Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 25 November: Kematian akibat Covid-19 di AS Tahun 2021 Lebih Tinggi dari 2020

Baca di App
Lihat Foto
CRISTOBAL HERRERA
Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Kasus Covid-19 di dunia hingga Kamis (25/11/2021) berjumlah total 259.633.842 kasus, melansir Worldometers.

Dari angka itu, 5.190.323 orang meninggal dunia dan 234.782.141 orang sembuh.

Negara mana saja dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia?

Berikut ini 10 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 48.934.182kasus, 797.593 meninggal dunia, 38.760,38 sembuh
  2. India: 34.541.349 kasus, 466.584 meninggal dunia, 33.957.698 sembuh
  3. Brazil: 22.043.112 kasus, 613.339 meninggal dunia, 21.264.713 sembuh
  4. Inggris: 9.974.843 kasus, 144.286 meninggal dunia, dan 8.834.188 sembuh
  5. Rusia: 9.434.393 kasus, 267.819 meninggal dunia, dan 8.126.376 sembuh
  6. Turki: 8.652.172 kasus, 75.618 meninggal dunia, 8.178.520 sembuh
  7. Perancis: 7.483.282 kasus, 118.734 meninggal dunia, 7.071.681 sembuh
  8. Iran: 6.092.822 kasus, 129.280 meninggal dunia, 5.819.025 sembuh
  9. Jerman: 5.546.915 kasus, 100.481 meninggal dunia, 4.712.900 sembuh
  10. Argentina: 5.319.867 kasus, 116.458 meninggal dunia, 5.184.973 sembuh.

Baca juga: UPDATE Corona 24 November 2021: Kasus Harian di Indonesia Kembali Naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat

Jumlah kasus kematian akibat infeksi virus corona di AS lebih tinggi pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Melansir Seattle Times, hingga Selasa (23/11/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat, 386.233 kematian pada tahun 2021.

Pada tahun 2020, angka kematian akibat Covid-19 di AS berjumlah 385.343 orang.

Adapun angka kasus pada 2021 ini juga diprediksi lebih tinggi hingga akhir tahun.

Persentase kematian akibat Covid-19 di AS lebih tinggi tahun ini yakni sekitar 13 persen dibanding tahun lalu yang sebesar 11 persen.

Para ahli menilai, angka kematian tahun ini lebih tinggi karena beberapa faktor.

Penyebabnya di antaranya, tingkat vaksinasi yang paling rendah dari yang dibutuhkan, relaksasi tindakan pencegahan (masker dan jarak sosial) serta munculnya varian delta yang lebih menular.

Menurut para ahli, warga Amerika sudah berperilaku seolah-olah Covid-19 adalah penyakit endemik yang bisa dikelola.

Baca juga: Kasus Varian R.1 di Amerika Serikat, seperti Apa Karakteristiknya?

Rusia

Pada Rabu (24/11/2021), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia telah memakai vaksin hidung eksperimental tiga hari setelah mendapatkan suntikan booster.

Saat ini, Rusia menghadapi lonjakan kasus infeksi dan kasus kematian terburuk. Negara ini juga tengah berjuang mengatasi keraguan terhadap vaksin yang meluas.

Pada Oktober, Kementerian Kesehatan Rusia telah memberikan izin uji coba awal vaksin hidung Sputnik V kepada 500 orang sukarelawan.

Meski demikian, dikutip dari SeattleTimes, tidak jelas apakah uji coba itu sudah dilakukan.

Putin mengaku, tak ada efek yang dialaminya usai menggunakan vaksin hidung.

Belanda

Perintah pembatasan jarak sosial kembali diberlakukan di Belanda pada Rabu (24/11/2021),

Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengatakan, langkah-langkah pencegahan virus yang awalnya dijadwalkan berlaku 3 Desember dimajukan menjadi 26 November 2021.

“Gambaran itu suram dan mengkhawatirkan,” kata De Jonge.

Belanda berada di tengah lonjakan kasus beberapa pekan terakhir ini. Pekan lalu, lembaga kesehatan Belanda juga mencatat lonjakan 39 persen kasus infeksi.

Ia menyebutkan, penerimaan rumah sakit dan unit perawatan intensif meningkat.

Selandia Baru

Mengutip Washington Post, Selandia Baru akan membuka kembali akses masuk negaranya mulai awal tahun depan.

Hal itu disampaikan otoritas Selandia Baru pada Rabu (24/11/2021).

Perbatasan yang akan dibuka ini memungkinkan kembalinya penduduk yang berada di luar negeri pada Januari 2022.

Adapun untuk turis akan dibuka pada April 2022.

Singapura dan Malaysia

Mengutip dari Reuters, pada pekan depan, Singapura dan Malaysia akan meluncurkan jalur perjalanan bebas karantina di perbatasan darat keduanya bagi orang-orang yang telah divaksin.

Rencana tersebut akan efektif pada 29 November 2021.

Jalur penerbangan antara Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur juga akan dibuka pekan depan.

Sementara itu, jalur perjalanan darat pada tahap pertama akan dibuka untuk warga negara, penduduk tetap atau pemegang izin jangka panjang dari negara yang dimasuki untuk memungkinkan orang mengunjungi keluarganya.

Nantinya, pembukaan jalur akan diperluas secara bertahap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi