Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Respons Ketua IDI yang Sebut Pandemi Bisa Segera Berakhir

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/VADIM GHIRDA
Seorang petugas medis sedang merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Bukares, Romania, Senin (8/11/2021). Ratusan orang meninggal setiap hari selama dua bulan terakhir di Romania, salah satu negara dengan dampak Covid-19 terparah di Eropa, mengingat jumlah vaksinasi di Eropa Tengah dan Timur tidak sebanyak Eropa Barat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Peneliti pandemi sekaligus pakar epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menanggapi pernyataan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebut pandemi Covid-19 bisa berakhir Desember atau Januari tahun depan.

Dicky menyebut hal itu sulit terjadi, karena berbagai alasan.

"Ini berdasarkan analisis terakhir, pandemi ini, jangankan akhir 2021, bahkan awal tahun 2022 itu belum bisa kita yakini selesai. Bahkan kemungkinan pertengahan tahun 2022 pun sulit," kata Dicky, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Syarat Masuk dan Batasan Kegiatan di Mal Juga Tempat Wisata Saat PPKM Level 3 24 Desember 2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menyebut, kemungkinan itu baru ada pada akhir 2022, namun itu baru bisa terjadi jika beberapa kondisi terpenuhi.

"Kalau akhir tahun 2022 kemungkinan (pandemi berakhir) itu ada dengan asumsi bahwa cakupan vaksinasi yang 2 dosis dunia itu setidaknya bisa dicapai. Ya tidak usah 70 persenlah, menurut saya 60 persen atau 50+ lah, tapi merata di seluruh dunia," katanya lagi.

Sementara untuk negara-negara maju diharapkan sudah jauh melebihi target, seperti minimal mencapai angka 80 persen untuk dosis kedua atau sudah memulai pemberian dosis ketiga.

"Jika kondisi sudah demikian, dunia baru bisa sedikit berharap status pandemi akan dicabut oleh WHO," kata dia.

"Di situlah besar harapan kita memasuki masa kasus itu sudah terkendali, sehingga beban di faskes sudah jauh, bahkan secara konsisten setidaknya, dua bulan atau satu bulan itu sudah terkendali," imbuhnya.

Baca juga: 6 Antisipasi Lonjakan Covid-19 Selama Nataru, Apa Saja?

Penyebaran varian Delta

Apabila sudah ada beberapa negara atau kawasan benua yang kasus infeksinya dapat terkendali, Dicky menyebut status pandemi sudah bisa dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Di saat itu terjadi, wilayah dunia akan terbagi dalam beberapa kategori. Ada yang masuk kategori terkendali, endemi, dan epidemi.

Wilayah endemi artinya masih ada daerah di dalam wilayah itu yang terjadi ledakan kasus, namun dalam skala yang sangat kecil dan jarang.

Baca juga: Tidak Perlu PCR, Ini Syarat Terbaru Naik Kereta Api Jarak Jauh

Sementara epidemi artinya di wilayah tersebut masih ada beberapa kawasan yang potensial terjadi infeksi dengan kasus yang tinggi.

"Skenario besarnya seperti itu nanti. Jadi kalau bicara berakhir Desember, ya kayaknya enggak. Enggak cukup didukung dengan data atau asumsi yang ada saat ini," ujar Dicky.

Beberapa asumsi yang dimaksud adalah masih tingginya penyebaran varian Delta dan turunannya juga capaian vaksinasi yang belum memenuhi target.

Baca juga: Aturan Wajib PCR/Antigen Perjalanan Darat 250 Km Dicabut, Ini Revisinya

Untuk konteks Indonesia, Dicky memperkirakan pandemi juga baru bisa terkendali pada 2022.

"Sebagian besar kita, dalam jumlah yang signifikan, masih belum memiliki imunitas. Itu membuat kita masih butuh waktu. Setidaknya, kuartal ketiga atau keempat tahun 2022 (baru bisa teratasi)," pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua terpilih IDI, Adib Khumaidi menambahkan Indonesia bisa selesai dengan pandemi Covid-19 pada Desember 2021 atau Januari 2022 jika tidak ada lagi kasus Covid-19.

"Parameter yang selalu saya sampaikan, di Desember Januari ini (jika) tidak ada kasus positif dan tidak ada kasus yang ada di perawatan, mudah-mudahan kita bisa selesai dengan pandemi Covid-19," kata Adib dalam diskusi virtual, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Molnupiravir dan Paxlovid, Obat Covid-19 yang Diklaim Ampuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi