Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Mercy yang Lawan Arah di Tol JORR Diduga Demensia, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Ditlantas Polda Metro Jaya
Sebuah mobil Mercedes-Benz E300 dengan nomor kendaraan B1125 KAD melawan arah di jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), pada Sabtu (27/11/2021) pukul 17.00 WIB.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah video yang memperlihatkan mobil Mercy yang berjalan melawan arah di Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), viral di media sosial. 

Kasat Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan mobil Mercy yang dikendarai MSD (66) melawan arus dari selatan ke utara.

Baca juga: Lawan Arah di Tol JORR, Mobil Mercy Lalu Tabrak Dua Mobil

 

Setelah melaju cukup jauh, MSD menabrak dua mobil di KM 53 yang melintas di jalur arah Rorotan menuju Cikunir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua mobil itu adalah Honda Mobilio yang dikendarai NB (38) dan Kijang Inova yang dikendarai R (30).

"Kendaraan Mobilio dan Inova datang dari Cakung, tiba-tiba ada kendaraan sedan melawan arus. Kedua mobil tidak bisa menghindar, sehingga terjadi laka lantas," jelas Sutikno saat dikonfirmasi, Sabtu (27/11/2021).

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan pengemudi mobil Marcedes-Benz E300 yang viral tersebut diduga mengalami demensia karena tak ingat sama sekali mengenai apa yang dilakukannya.

"Sementara dugaan info awal yang bersangkutan dalam kondisi demensia, atau menurunnya kondisi kemampuan berpikir dan mengingat," ujar Argo saat dihubungi, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Mercy Lawan Arah di Tol JORR, Sopir Diduga Alami Demensia

Apa itu demensia?

Mengutip dari laman CDC, Demensia bukanlah penyakit spesifik, namun ia adalah istilah umum untuk gangguan kemampuan mengingat, berpikir atau membuat keputusan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Adapun penyakit Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling umum.

Demensia kebanyakan mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua, akan tetapi demensia bukan suatu penuaan yang normal.

Demensia tidak bisa disebut sebagai hal normal terjadi pada usia tua, hal ini karena ada banyak orang dewasa yang lebih tua yang tak mengembangkan demensia.

Adapun pernuaan yang normal yakni seperti melemahnya otot dan tulang, pengerasan arteri dan pembuluh darah serta beberapa perubahan memori terkait usia seperi terkadang lupa menaruh kunci, lupa nama kenalan, lupa peristiwa terbaru, dan sebagainya.

 

Gejala Demensia

Berikut ini sejumlah gejala dari demensia yang bervariasi dari orang ke orang, yakni mereka biasanya mengalami masalah dengan:

  • Penyimpanan atau lupa menyimpan sesuatu
  • Perhatian
  • Komunikasi
  • Penalaran, penilaian, dan pemecahan masalah
  • Persepsi visual di luar perubahan penglihatan terkait usia yang khas

Adapun tanda-tanda lanjutan pada orang demensia yakni:

  • Tersesat di lingkungan yang biasa dilewati
  • Menggunakan kata-kata yang tidak biasa untuk merujuk pada objek yang sudah dikenal
  • Lupa nama anggota keluarga dekat atau teman
  • Melupakan kenangan lama
  • Tidak dapat menyelesaikan tugas secara mandiri.

Baca juga: 10 Gejala Demensia Dini yang Patut Anda Waspadai

Faktor risiko Demensia

Ada sejumlah faktor risiko yang bisa meningkatkan pottensi seseorang mengatalami demensia:

1. Usia:

Usia adalah faktor terkuat untuk memicu terjadinya demensia.

Sebagian kasus menunjukkan orang usia 65 tahuh ke atas lebih mungkin mengalami ini.

2. Riwayat kelurga

Mereka yang memiliki keluarga demensia berpeluang memiliki keturunan yang juga demensia.

3. Ras atau etnis

Orang Afrika-Amerika yang berusia tua lebih mungkin mengalami ini dibanding orang kulit putih.

4. Kesehatan jantung buruk

Orang dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan merokok lebih berpotensi untuk mengalami demensia dibanding yang tidak.

5. Cedera otak atau traumatis cedera

Mereka yang pernah mengalami cedera di kepala bisa mengalami risiko demensia apabila parah dan terjadi berulangkali.

Baca juga: Hipertensi pada Anak Muda Bisa Sebabkan Demensia di Kemudian Hari

 

Mencegah Demensia

Lantas bagaimana caranya untuk mencegah supaya seseorang tidak mengalaminya?
Adapun untuk mencegah agar tak mengalami demensia, melansi dari Mayo Ccloinnic yakni:

  • Menjaga pikiran agar selalu aktif dengan membaca , memecahkan teka-teki dan bermain permainan kata
  • Aktif secara sosial dan fisik
  • Berhenti merokok
  • Meminum vitamin yang cukup
  • Rawat kondisi kesehatan
  • Kelola risiko gangguan kardiovaskuler
  • Makan makanan yang sehat
  • Dapatkan kualitas tidur yang baik

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Makanan yang Dihindari Penderita Hipertensi
 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi