tidak ada upaya pencegahan agar remaja atau orang dewasa tidak mengalami skoliosis.

"Skoliosis idiopatik tak diketahui sebabnya. Muncul secara perlahan tulang belakang bengkok dan mutar. Tak berhubungan dengan aktivitas," ujar Fauzi.

Ia mengatakan, perbandingan munculnya skoliosis ini antara perempuan dengan laki-laki yakni 10:1.

"Paling kalau ada saudara perempuan yang skoliosis, perlu dipantau saudara lainnya," kata dia. 

Dikutip dari Healthline, prospek jangka panjang untuk skoliosis tergantung pada seberapa parah lengkungannya.

Untuk kasus ringan hingga sedang, kondisinya tidak akan mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari. Individu dengan bentuk skoliosis yang parah mungkin memiliki keterbatasan fisik.

Hidup dengan skoliosis bisa jadi sulit. Jika Anda mencari bantuan untuk mengelola skoliosis Anda, Anda mungkin ingin mencari kelompok pendukung.

Kelompok pendukung memungkinkan Anda untuk bertemu dengan orang lain yang mengalami hal yang sama.

Dengan cara ini, Anda dapat menemukan dorongan dan saran untuk mengatasi kondisi tersebut setiap hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi