Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Ethiopian Airlines Dibajak dan Jatuh di Samudra Hindia karena Kehabisan Bahan Bakar, 125 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Skycolors
Ilustrasi pesawat terbang di tengah cuaca mendung dan awan cumulonimbus.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini 25 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 23 November 1996, pesawat dari maskapai Ethiopian Airlines dibajak sekelompok orang dan terjatuh di Samudra Hindia.

Sebagaimana dimuat BBC on This Day, Ethiopian Airlines Boeing 767 jatuh di Samudra Hindia setelah kehabisan bahan bakar.

Dari 175 penumpang dan awak pesawat, setidaknya 125 orang tewas dikarenakan pesawat pecah saat mencoba pendaratan darurat di lepas pantai berjarak 500 meter di Kepulauan Komoro.

Sejumlah turis dan penduduk sekitar dapat menjangkau lokasi di mana pesawat jatuh dalam beberapa menit usai pesawat menumbuk laut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat itu, sekitar 50 orang diyakini mampu diselamatkan hidup-hidup dari puing-puing pesawat, termasuk dua dari terduga tersangka pembajak.

Baca juga: Pesawat Tim Bulu Tangkis Piala Sudirman Indonesia Alami Go Around, Apa Itu?

Kronologi pembajakan dan jatuhnya Ethiopian Airlines

Pesawat dengan nomor penerbangan ET961 itu awalnya terbang dari Bandara Internasional Bole Addis Ababa, Ethiopia, menuju Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya.

Empat jam setelah lepas landas, tiga pelaku beraksi mengambil alih kendali pesawat.

Menurut otoritas udara Ethiopia, para pembajak memerintahkan pilot agar pesawat terbang ke Australia.

Pembajak sempat meminta pilot agar mendarat terlebih dahulu di Bandara Internasional Hahaya di Komoro untuk mengisi bahan bakar, 15 mil dari lokasi jatuhnya pesawat.

Baca juga: Drama Pembajakan Pesawat DC 9 Woyla Garuda Indonesia...

Namun nahas, bahan bakar lebih dulu habis sebelum sempat diisi. Walhasil, pesawat jatuh ke laut. Pesawat menghujam samudra dan berakhir celaka.

"Lautnya sedang pasang dan pesawat hancur akibat benturan," ujar seorang saksi mata, manajer hotel di pesisir lokasi kejadian, Bruce Thompson.

"Itu pasti pendaratan darurat yang tidak mulus, lautnya bergelombang dan pesawat pecah karena benturan, badan pesawat pecah menjadi tiga bagian," kata dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Mandala Jatuh dan Meledak di Medan, 149 Tewas

Ada tiga pelaku yang ingin mencari suaka ke Australia

Di antara para penumpang yang tewas, salah satunya adalah fotografer terkemuka asal Kenya, yang memiliki reputasi sebagai salah satu fotografer terkemuka di Afrika, Mohamed Amin.

Sementara korban selamat, termasuk pilot dan co-pilot, langsung dilarikan ke rumah sakit.

Pihak berwajib awalnya menangkap dua orang selamat yang diduga sebagai pembajak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Akhir dari Pembajakan 8 Hari Pesawat Indiana Airlines

Namun, keduanya kemudian dibebaskan karena tak ada bukti yang cukup.

Beberapa pekan kemudian, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap tiga orang yang diyakini sebagai pembajak Ethiopian Airlines ET961.

Diketahui, motif pembajakan lantaran ketiga tersangka yang terdiri dari 2 pengangguran dan seorang perawat ingin pergi ke Australia untuk mencari suaka politik.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Kepresidenan yang Ganti Cat Merah Putih, Apa Kecanggihannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi