KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor orangutan menyeberang jalan raya beraspal, viral dan menarik perhatian warganet.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter Orangutan COP @orangutan_COP pada Selasa (16/11/2021).
Dalam caption video, akun @orangutan_COP menyebutkan bahwa peristiwa orangutan menyeberang jalan itu terjadi di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Baca juga: Perjalanan 36 Jam, Melepas 5 Orangutan Menuju Habitat Alami
Dalam video tersebut, sebuah truk berwarna kuning terlihat memperlambat lajunya saat si orangutan menyeberang jalan.
Akan tetapi beberapa kendaraan lain masih terus melaju dan hanya sedikit mengurangi kecepatan saat berpapasan dengan si orangutan.
Akun @orangutan_COP mengingatkan warganet untuk berhati-hati saat melintas di Kutai Timur, karena orangutan terlihat sering melintas menyeberang jalan.
"Hati-hati saat melintas di Kutai Timur, Kaltim. Orangutan sering terlihat menyeberang jalan. Kurangi kecepatan kendaraan Anda," tulis @orangutan_COP.
Hingga Sabtu (20/11/2021) malam, unggahan video orangutan menyeberang jalan itu telah mendapatkan lebih dari 500 ribu views, lebih dari 2 ribu likes, dan retwit lebih dari seribu.
Penjelasan BKSDA Kaltim
Melansir Kompas.id, Sabtu (20/11/2021) Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Ivan Yusfi Noor mengatakan, tim dari BKSDA Kaltim sudah turun ke lokasi setelah video itu beredar.
Ivan mengatakan, setelah dilakukan pengecekan, kejadian yang terkeam dalam video viral itu teridentifikasi berada sekitar Km 5,5 dari Simpang Perdau, ruas Jalan Sangatta-Muara Wahau, Kutai Timur, Kaltim.
Baca juga: Susuri Sungai dan Terobos Hutan demi Kembalikan Orangutan Gisel ke Habitatnya
Sarang dan habitat Orangutan
Menurut Ivan, dari hasil peninjauan lapangan, timnya tak menjumpai orangutan.
Namun, ia bisa memastikan memang terdapat orangutan di sekitar jalan tersebut, karena timnya menemukan sarang orangutan berjarak ratusan meter dari jalan raya.
Ivan mengatakan, sarang itu berada di salah satu pucuk pohon dengan ciri tumpukan dahan kecil yang dipatahkan dan dibengkokkan.
Ia menambahkan, BKSDA Kaltim juga mencatat, dari sejumlah penelitian, wilayah tersebut merupakan habitat orangutan.
Wilayahnya meliputi Sangatta-Bengalon-Tepian Langsat-Muara Wahau. Dari pengamatan BKSDA Kaltim, habitat tersebut tak semuanya terhubung. Ada yang terpisah oleh jalan raya.
”Areal di situ memang tutupan hutan sekunder. Di situ, kami, juga para peneliti, mengenal Perdau, Bengalon, sampai Wahau adalah habitat orangutan. (Di sana) ada kawasan hutan, ada APL (areal penggunaan lain),” ujar Ivan, dihubungi pada Jumat (19/11/2021).
Ivan memastikan bahwa orangutan yang terekam dalam video tersebut adalah seekor jantan dewasa yang terlihat dari ciri-ciri fisiknya, yaitu dari ukuran tubuh dan bentuk pelipis yang gemuk serta bantalan pipi (cheek pad).
Ia menduga mamalia endemik itu menyeberang jalan untuk mencari makan atau bereproduksi mengingat hutan sekunder di kedua sisi jalan itu adalah habitat orangutan.
Baca juga: Orangutan yang Masuk Perkampungan di Kaltim Ditangkap Setelah 3 Hari Dicari di Hutan
Akan dibuatkan plang dan koridor
Berdasarkan pengalaman Ivan, orangutan melintas di sekitar jalan tersebut bukan hal baru.
Ivan mengungkapkan bahwa ia melihat orangutan menyeberang saat berkendara di sekitar Simpang Perdau pada 2006.
Selain itu, terdapat sejumlah laporan warga ke BKSDA Kaltim terkait munculnya orangutan di sekitar kawasan tersebut.
Mengingat jalur tersebut adalah jalur cukup ramai dilalui kendaraan, BKSDA Kaltim akan membuat plang atau papan peringatan untuk pengguna jalan.
Plang tersebut akan berisi imbauan kepada pengguna jalan agar berhati-hati dan larangan memberi makan kepada satwa liar yang melintas.
”Saya sudah memerintahkan untuk segera membuat rambu yang nanti akan mengingatkan pengendara yang melalui jalur itu,” katanya.
Baca juga: Perjalanan 36 Jam, Melepas 5 Orangutan Menuju Habitat Alami
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.