Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 17 November: Ribuan Kasus Baru di Singapura | Krisis Lonjakan Infeksi Covid-19 di Slovakia

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/VADIM GHIRDA
Para staf medis memaku penutup peti mati berisi korban Covid-19 di kamar jenazah Rumah Sakit Darurat Universitas, di Bucharest, Rumania, Senin (8/11/2021). Ratusan orang meninggal setiap hari selama dua bulan terakhir di Rumania yang telah menjadi salah satu yang paling terpukul dalam serangan virus saat ini yang mengamuk di negara-negara Eropa Tengah dan Timur di mana jauh lebih sedikit orang yang telah diinokulasi daripada di Eropa Barat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia.

Penambahan kasus infeksi virus corona tercatat juga masih terjadi di berbagai negara.

Dilansir dari laman Worldometers, Rabu (17/11/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 255.055.626 (255 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 230.571.930 (230 juta) pasien telah sembuh dan 5.129.191 orang meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 19.354.505, dengan rincian 19.276.459 pasien dalam kondisi ringan dan 78.046 dalam kondisi serius.

Baca juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Beda Flu dengan Covid-19

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
  1. Amerika Serikat: 48.158.497 kasus, 786.196 orang meninggal, total sembuh 38.137.617
  2. India: 34.456.401 kasus, 463.852 orang meninggal, total sembuh 33.861.756
  3. Brasil: 21.965.684 kasus, 611.524 orang meninggal, total sembuh 21.177.367
  4. Inggris: 9.637.190 kasus, 143.159 orang meninggal, total sembuh 7.903.418
  5. Rusia: 9.145.912 kasus, 257.837 orang meninggal, total sembuh 7.846.448.

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Eropa Alami Gelombang Baru Covid-19, Beberapa Negara Kembali Lockdown

Update virus corona di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat masih ada penambahan, termasuk kasus sembuh dan meninggal dunia.

Hingga Selasa (16/11/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 347 dari 195.581 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.251.423 orang.

Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 515 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 4.099.399 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 15 orang, sehingga totalnya kini menjadi 143.685.

Baca juga: Kapan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun Dimulai? Ini Penjelasan Kemenkes

Update virus corona di Singapura

Singapura melaporkan 2.069 kasus baru Covid-19 pada Selasa (16/11/2021), dengan tambahan 18 orang meninggal akibat komplikasi virus tersebut.

Diberitakan Channel News Asia, korban tewas berusia antara 67 dan 95 tahun dan semuanya memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, ini adalah jumlah kematian harian tertinggi yang dilaporkan sejak 20 Oktober, ketika 18 kematian juga dilaporkan.

Baca juga: Melihat Cara Singapura Mengatasi Wabah DBD...

Jumlah kematian akibat Covid-19 di Singapura sekarang 612.

Dari kasus baru yang dilaporkan pada Selasa, 2.064 infeksi ditularkan secara lokal, terdiri dari 2.021 kasus di masyarakat dan 43 infeksi di asrama pekerja migran.

Sementara itu, lima lainnya merupakan kasus impor.

Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat yang Diklaim Ampuh untuk Covid-19

Obat Covid-19

Pfizer akan mengizinkan produsen obat generik untuk memasok pil antivirus eksperimental Covid-19 ke 95 negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui perjanjian lisensi dengan kelompok kesehatan masyarakat internasional, Medicines Patent Pool (MPP).

Pernyataan Pfizer itu diungkapkan pada Selasa (16/11/2021) seperti dilansir Channel News Asia.

Pfizer akan menjual pil yang diproduksinya dengan nama merek Paxlovid.

Baca juga: Cara Dapatkan Paket Obat Covid-19 Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri

Pfizer, pembuat salah satu vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan, mengatakan, pil itu mengurangi kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko penyakit parah hingga 89 persen dalam uji klinisnya.

Obat tersebut akan digunakan dalam kombinasi dengan ritonavir, obat HIV yang sudah tersedia secara umum.

Kesepakatan lisensi Pfizer mengikuti pengaturan serupa oleh saingannya Merck untuk pembuatan generik pengobatan Covid-19-nya.

Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat yang Diklaim Ampuh untuk Covid-19

Slovakia

Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengatakan, rumah sakit di Slovakia berada dalam situasi kritis menghadapi lonjakan infeksi Covid-19.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (17/11/2021), Slovakia akan menyetujui langkah-langkah untuk membatasi akses bagi orang yang tidak divaksinasi.

"Situasi di rumah sakit sangat kritis," kata Heger.

Negara berpenduduk 5,5 juta itu melaporkan rekor kasus harian sekitar 6.500 dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Kementerian kesehatan mengatakan pada Selasa (16/11/2021) hanya ada 20 tempat tidur dengan ventilator paru-paru yang tersedia.

Heger mengatakan, pemerintah hanya akan mengizinkan orang yang divaksinasi untuk menghadiri acara besar, dan menetapkan aturan untuk pengujian di tempat kerja.

Toko dan layanan tidak penting, olahraga, kesehatan, dan hotel hanya akan dibuka untuk orang yang divaksinasi atau mereka yang telah sembuh dari Covid-19 dalam enam bulan terakhir.

Baca juga: Eropa Alami Gelombang Baru Covid-19, Beberapa Negara Kembali Lockdown

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Molnupiravir dan Paxlovid, Obat Covid-19 yang Diklaim Ampuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi