KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 12 November 2021.
Sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit itu selesai menggelar World Superbike (WSBK) 2021 dari Jumat (19/11/2021) hingga Minggu (21/11/2021).
Event selanjutnya yang digelar di Sirkuit Mandlika adalah MotoGP musim 2022 pada Maret 2022.
Baca juga: Diwarnai Hujan dan Genangan, Sirkuit Mandalika Jadi Saksi Lahirnya Juara WSBK 2021
Meski sudah selesai digelar, WSBK di Sirkuit Mandalika menyisakan sejumlah cerita menarik yang patut disimak. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sempat ditunda karena hujan lebat
Balapan WSBK sempat ditunda karena hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika.
Tak tanggung-tanggung, penundaan sementara akibat hujan deras dilakukan dua kali selama dua hari berturut-turut, yaitu pada Race 1 dan Race 2.
Sejumlah penonton terlihat berteduh di sebagian stan lapak bazar UMKM yang sudah disediakan, ada juga yang berteduh di tenda mushala di dalam sirkuit.
Sementara itu, para pebalap dan kru pun berlarian masuk kembali ke paddock.
2. Sejumlah pebalap hujan-hujanan dan main bebek
Di tengah hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika, aksi kocak sejumlah pebalap mendapat banyak sorotan.
Sejumlah pebalak bahkan hanya sampai melepas baju dan hanya memakai celana pendek untuk menikmati guyuran air hujan.
Tak hanya itu, pebalap Leandro Mercado memanfaatkan genangan air di depan garasi motornya dengan bermain boneka bebek.
Leandro Mercado beberapa saat sempat melihat boneka bebek miliknya berjalan di atas genangan air sebelum kembali masuk ke paddock.
Baca juga: Tingkah Kocak Pebalap Saat WSBK Mandalika Ditunda: Mandi sampai Main Bebek
3. Juara dunia baru WSBK 2021
Sirkuit Mandalika juga menjadi saksi bisu juara baru WSBK 2021 yang sukses diraih oleh pebalap Yamaha, Toprak Razgatlioglu.
Toprak dipastikan menyabet gelar juara dunia setelah finish di posisi kedua di belakang juara bertahan Jonathan Rea.
Hasil ini membuat Toprak Razgatlioglu memimpin klasemen dengan koleksi 551 poin, unggul 25 angka atas Jonathan Rea yang berada di peringkat kedua.
Kesuksesan ini sekaligus memutus dominasi Jonathan Rei yang telah meraih gelar dunia WSBK enam musim berturut-turut sejak 2015.
4. Kisah viral Scott Redding dan penjual gelang
Pebalap World Superbike (WSBK) Scott Redding membagikan kisah pertemuannya dengan seorang bocah penjual gelang di Pantai Mandalika, Lombok, melalui akun Instagram-nya @reddingpower (terverifikasi) pada Rabu (17/11/2021).
Unggahan ini sudah ditonton sebanyak 473.160 tayangan dan dikomentari lebih dari 5.000 orang di Instagram.
Pebalap asal tim Aruba.it Racing Ducati ini menuturkan, ia bertemu dengan bocah penjual gelang berusia 14 tahun saat berkunjung ke Pantai Mandalika, Lombok.
"Dia tidak memaksaku untuk membeli gelangnya, seperti yang kebanyakan orang lakukan ketika mencoba menjual sesuatu," kata Redding.
"Dia mengajakku mengobrol dan kami mulai membicarakan tentang sekolahnya, bahwa dia sangat menikmatinya dan menganggap sekolah itu menyenangkan," ungkap Redding.
"Dia menjelaskan bahwa ketika tidak di sekolah, dia mencoba mencari uang dengan menjual gelang ini," imbuhnya.
Redding kemudian memberikan sejumlah uang kepada Man. Bukan untuk membeli gelang, melainkan sebagai apresiasi karena Man telah menepati perkataannya, yaitu akan menunggu hingga Redding kembali menemuinya.
"Aku hanya ingin berbagi cerita kecil ini sebagai pengingat untuk setia pada kata-kata Anda dan tindakan kebaikan sekecil apa pun tidak pernah tidak berarti," kata Redding.
Baca juga: Viral, Kisah Pebalap WSBK 2021 Scott Redding Bertemu Bocah Penjual Gelang di Mandalika
5. Penonton keluhkan akses jalan ke tribune
Selain menyisakan cerita menarik, gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika juga mendapat masukan dari penonton.
Para penonton mengeluhkan akses menuju tribune yang jauh, becek, dan berlumpur akibat hujan deras.
Salah satunya disampaikan oleh Edi Prayanto (40) asal Mataram. Ia menilai, akses yang terasa kurang maksimal tidak sesuai dengan harga tiket yang sudah dikeluarkannya.
Menurut dia, pihak panitia seharusnya membersihkan terlebih dahulu jalur yang becek dan tergenang sebelum penonton masuk tribune, dikutip dari Kompas.id.
Selain Edi, keluhan juga disampaikan Agung Raka Purnama (40) asal Ubud, Bali. Ia mengeluhkan akses naik dan turun tribune yang tidak melalui satu titik.
Agung menyebutkan, penonton tetap harus berjalan kaki ke ujung tribune lain untuk naik.
(Sumber: Kompas.com/Alsadad Rudi, Idham Khalid, M Hafidz Imaduddin, Benediktus Agya Pradipta | Editor: Sem Bagaskara, Dheri Agriesta, Eris Eka Jaya, dan Kompas.id)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.