Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta dan Mitos Seputar Teh

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Massimo Rinaldi
Ada banyak fakta dan mitos yang beredar soal teh, kenali bedanya agar Anda tak tersesat memahami.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Teh seperti kopi, menjadi minuman favorit masyarakat dunia dari abad ke abad.

Selain sedap dan wangi, berbagai nutrisi dalam teh dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Seperti meredakan anxiety, mengundang kantuk, meluruhkan lemak, mengurangi kolesterol dalam darah, juga melancarkan sirkulasi darah.

Karena berbagai khasiatnya inilah, teh selalu dicari banyak orang dari masa ke masa. Teh menjadi ternama, banyak diburu dan diperbincangkan.

Hingga akhirnya lahir banyak mitos, juga banyak fakta, yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang.

Baca juga: Mencegah Demensia dengan Minum Kopi dan Teh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos dan fakta soal teh

Beberapa pemahaman masyarakat soal teh terkadang hanya serupa mitos belaka, dalam artian tak sesuai dengan fakta berdasar penelitian ilmiah yang tepat. Namun beberapa lagi juga merupakan fakta yang sudah dilandasi berbagai studi ilmiah.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos dan fakta seputar teh yang harus Anda ketahui.

1. Menambahkan susu ke dalam teh menurunkan khasiat teh

Ini adalah mitos. Karena kenyataannya, menambahkan susu ke dalam seduhan teh tak akan mengurangi khasiat dari senyawa-senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang ada di daun teh.

Hal ini seperti dilansir dari Los Angeles Times, Kerri Ann seorang ahli diet ternama dari Amerika Serikat, menegaskan bahwa komponen dalam susu tak akan merusak senyawa positif di dalam teh.

2. Wanita hamil harus hati-hati dalam mengonsumsi teh

Ini termasuk fakta, karena teh hitam dan teh hijau mengandung kafein tinggi, dan pengonsumsian kafein terlalu tinggi bisa membahayakan calon ibu dan janin yang ada di perutnya.

Jadi ketika ingin mengonsumsi teh, wanita hamil harus memilah jenis teh yang tak terlalu tinggi mengandung kafein.

Baca juga: Ini Manfaat Mencampur Susu ke Dalam Teh

3. Beberapa teh memicu reaksi alergi.

Ini juga termasuk fakta. Beberapa teh terbuat dari bebungaan, dan beberapa orang alergi terhadap serbuk sari.

Teh kamomil misalnya, adalah teh yang terbuat dari seduhan bunga kamomil.  

Jadi ketika Anda memiliki reaksi alergi terhadap serbuk sari, Anda juga harus berhati-hati dalam memilih jenis teh.

4. Teh bisa meredakan flu dan demam

Ini juga fakta dan sudah dibuktikan oleh banyak penelitian. Berbagai jenis teh yang dikonsumsi dalam kondisi hangat bisa digunakan meredakan radang tenggorokan yang terjadi akibat flu.

Teh hitam, teh hijau dan teh oolong adalah jenis teh yang paling sering digunakan mengobati flu karena jenis teh ini mengandung properti antioksidan dalam takaran tinggi.

Baca juga: Manfaat Lain dari Kopi dan Teh: Mengempukkan Daging dan Melezatkan Sup

5. Teh panas lebih sehat daripada teh dingin

Ini adalah mitos. Karena teh dingin atau es teh, juga membawa banyak manfaat kesehatan untuk tubuh asal tetap diseduh dengan cara yang tepat. 

Untuk tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari daun teh, seduhlah sendiri teh dengan air panas dan tunggu hingga dingin. Baru kemudian olah menjadi minuman dingin menyegarkan.

Ketika Anda mengonsumsi teh dingin dalam kemasan instan, Anda tak bisa memastikan bahan tambahan apa yang sudah dimasukkan ke dalamnya.

6. Menambahkan lemon ke dalam teh bisa menyehatkan tubuh

Ini adalah fakta. Jika Anda ingin menambah khasiat seduhan teh Anda, tambahkan saja perasan lemon atau jeruk nipis ke dalamnya.

Mengutip Food Network, teh mengandung flavanoid yang bisa berguna menurunkan risiko tubuh terkena gangguan jantung.

Nah zat asam dalam jeruk atau lemon, bisa berguna mendongkrak atau meningkatkan kerja dari senyawa flavanoid tersebut.

7. Teh tak memiliki masa kedaluwarsa

Tentu saja ini adalah mitos. Karena seperti bahan makanan dan minuman lainnya, teh kemasan juga memiiki masa kedaluwarsa.

Kantung teh yang sudah Anda simpan berbulan-bulan dengan kemasan sudah terbuka, hendaknya Anda buang ke tempat sampah.

Bisa dipastikan daun teh yang ada sudah berubah teksturnya, dengan ketajaman rasa dan aroma yang sudah berkurang banyak sekali.

Baca juga: Ada Efek Sampingnya, Ini 7 Tanda Anda Kebanyakan Teh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi