Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Air Laut Asin karena Bercampur Sperma Paus

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Hoaks! Informasi yang menyebutkan bahwa air laut terasa asin karena bercampur dengan sperma paus.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Beredar informasi yang menyebutkan bahwa air laut asin karena bercampur dengan sperma paus biru.

Informasi ini tersebar luas di media sosial, salah satunya Facebook.

Beberapa akun mengunggah informasi ini dengan melampirkan sebuah foto dengan narasi tersebut.

Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa klaim air laut asin karena bercampur sperma paus biru adalah tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi tersebut diunggah oleh akun ini, ini, dan ini. Ketiga akun tersebut mengunggah foto dengan keterangan sama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, informasi yang sama juga diunggah oleh salah satu akun di media sosial Instagram pada 22 Juli 2021. 

"Air laut campur karo spermane paus to layak asin," tulis salah satu akun.

Adapun teks dalam foto yang dibagikan dalam unggahan tersebut sebagai berikut:

“Paus jantan berejakulasi sekitar 40 galon sperma saat kawin. Hanya 10 persen saja yang berhasil masuk ke dalam rahim paus betina. Dan kalian masih penasaran kenapa air laut rasanya asin?”

Penelusuran Kompas.com

Penyebab utama konsentrasi garam dalam air laut atau salinitas laut adalah ion mineral yang larut dalam air hujan setelah jatuh. Ion-ion mineral ini mengalir ke sungai dan akhirnya masuk ke laut.

Tak ada sumber yang kredibel untuk mendukung klaim bahwa sperma paus biru berkontribusi pada salinitas laut.

“Pernyataan tentang membuat air laut asin ini benar-benar omong kosong,” kata Ketua Studi Cetacean Pulau Mingan Richard Sears, sebuah organisasi penelitian di Kanada yang didedikasikan untuk studi mamalia laut, seperti dikutip dari AFP.

Banyak ion terlarut digunakan oleh organisme di laut dan dikeluarkan dari air. Lainnya tidak dihilangkan sehingga konsentrasinya meningkat seiring waktu.

Laman National Ocean Services Amerika Serikat, menyebutkan, garam laut berasal dari dua sumber yaitu limpasan dari darat dan bukaan di dasar laut.

Batuan di darat menjadi sumber utama garam terlarut dalam air laut. Air hujan yang jatuh di darat sedikit asam sehingga mengikis batuan. Kemudian, melepaskan ion yang terbawa ke sungai, yang akhirnya masuk ke laut.

Banyak ion terlarut digunakan oleh organisme di laut dan dikeluarkan dari air, dan lainnya tidak dihilangkan membuat konsentrasinya meningkat seiring waktu.

Survei Geologi AS (USGS) mencantumkan sumber salinitas laut lainnya adalah ventilasi hidrotermal di dasar laut dan letusan gunung berapi bawah laut.

Air laut merembes ke celah-celah di dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti bumi. Panas menyebabkan serangkaian reaksi kimia. Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, serta mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari batuan sekitarnya.

Air panas dilepaskan melalui ventilasi di dasar laut, membawa logam.

Beberapa garam laut berasal dari letusan gunung berapi bawah laut, yang secara langsung melepaskan mineral ke laut.

Kubah garam juga berkontribusi pada rasa asin air laut. Kubah-kubah berupa endapan garam besar yang terbentuk selama rentang waktu geologis, ditemukan di bawah tanah dan bawah laut di seluruh dunia. Umumnya, di sepanjang landas kontinen di barat laut Teluk Meksiko.

Dua ion yang paling umum dalam air laut adalah klorida dan natrium, yang membentuk sekitar 85 persen dari semua ion terlarut di lautan.

Adapun magnesium dan sulfat membentuk 10 persen dari totalnya. Untuk ion lain ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil.

Konsentrasi garam dalam air laut bervariasi dengan suhu, penguapan, dan curah hujan.

Salinitas umumnya rendah di khatulistiwa dan di kutub dan tinggi di pertengahan garis lintang.

Rata-rata salinitas sekitar 35 bagian per seribu atau sekitar 3,5 persen dari berat air luat berasal dari garam terlarut.

Paus biru

Para ahli menyatakan, belum diketahui secara jelas berapa banyak sperma yang biasanya dikeluarkan oleh paus biru ketika kawin.

Ilmuwan satwa liar di Departemen Ilmu Biologi Universitas Macquarie di Australia Dr Vanessa Pirotta menyebutkan, angka 40 galon yang dalam unggahan tersebut belum terbukti secara ilmiah.

“Paus biru mamalia besar dan orang akan menganggap potensi produksi sperma meraka cukup besar,” ujar Pirotta.

Sementara itu, menurut Cetologist dari James Cook University Australia Dr Putu Liza Mustika, mengutip AFP, mengumpulkan sperma paus biru sulit dan dikarenakan habitatnya di laut, maka segala sesuatu mengenai hewan ini benar-benar didasarkan pada perkiraan.

Kesimpulan

Informasi yang menyebutkan bahwa air laut asin karena tercampur oleh sperma ikan paus biru saat kawin dapat dipastikan tidak benar.

Salinitas laut atau kadar garam dalam air laut berasal dari limpasan air di darat dan bukaan di dasar laut.

Selain itu, belum diketahui secara pasti soal banyaknya sperma yang dikeluarkan oleh paus biru dan sesuatu mengenai hewan ini benar-benar didasarkan pada perkiraan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi