Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Pikun di Usia Senja? Terapkan Pola Makan Ini

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Astrid Schaffner
Untuk mencegah pikun di usia senja, ubah pola makan Anda sedari dini.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pikun atau demensia adalah penurunan fungsi otak yang terjadi akibat proses penuaan.

Hampir sebagian besar lanjut usia menderita pikun, hanya saja ada yang berada dalam level ringan hingga level parah.

Kondisi keparahan pikun ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kebiasaan makan atau pola makan kita sedari usia produktif.

Beberapa pola makan terbukti bisa menyehatkan otak dan menjaga fungsi dan kinerjanya tetap dalam kondisi maksimal.

Melansir Reader's Digest, bahan makanan kaya antioksidan misalnya, baik untuk dikonsumsi rutin karena properti di dalamnya bisa melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, termasuk sel-sel di dalam otak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun tak hanya antioksidan saja yang bisa menyehatkan otak dan melindungi kita dari pikun dan penyakit alzheimer ketika usia senja nanti. Nutrisi lain pun diperlukan otak untuk bisa bekerja maksimal.

Jadi untuk menyehatkan otak bukan lantas kita memilih satu sumber nutrisi saja, namun menggabungkan kesemuanya dengan imbang sehingga otak tak kekurangan salah satu jenis nutrisi.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Membuat Penampilan Nampak Lebih Tua

Pola makan untuk menyehatkan otak

Berikut ini pola makan yang bisa Anda terapkan dari usia produktif agar di usia senja nanti Anda tak terdera gangguan demensia terlalu parah:

1. Kurangi kalori

Untuk memulai hari, ambil menu yang tak begitu banyak mengandung kalori namun memiliki porsi yang cukup mengenyangkan. Seperti sepiring salad sayuran atau semangkuk sup.

Atau nikmati sarapan Anda dengan porsi sedang di atas piring yang kecil untuk mengelabui otak bahwa makanan terlihat lebih besar dari porsi sebenarnya.

Dengan memasukkan kalori yang tak terlalu banyak, Anda tak akan terkena ancaman obesitas. Plus memiliki risiko kecil terkena alzheimer, tekanan darah tinggi, diabetes dan sleep apnea.

2. Selalu mengonsumsi buah dan sayur setiap hari

Mengonsumsi serat secara rutin setiap hari bisa menurunkan risiko penurunan kognitif di usia 60 tahun ke atas.

Sebuah studi menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi buah dan sayuran rutin setiap hari memiliki penurunan risiko gangguan kognitif sebanyak 40 persen dibanding mereka yang jarang mengonsumsi serat.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak

3. Gunakan rempah sebanyak-banyaknya

Ketika mengolah sajian, jangan ragu untuk menggunakan rempah sebanyak-banyaknya.

Rempah bisa memperkaya citarasa sajian. Dengan begitu, Anda jadi tak tergoda untuk menambahkan lagi butter, minyak atau garam.

Bahan rempah dan herbal berasal dari tanaman yang kaya antioksidan yang bisa menyembuhkan sel-sel yang rusak sehingga bisa digunakan mencegah pikun.

Kunyit saja misalnya, memiliki properti nutrisi yang berkhasiat menurunkan risiko terkena kanker, depresi, arthritis dan alzheimer.

4. Rendam daging dalam bumbu sebelum memasaknya

Ketika lemak, protein dan gula dipanaskan, maka akan terbentuk Advanced Glycation End Products atau AGEs.

Mengonsumsi senyawa AGEs terlalu banyak bisa membahayakan otak, merusak fungsi sel-sel otak.

Jadi agar daging tidak membahayakan tubuh, rebus atau rendam dulu daging dalam larutan bumbu sebelum memanggangnya.

Merebus atau merendam daging bisa membuat daging lembut dan mengandung banyak air, sehingga mengurangi level AGE yang ada.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental

5. Konsumsi ikan minimal seminggu sekali

Ikan yang hidup dalam air dingin membentuk lapisan lemak untuk menjaga tubuhnya agar tetap hangat. Lapisan lemak bernama asam lemak omega 3 ini bisa melindungi tubuh manusia dari kerusakan-kerusakan sel.

Untuk menjaga agar sel otak tetap dalam kondisi sehat, konsumsilah ikan minimal seminggu sekali.

6. Minum teh setiap hari

Teh hijau dan teh hitam mengandung senyawa katekin, antioksidan yang juga bisa efektif melindungi sel-sel otak dari kerusakan.

Selain itu, teh juga bisa menurunkan tekanan darah dan level kolesterol dalam tubuh.

Jadi agar tekanan darah stabil dan sel-sel otak selalu dalam kondisi prima, konsumsilah teh dua hingga tiga gelas per hari.

7. Menyesap kopi tiap pagi

Menyeduh kopi di sore dan malam hari sebaiknya dihindari. Namun menyesap kopi di pagi hari justru disarankan, karena bisa berkhasiat melindungi otak dari gangguan alzheimer di usia lanjut.

Peneliti dari Johns Hopkins menemukan bahwa 200 mg kafein dalam secangkir kopi yang kuat bisa meningkatkan kemampuan memori otak dalam menerima ingatan-ingatan baru.

Tujuh pola makan di atas bisa Anda terapkan sedari dini untuk menjaga fungsi otak selama mungkin, termasuk hingga di usia senja.

Tentu saja, untuk pengonsumsian kopi dan daging, sesuaikan dengan kondisi tubuh Anda dan ketahanan tubuh dalam menerima lemak juga kafein.

Baca juga: Tips Menyeduh Kopi untuk Penderita Maag

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi