KOMPAS.com - Peneliti pandemi sekaligus pakar epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menanggapi pernyataan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebut pandemi Covid-19 bisa berakhir Desember atau Januari tahun depan.
Dicky menyebut hal itu sulit terjadi, karena berbagai alasan.
"Ini berdasarkan analisis terakhir, pandemi ini, jangankan akhir 2021, bahkan awal tahun 2022 itu belum bisa kita yakini selesai. Bahkan kemungkinan pertengahan tahun 2022 pun sulit," kata Dicky, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Syarat Masuk dan Batasan Kegiatan di Mal Juga Tempat Wisata Saat PPKM Level 3 24 Desember 2021
Ia menyebut, kemungkinan itu baru ada pada akhir 2022, namun itu baru bisa terjadi jika beberapa kondisi terpenuhi.
"Kalau akhir tahun 2022 kemungkinan (pandemi berakhir) itu ada dengan asumsi bahwa cakupan vaksinasi yang 2 dosis dunia itu setidaknya bisa dicapai. Ya tidak usah 70 persenlah, menurut saya 60 persen atau 50+ lah, tapi merata di seluruh dunia," katanya lagi.
Sementara untuk negara-negara maju diharapkan sudah jauh melebihi target, seperti minimal mencapai angka 80 persen untuk dosis kedua atau sudah memulai pemberian dosis ketiga.
"Jika kondisi sudah demikian, dunia baru bisa sedikit berharap status pandemi akan dicabut oleh WHO," kata dia.
"Di situlah besar harapan kita memasuki masa kasus itu sudah terkendali, sehingga beban di faskes sudah jauh, bahkan secara konsisten setidaknya, dua bulan atau satu bulan itu sudah terkendali," imbuhnya.
Baca juga: 6 Antisipasi Lonjakan Covid-19 Selama Nataru, Apa Saja?
Penyebaran varian Delta
Apabila sudah ada beberapa negara atau kawasan benua yang kasus infeksinya dapat terkendali, Dicky menyebut status pandemi sudah bisa dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Di saat itu terjadi, wilayah dunia akan terbagi dalam beberapa kategori. Ada yang masuk kategori terkendali, endemi, dan epidemi.
Wilayah endemi artinya masih ada daerah di dalam wilayah itu yang terjadi ledakan kasus, namun dalam skala yang sangat kecil dan jarang.
Baca juga: Tidak Perlu PCR, Ini Syarat Terbaru Naik Kereta Api Jarak Jauh
Sementara epidemi artinya di wilayah tersebut masih ada beberapa kawasan yang potensial terjadi infeksi dengan kasus yang tinggi.
"Skenario besarnya seperti itu nanti. Jadi kalau bicara berakhir Desember, ya kayaknya enggak. Enggak cukup didukung dengan data atau asumsi yang ada saat ini," ujar Dicky.
Beberapa asumsi yang dimaksud adalah masih tingginya penyebaran varian Delta dan turunannya juga capaian vaksinasi yang belum memenuhi target.
Baca juga: Aturan Wajib PCR/Antigen Perjalanan Darat 250 Km Dicabut, Ini Revisinya
Untuk konteks Indonesia, Dicky memperkirakan pandemi juga baru bisa terkendali pada 2022.
"Sebagian besar kita, dalam jumlah yang signifikan, masih belum memiliki imunitas. Itu membuat kita masih butuh waktu. Setidaknya, kuartal ketiga atau keempat tahun 2022 (baru bisa teratasi)," pungkas dia.
Sebelumnya, Ketua terpilih IDI, Adib Khumaidi menambahkan Indonesia bisa selesai dengan pandemi Covid-19 pada Desember 2021 atau Januari 2022 jika tidak ada lagi kasus Covid-19.
"Parameter yang selalu saya sampaikan, di Desember Januari ini (jika) tidak ada kasus positif dan tidak ada kasus yang ada di perawatan, mudah-mudahan kita bisa selesai dengan pandemi Covid-19," kata Adib dalam diskusi virtual, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog