Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heartburn di Masa Kehamilan, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Suhyeon Choi
Heartburn pada kehamilan biasanya terjadi akibat perubahan hormon.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Heartburn adalah rasa nyeri dan panas seperti terbakar yang terjadi di balik tulang dada yang terjadi akibat asam lambung.

Ketika cairan asam dari saluran cerna naik ke esofagus, maka sensasi nyeri pada dada ini akan langsung terjadi.

Gangguan ini bisa terjadi pada semua rentang usia, baik laki-laki maupun wanita. Termasuk terjadi pula pada wanita yang tengah hamil.

Heartburn pada kehamilan disebabkan oleh hal yang sedikit lebih berbeda.

Seringnya, nyeri dada ini terjadi akibat perubahan hormon akibat kehamilan dan akibat pertumbuhan fetus yang semakin besar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Meredakan Nyeri Tenggorokan karena Asam Lambung

Gejala heartburn pada masa kehamilan

Gangguan heartburn ini terjadi pada 45 persen wanita hamil, dan merupakan gangguan yang umum terjadi meskipun Anda sudah melakukan pola makan dan pola hidup sehat sepanjang masa kehamilan.

Gangguan ini seringnya muncul di trimester ketiga kehamilan, ketiga ukuran janin sudah semakin besar.

Melansir dari Verywellhealth, selain nyeri dan panas pada dada, wanita hamil juga bisa merasakan gejala lain.

Gejala lain ini seperti perut yang terasa begah karena kebanyakan gas, sering bersendawa, lelah dan lesu, merasa sakit, dan keinginan memuntahkan makanan yang sudah masuk ke saluran cerna.

Baca juga: 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Berpotensi Menaikkan Asam Lambung

Penyebab heartburn pada masa kehamilan

Heartburn pada wanita hamil seringnya terjadi karena perubahan hormon daripada karena pengonsumsian makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam.

Berikut ini penyebab yang sering melatarbelakangi:

1. Peningkatan hormon progesteron

Hormon yang bisa memicu heartburn adalah progesteron atau yang sering disebut sebagai hormon kehamilan.

Hormon ini bertugas menyiapkan rahim untuk pertumbuhan janin. Secara garis besar, progesteron adalah hormon yang membuat otot-otot rileks dan mengendur.

Ketika hormon ini keluar, otot esofagus yang memisahkan kerongkongan dengan perut juga ikut melemah.

Imbasnya, cairan asam dari saluran cerna pun mudah berbalik arah kembali ke esofagus.

Baca juga: Catat, Ini Tanda Awal dan Ciri-ciri Kehamilan

2. Pertumbuhan uterus

Janin berkembang terus di dalam uterus. Ketika janin bertambah besar, uterus pun akan ikut berkembang menjadi besar dan menyita ruang bagi organ-organ lain di dalam tubuh terutama organ yang ada di dalam perut.

Hal ini membuat cairan asam dari saluran cerna dapat kembali naik dan masuk ke esofagus.

Itulah sebabnya, di trimester ketiga banyak wanita yang mengalami heartburn karena di masa ini ukuran bayi semakin besar dan besar.

3. Perubahan hormon

Ketika hamil, akan ada perubahan hormon besar-besaran di dalam tubuh. Perubahan ini mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mencerna makanan sehingga makanan lamban dirombak oleh saluran cerna.

Proses yang lamban ini bisa membuat cairan asam kembali ke esofagus.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan di Trimester Pertama Kehamilan

Penanganan heartburn pada masa kehamilan

Untuk mengatasi nyeri heartburn karena kehamilan, ada beberapa terapi alami yang bisa Anda lakukan.

Yang pertama adalah minum yoghurt atau susu secara rutin. Anda juga bisa menambahkan sedikit madu ke dalam susu hangat Anda untuk dikonsumsi di malam hari.

Jika ingin mengonsumsi obat untuk mengatasi asam lambung, konsultasikan dulu dengan spesialis kandungan yang menangani kehamilan Anda.

Karena beberapa obat untuk asam lambung mengandung sodium dan aluminium yang tak aman dikonsumsi selama kehamilan.

Baca juga: Asam Lambung Mengamuk? Redakan dengan Cara Alami Ini

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi