KOMPAS.com - Amandel merupakan dua kelenjar getah bening yang terletak di setiap sisi belakang tenggorokan.
Amandel berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan membantu tubuh mencegah infeksi.
Saat amandel terinfeksi, kondisi ini disebut tonsilitis atau radang amandel.
Radang amandel atau tonsilitis dapat terjadi di semua kelompok usia.
Baca juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Beda Flu dengan Covid-19
Menurut laman WebMD, terdapat tiga jenis tonsilitis (radang amandel) yaitu akut, kronis, dan berulang, dengan penjelasan sebagai berikut:
- Tonsilitis akut biasanya gejala berlangsung 3 atau 4 hari, tapi dapat bertahan hingga 2 minggu
- Tonsilitis kronis terjadi saat terjadi infeksi amandel jangka panjang
- Tonsilitis berulang terjadi saat seseorang mendapatkan tonsilitis beberapa kali dalam setahun.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Sepsis seperti yang Dialami Chicco Jerikho?
Gejala radang amandel (tonsilitis)
Gejala dari radang amandel atau tonsilitis meliputi sakit tenggorokan, amandel membengkak, dan demam.
Tonsilitis mudah didiagnosis dan biasanya gejala akan hilang dalam 7-10 hari.
Dituliskan NHS, berikut beberapa kemungkinan gejala radang amandel (tonsilitis):
- Tenggorokan sangat sakit
- Kesulitan atau sakit saat menelan
- Suara parau
- Bau mulut
- Demam
- Panas dingin
- Sakit telinga
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Nyeri rahan dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
- Amandel memerah dan membengkak
- Amandel mempunyai bintik-bintik putih atau kuning
Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?
Jika gejala berlangsung sekitar 10 hari atau kurang, ini dianggap tonsilitis akut.
Sementara apabila gejala berlangsung lebih lama atau muncul kembali beberapa kali dalam setahun, maka kemungkinan tonsilitis kronis atau berulang.
Tonsilitis akut dapat membaik dengan perawatan di rumah, tapi dalam beberapa kasus mungkin membutuhkan perawatan lain seperti antibiotik.
Tonsilitis kronis dapat menyebabkan batu amandel, keadaan sel-sel mati, air liur, dan makanan menumpuk di celah-celah amandel, yang pada akhirnya bisa mengeras dan menjadi batu-batu kecil.
Kondisi ini kemungkinan perlu mendapatkan perawatan medis, diangkat dengan operasi amandel.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Merkuri dan Bahayanya bagi Kesehatan
Penyebab infeksi amandel
Melansir Healthline, amandel merupakan garis pertahanan pertama melawan penyakit. Ini akan menghasilkan sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi.
Amandel memerangi bakteri dan virus yang masuk ke tubuh melalui mulut dan hidung. Tapi, amandel juga rentan terhadap infeksi dari virus dan bakteri.
Radang amandel atau tonsilitis dapat disebabkan oleh virus seperti flu biasa atau infeksi bakteri seperti radang tenggorokan.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona Varian Delta AY.4.2
- Tonsilitis virus
Virus menjadi penyebab paling umum dari tonsilitis.
Virus yang menyebabkan flu biasa sering menjadi sumber radang amandel, tapi virus lain juga dapat menyebabkannya, termasuk rinovirus, virus epstein-barr, hepatitis A, dan HIV.
- Tonsilitis bakteri
Kasus tonsilitis bakteri paling sering disebabkan oleh bakteri strep, yang menyebabkan radang tenggorokan.
Tonsilitis bakteri lebih sering terjadi di anak-anak antara usia 5-15 tahun.
Baca juga: INFOGRAFIK: Waspada Leptospirosis
Perawatan radang amandel
Mayoclinic menuliskan, penderita harus segera menemui dokter jika mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
- Demam lebih dari 39,5 derajat celsius
- Kelemahan otot
- Leher kaku
- Sakit tenggorokan tidak hilang dalam 24-48 jam
- Kesulitan menelan
Dalam kasus yang jarang terjadi, tonsilitis dapat menyebakan tenggorokan membengkak sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Jika mengalaminya, maka penderita harus segera mencari pertolongan medis.
Sementara itu, penderita tonsilitis kronis, berulang, atau kasus yang menyebabkan komplikasi, direkomendasikan melakukan pembedahan pengangkatan amandel atau tonsilektomi.
Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Dapat Meredakan Radang Tenggorokan
Beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan sakit tenggorokan akibat radang amandel, seperti
- Minum banyak cairan
- Perbanyak istirahat
- Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari
- Gunakan pelega tenggorokan
- Mengonsumsi makanan beku
- Gunakan pelembab udara
- Menghindari asap
- Minum acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi sakit dan peradangan
Pencegahan terbaik yang dapat dilakukan dengan mempraktikkan kebersihan, seperti sering mencuci tangan, menghindari berbagi makanan, gelas minum, botol air, atau peralatan makanan, hingga mengganti sikat gigi setelah didiagnosis menderita tonsilitis.
Baca juga: Mengenal Radang Otak, Penyakit yang Sebabkan Alfin Lestaluhu Meninggal