Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia Mulai 24 Desember, Ini Pendapat Epidemiolog

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Warga mengunjungi salah satu pusat belanja di Jakarta Barat, Sabtu (30/10/2021). Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan pada masa pelonggaran PPKM level 3 tren mobilitas warga di pusat belanja naik 22,14 persen, di taman 5,43 persen dan di tempat retail serta rekreasi 2,86 persen. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia pada masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 memang perlu dilakukan.

Seperti diketahui, pemerintah akan menerapkan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Pemerintah akan menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) terbaru sebelum menerapkan kebijakan itu.

 

Menurut Dicky, dari segi efektivitas, levelling PPKM yang akan diterapkan bisa membantu mencegah meningkatnya kasus Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan tetapi, Dicky mengingatkan, yang terpenting adalah bagaimana penerapan 3T (tracking, tracing, dan treatment), 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) dan upaya vaksinasi.

Ia menilai, strategi baik lockdown maupun PPKM hanya akan bersifat momentum.

Baca juga: Seperti Apa Kriteria PPKM Level 3?

Ketika hanya strategi itu yang diterapkan, maka setelah lockdown atau PPKM selesai, kasus bisa kembali bertambah.

“Yang harus kita lakukan adalah strategi yang sifatnya berkelanjutan dan konsisten, juga kuat. Itu tentunya 3T, 5M dan vaksin,” ujarn Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Langkah levelling yang dilakukan pemerintah saat ini dinilai Dicky sudah tepat. 

Namun, ia mengingatkan bahwa intervensi harus diperkuat. Selain itu, membangun literasi dan partisipasi masyarakat terkait upaya pencegahan Covid-19 perlu dilakukan dengan konsisten.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama menilai, rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada 24 Desember-2Januari 2022 merupakan ide yang baik.

Namun, menurut dia, sebaiknya diberlakukan sebelum waktu tersebut. 

"Kalau bisa malah sebelum 24 Desember untuk antisipasi yang datang sebelum 24 Desember," ujar Bayu, Kamis (18/11/2021).

Sama seperti Dicky, ia mengingatkan, yang terpenting adalah persiapan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terkait 3T.

Pemerintah perlu meningkatkan kapasitas testing/tracing menjelang akhir tahun dan aktivasi shelter atau RS lapangan untuk menampung kasus gejala ringan.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar mendorong percepatan vaksinasi dan pembatasan gerak bagi yang belum divaksinasi.

"Vaksinasi paling tidak sudah mencapai 50 persen untuk dosis lengkap sebelum akhir tahun terutama kelompok lansia atau masyarakat rentan," ujar Bayu.

Bagi yang belum divaksin, sebaiknya dibatasi agar tidak boleh bepergian keluar kota dengan cara pembatasan akses baik via udara/laut/darat.

Bayu juga mengingatkan perlunya peningkatan edukasi mengenai 5M.

PPKM Level 3 Nataru

Pengumuman terkait akan diberlakukannya PPKM Level 3 di seluruh Indonesia mulai 24 Desember 2021 diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Antisipasi Potensi Peningkatan Kasus Covid-19 pada Libur Nataru, Rabu (17/11/2021).

"Nantinya seluruh wilayah di Indonesia, baik yang berstatus PPKM Level 1 maupun 2, akan disamaratakan dengan menerapkan aturan PPKM Level 3," kata Muhadjir, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Tujuan pemberlakuan PPKM level 3 ini untuk menghambat penyebaran kasus Covid-19.

Muhadjir mengatakan, akan ada pembatasan kegiatan selama libur Nataru. Misalnya membatasi kegiatan pesta kembang api, pawai, dan arak-arakan yang berpotensi menimbulkan kerumunan besar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi