Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Twit Kulit Bentol-bentol Disebut karena Darah Manis, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: @ohmybeautybank
Tangkapan layar unggahan soal bentol-bentol pada kulit yang disebut karena darah manis.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya kondisi kulit yang bentol-bentol dan berbekas luka, disebut karena darah manis, viral di media sosial pada Sabtu (26/11/2021).

"Bekas luka. cara ngilangin bekas luka yg menahun kaya gini pake apa yaa? yg ampuhh pls, sender udh capek bgt huhu," tulis akun Twitter ini.

Dalam twit juga dilengkapi dengan foto kondisi kulit tangan dan kaki pengirim berbentol dan berbintik hitam.

Hingga Sabtu (27/11/2021), twit itu sudah diretwit sebanyak 264 kali dan disukai sebanyak lebih dari 2.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal serupa juga pernah diunggah di akun Twitter yang sama.

"Aku darah manis dari kecil bahkan gak cuma kaki aku aja, tangan juga kayak gini.. kalian ada yang tau cara ngatasinnya gaa? terus kalo bisa rekomendasiin ke aku Pr00duKnya dong, sender malu banget kalo pake rok/celana pendek," tulis pengirim pada akun Twitter tersebut pada Rabu (17/11/2021).

Bagaimana penjelasan dokter?

Baca juga: 9 Gejala Kencing Manis yang Perlu Diwaspadai

Penjelasan dokter

Menanggapi hal itu, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Mataram dr Dedianto Hidajat mengatakan, tidak ada istilah darah manis dalam medis, melainkan kencing manis atau diabetes melitus.

"Darah manis merupakan istilah awam untuk kencing manis, pada penderita kencing manis atau diabetes melitus memang sering terjadi keluhan gatal-gatal karena kulit menjadi kering," ujar Dedi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Menurut Dedi, kondisi kulit yang ada pada unggahan medsos itu bukan dikarenakan karena diabetes.

"Ini sepertinya bukan karena kencing manis melainkan lebih kepada alergi," lanjut dia.

Dedi mengatakan, kondisi kulit yang dialami warganet itu termasuk kulit yang sensitif dan mudah alergi serta iritasi.

Dalam dunia medis, kondisi kulit ini disebut dengan nama eksim atau dermatitis. Oleh karena itu, penyebabnya bukan karena kencing manis, tetapi karena proses alergi.

Alergi yang dimaksud bisa dikarenakan faktor dari dalam seperti keturunan atau genetik, atau bisa juga dari faktor luar seperti gigitan serangga, penggunaan obat-obatan tertentu atau krim oles yang tidak tepat, makanan, atau debu.

Baca juga: Mengenal Gula Darah dalam Tubuh dan Cara Mengelolanya..

Proses penyembuhan cukup lama

Jika sudah mengalami hal seperti itu, Dedi mengatakan, proses penyembuhannya pun cukup lama.

Hal ini disebabkan respons peradangan pada orang yang mudah alergi lebih hebat dan lebih lama daripada orang normal.

"Untuk eksim atau dermatitis ini bisa disembuhkan menggunakan obat anti gatal dan anti radang seperti golongan kortikosteroid dibawah pengawasan dokter," ujar Dedi.

Selain itu, dia juga mengingatkan kepada penderita eksim untuk tidak menggaruk bentol-bentol tersebut karena bisa menimbulkan luka.

"Jangan digaruk, gunakan pelembab atau memang karena gigitan serangga, gunakan insect repellent," kata dia.

Baca juga: Kenali Gejala Awal Diabetes dan Cara Mencegahnya

Kondisi kulit orang yang mengalami diabetes

Di sisi lain, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Ismiralda Oke Putranti mengatakan hal yang sama.

Dia mengungkapkan, tidak ada istilah medis terkait darah manis.

Menurut dia, istilah tersebut mungkin lebih telat disebut dengan kadar gula darah tinggi atau kita kenal sebagai Diabetes melitus.

"Diabetes melitus sendiri merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi nilai normalnya," ujar Oke, saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Oke menambahkan, penyakit diabetes melitus juga menimbulkan dampak jangka panjang termasuk terjadinya gangguan pembuluh darah dan sistem saraf.

"Gangguan pembuluh darah dan saraf ini pun menyebabkan gangguan pada kulit, terutama kulit menjadi lebih kering, sehingga mudah terasa gatal berulang dan berisiko menimbulkan infeksi," lanjut dia.

Sementara, gatal-gatal yang terjadi pada penderita diabetes melitus bersifat kronik dan berulang dan rentan timbul luka.

Terlebih, proses penutupan luka tidak berfungsi dengan baik dan akhirnya sulit untuk sembuh.

Mengenai unggahan di Twitter, Oke menjelaskan, kondisi itu banyak sekali jenis penyakit yang memberikan gambaran klinis yang hampir sama.

"Jadi diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Sp.KK atau Sp.DV, sehingga penanganan dan pengobatannya bisa lebih tepat," imbuh Oke.

Dia juga menganjurkan kepada penderita diabetes melitus yang rentan infeksi kulit untuk segera berobat ke dokter guna memastikan penyakitnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi