Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pusat Vaksin di Rumania Ditutup karena Warga Tak Mau Divaksin

Baca di App
Lihat Foto
Akun Facebook
Informasi hoaks bahwa pusat vaksin di Rumania tutup karena warganya tak mau disuntik vaksin Covid-19.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Beredar informasi di Facebook bahwa semua pusat vaksinasi Covid-19 di Rumania ditutup karena warganya tidak mau divaksin.

Sebuah video demonstrasi dibagikan untuk memperkuat klaim itu. Akan tetapi klaim tersebut salah.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com video yang dibagikan merupakan video demonstrasi menuntut dekrit yang dikeluarkan oleh kabinet Perdana Menteri Rumania Sorin Grindeanu pada 31 Januari 2017.

Negara itu tidak menutup permanen pusat vaksinasi karena kurangnya permintaan. Akan tetapi hanya menutup sementara. Setelah itu mereka kembali membuka atau mengaktifkan kembali pusat vaksinasi.

Narasi yang beredar

Akun Facebook ini dan ini menyebarkan video yang diklaim adalah video demonstrasi masyarakat menentang vaksinasi di Rumania.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun klaimnya yaitu:

Berikut ini narasi dari akun pertama:

"#semprulcommunity
Luar biasa !!!
Kata Kuncinya " BERSATU "
Pemerintah Rumania menutup semua pusat fucksin.
Karena 70% warganya tidak mau menerima suntikan Pemaksaan terhadap Rakyat.
Rakyat menang !
Ayok +62 gunakan akal sehat anda!!!
Jangan tukar nyawamu dan masa depanmu dengan
BLT dan bansos yang nilainya tidak seberapa, dan
jangan takut dengan ancaman kehilangan pekerjaan!!!
PPKM = memiskinkan Rakyat, mentajirkan pejabat!
Wake up Indonesia!!! ????????????????????????
#congor_istana #saynotovaccine #stopmandatoryvaccination"

Sementara itu narasi pada akun kedua yakni:

"Warga +62... manggut kek sap* mau aja di giring tuk di fucksin...parah"

Di dalam video yang dibagikan terdapat narasi sebagai berikut:

"Luar biasa.!!!
Pemerintah Rumania menutup semua pusat vaksin.!
Karena 70% warganya tidak mau menerima suntikan
Pemaksaan terhadap Rakyat tidak berhasil. Rakyat menang.!"

Dia menulis narasi sebagai berikut:

Kedua video yang dibagikan memperlihatkan suasana malam hari ketika banyak orang turun ke jalan menggunakan lampu/cahaya.

Mereka terlihat seperti bintang yang berguguran atau lautan cahaya. Terdapat logo salah satu media di Rumania, Stirile Pro TV.

Adapun tangkapan layar unggahan Facebook itu seperti ini:


Lihat Foto
Facebook
Tangkapan layar video hoaks tentang Rumania menutup semua pusat vaksin

Arsip unggahan tersebut bisa dilihat di dan .

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri potongan gambar menggunakan Yandex. Salah satunya merupakan bagian dari video yang diretweet oleh @yannickgaultier.

Video itu berasal dari akun Twitter @paul2ivan yang diunggah 4 tahun lalu. Dia menulis narasi video tersebut sebagai berikut:

"Gambar luar biasa dari #Bucharest malam ini. Rumania terus memprotes politisi korup, untuk #ruleoflaw . #protes romania"

Menggunakan mesin pencari Google, ditemukan bahwa klaim bahwa pusat vaksinasi di Rumania ditutup adalah informasi hoaks atau menyesatkan.

AFP dan Reuters menuliskan artikel cek fakta terkait hal tersebut.

Melansir AFP, 6 September 2021, salah satu narasi yang dibagikan tersebut adalah:

"Pemerintah [Rumania] menutup SEMUA pusat vaksinasi. Itu karena 70 persen warganya menentang vaksinasi. Upaya pemerintah untuk memaksa vaksinasi gagal".

Klaim tersebut mengutip laporan yang diterbitkan oleh surat kabar India The Times of India pada 7 Juli 2021. Adapun judulnya "Rumania menutup 117 pusat vaksinasi Covid".

Laporan itu sebagian berbunyi: "Penurunan permintaan untuk vaksinasi virus corona di Rumania telah mendorong pihak berwenang untuk menutup 117 pusat vaksinasi dan mengurangi jadwal di 371 lainnya, kata pejabat kesehatan". Namun, klaim itu menyesatkan.

Seorang pejabat di grup komunikasi Komite Koordinasi Nasional untuk Kegiatan Vaksinasi Covid-19 (CNCAV) membantah klaim tersebut.

"Pusat-pusat tersebut belum ditutup secara permanen. Kegiatan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan dengan meningkatnya kepatuhan warga Rumania terhadap vaksinasi terhadap Covid-19," kata pejabat itu kepada AFP, 3 September 2021.

Pada 3 September 2021, Rumania memiliki 581 pusat vaksinasi dan 837 kantor vaksinasi yang beroperasi secara nasional, menurut CNCAV.

Terkait video yang sebenarnya, Reuters menjelaskan dalam laporannya 1 Oktober 2021.

Video tersebut merupakan demonstrasi besar-besaran pada 2017 di Bucharest terhadap korupsi pemerintah.

Pada 31 Januari 2017, kabinet Perdana Menteri Rumania Sorin Grindeanu yang berumur satu bulan membuat marah para pemilih ketika menyetujui dekrit darurat yang akan mendekriminalisasi beberapa pelanggaran korupsi.

Dekrit tersebut, yang dikritik secara luas di Rumania dan oleh sekutu Baratnya, memicu kemarahan rakyat terbesar sejak jatuhnya komunisme pada 1989, dengan setidaknya setengah juta orang turun ke jalan pada 5 Februari 2017.

Terkait pusat vaksinasi yang diklaim ditutup, Reuters menulis, negara tersebut tidak menutup pusat vaksinasi karena kurangnya permintaan. Akan tetapi negara tersebut untuk sementara menghentikan atau memperlambat upaya, tidak menghentikan sepenuhnya.

Selain itu CNCAV mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa setelah gelombang pandemi ke-4 melanda Rumania, permintaan untuk suntikan anti Covid-19 mulai meningkat setiap hari.

Tentu saja, prosedur untuk membangun kembali seluruh kapasitas vaksinasi diaktifkan.

Menurut data oleh CNCAV yang dibagikan kepada Reuters pada 28 September, 20,7 persen dari pusat yang telah ditangguhkan sementara "diaktifkan kembali" dan 46,86 persen dari pusat dengan jadwal yang dikurangi kembali ke jam kerja normal.

Kesimpulan

Klaim bahwa pusat vaksinasi Covid-19 di Rumania ditutup adalah tidak benar atau hoaks.

Video yang dibagikan merupakan video demonstrasi menuntut dekrit yang dikeluarkan oleh kabinet Perdana Menteri Rumania Sorin Grindeanu pada 31 Januari 2017.

Demonstrasi terjadi pada 5 Februari 2017. Dekrit tersebut dinilai dapat akan mendekriminalisasi beberapa pelanggaran korupsi.

Negara itu tidak menutup permanen pusat vaksinasi karena kurangnya permintaan. Akan tetapi hanya menutup sementara. Setelah itu mereka kembali membuka atau mengaktifkan kembali pusat vaksinasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi