Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Nektar dan Serbuk Sari, Lebah Jenis Ini Juga Pemakan Daging

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Dustin Humes
Ilustrasi lebah.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPS.com - Umumnya, lebah memakan serbuk sari dan nektar, tetapi . Akan tetapi, spesies tertentu telah berevolusi untuk memakan daging bangkai hewan sebagai pengganti bunga.

Untuk lebih memahami perubahan ekstrem dalam pola makan ini, para ilmuwan di University of California-Riverside, Columbia University, dan Cornell University mempelajari bakteri usus atau mikrobioma dari apa yang disebut lebah hering di Kosta Rika.

Mengutip CNN, para peneliti menemukan bahwa usus lebah kaya akan bakteri pencinta asam yang serupa pada burung nasar, hyena, dan hewan lain yang memakan bangkai.

Hanya tiga spesies lebah di dunia yang telah berevolusi untuk mendapatkan protein mereka secara eksklusif dari daging mati.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebah-lebah itu hanya hidup di hutan hujan tropis.

Namun, ada spesies lebah lain yang akan mengonsumsi bangkai hewan segar jika tersedia tetapi juga mencari serbuk sari dan nektar, menurut penelitian tersebut.

Lebah dan bakteri usus

Lebah madu, lebah bombus, dan lebah tanpa sengat dijajah oleh lima mikroba inti yang sama. Mereka telah mempertahankan bakteri ini selama kira-kira 80 juta tahun.

Para peneliti ingin mengetahui perbedaan nyali pada lebah hering.

Para ilmuwan mendirikan 16 stasiun dengan umpan 50 gram (1,8 ons) ayam mentah yang menjuntai dari cabang sekitar 1,5 meter di atas tanah.

Untuk mencegah semut, mereka melapisi tali itu dengan petroleum jelly.

Mereka mengumpulkan total 159 lebah, termasuk sebagai perbandingan. Lebah-lebah yang dikumpulkan itu adalah lebah yang memakan serbuk sari dan daging, serta lebah vegetarian yang hanya memakan serbuk sari dan nektar.

Setelah mempelajari mikrobioma lebah dengan mengekstraksi DNA dari perut mereka, para peneliti menemukan bahwa lebah hering telah kehilangan beberapa mikroba inti yang dimiliki sebagian besar lebah dan mengembangkan usus yang lebih asam.

"Mikrobioma lebah hering diperkaya dengan bakteri yang menyukai asam, yang merupakan bakteri baru yang tidak dimiliki kerabat mereka," kata Quinn McFrederick, asisten profesor dan spesialis lebah di UC Riverside dan penulis studi tersebut.

"Bakteri ini mirip dengan yang ditemukan pada burung nasar yang sebenarnya, serta hyena dan pemakan bangkai lainnya, mungkin untuk membantu melindungi mereka dari patogen yang muncul di bangkai," lanjut dia.

Menurut dia, lebah yang memakan serbuk sari dan bangkai memiliki jenis bakteri yang berbeda jika dibandingkan dengan pengumpan serbuk sari yang ketat atau pemakan bangkai.

Ini menunjukkan apakah mereka memiliki keragaman mikroba yang lebih besar sebagai respons terhadap beragam makanan mereka atau bahwa mereka terpapar keragaman mikroba yang lebih besar saat mengunjungi bunga dan bangkai.

Salah satu bakteri yang ada pada lebah hering adalah Lactobacillus.

Bakteri jenis ini ada dalam banyak makanan fermentasi manusia.

Meskipun mereka memakan daging, para peneliti mengatakan bahwa madu lebah hering masih manis dan dapat dimakan.

"Mereka menyimpan daging di ruang khusus (di sarangnya) yang tertutup selama dua minggu sebelum mereka mengaksesnya, dan ruang ini terpisah dari tempat madu disimpan," kata Jessica Maccaro, mahasiswa doktoral di UC Riverside yang juga mengambil bagian dalam penelitian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi