Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Molnupiravir, Pil Covid-19 Buatan Merck

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/MERCK & CO via ABC INDONESIA
Molnupiravir menargetkan enzim yang digunakan virus corona untuk mereproduksi dirinya sendiri.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pil Covid-19 Molnupiravir mulai dilirik berbagai negara, termasuk Indonesia.

Molnupiravir adalah obat antivirus pertama yang diminum yang disetujui untuk digunakan melawan Covid-19 oleh pemerintah Inggris pada 4 November 2021.

Pil ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi Ridgeback Biotherapeutics dan Merck, Sharp and Dohme (MSD).

Lantas, bagaimanakah cara kerja pil ini sehingga disebut bisa mengobati gejala Covid-19?

Baca juga: Pemerintah Akan Beli 1 Juta Pil Molnupiravir, Bagaimana Efektivitasnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara kerja obat Molnupiravir

Dilansir dari Science Focus, 10 November 2021, Molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus SARS-CoV-2.

Begitu virus masuk ke dalam sel-sel tubuh, dia mereplikasi genom yang tidak terbuat dari DNA tetapi RNA (asam ribonukleat).

Genom yang direplikasi ini kemudian dibentuk menjadi partikel virus lengkap yang keluar dari sel dan terus menyebar ke seluruh tubuh.

Namun, molekul Molnupiravir diserap oleh sel yang terinfeksi virus, di mana mereka diubah menjadi versi rusak dari blok bangunan RNA.

Jadi, ketika virus mencoba untuk bereplikasi, partikel virus yang dihasilkan memiliki materi genetik yang rusak dan tidak dapat lagi bereproduksi. Ini berarti viral load perlu tetap rendah, yang mengurangi risiko penyakit serius.

Karena Molnupiravir menargetkan RNA yang ditunggangi SARS-CoV-2 sebagai bahan penyusunnya, Molnupiravir sama efektifnya terhadap semua varian virus corona.

“Mekanisme aksi ini memiliki beberapa keterbatasan dan obat tidak dapat diberikan kepada wanita hamil karena risiko merusak bayi yang belum lahir,” kata Penny Ward, Profesor Tamu di Kedokteran Farmasi di King's College London.

Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat yang Diklaim Ampuh untuk Covid-19

Kandungan dalam Molnupiravir

Di Inggris, obat Molnupiravir bermerk Lavergio dipasarkan dalam bentuk kapsul keras.

Melansir laman pemerintah Inggris, setiap kapsul keras 200 mg molnupiravir mengandung:

Obat ini mengandung kurang dari 1 mmol natrium (23 mg) per dosis 4 kapsul, sehingga pada dasarnya dengan dosisi ini bisa masuk kategori 'bebas natrium'.

Sementara, cangkang kapsulnya terbuat dari hypromellose (E464), titanium dioksida (E171), dan oksida besi merah (E172).

Dosis Lagevrio yang dianjurkan adalah empat kapsul 200 mg, setiap 12 jam sekali selama 5 hari berturut-turut.

Tidak dianjurkan untuk berhenti mengkonsumsi Lagevrio sebelum batas waktu atau tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Waktu 5 hari ini akan memberi obat kesempatan terbaik untuk mencegah seseorang mengalami sakit parah akibat Covid-19.

Jika lupa meminum dosis lebih dari 10 jam, maka pasien tidak boleh meminum dosis yang terlewat dan mengambil dosis berikutnya pada waktu yang biasa.

Baca juga: Inggris Setujui Molnupiravir sebagai Obat Covid-19, Ini Cara Kerjanya

Kemungkinan efek samping

Seperti semua obat-obatan lainnya, obat Molnupiravir bermerk Lavergio juga memiliki efek samping.

Kendati demikian, tidak semua orang akan mengalami efek sampingnya.

Efek samping umum yang bisa terjadi kepada 1 dari 10 orang, meliputi:

  • Diare
  • Mual
  • Merasa pusing
  • Sakit kepala

Efek samping jarang yang bisa terjadi kepada 1 dari 100 orang, meliputi:

  • Muntah
  • Ruam
  • Gatal-gatal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi