Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perut Berbunyi Ketika Lapar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ketika lapar, usus akan berkontraksi lebih cepat dan menimbulkan bunyi gemuruh.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ketika lapar atau perut tak kemasukan makanan dalam waktu lama, maka rongga perut akan mengeluarkan suara.  

Bunyi perut ketika lapar ini memang mekanisme alami tubuh. Jadi dirasakan pula oleh masyarakat kuno atau nenek moyang kita.

Hingga sebutan akan perut bunyi ini pun jadi melegenda dari masa ke masa. Di Indonesia, banyak orang menyebut bunyi perut ketika kita kelaparan ini dengan istilah perut keroncongan.

Sedangkan masyarakat Yunani Kuno menyebutnya dengan istilah borborygmi, yang dalam Bahasa Inggris berarti rumbling  atau bergemuruh.

Bunyi perut ketika lapar memang seperti geraman atau gemuruh kecil. Hingga jika terjadi di ruang-ruang formal ketika kita sedang di tengah rapat atau pertemuan resmi, suara gemuruh ini bisa memancing perhatian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Masih Lapar Meski Sudah Makan Porsi Besar? Ini Penjelasannya

Mengapa perut berbunyi ketika lapar

Melansir dari Scientific American, bunyi gemuruh perut ketika lapar ini berhubungan dengan organ di dalam perut terutama usus.

Organ saluran cerna adalah serupa pipa memanjang yang bermula dari mulut hingga anus, dengan dinding-dindingnya yang terbuat dari lapisan otot yang lembut dan kecil.

Ketika dinding bekerja meremas makanan, minuman dan gas, maka akan muncul bunyi khusus seperti gemuruh.

Gerakan peristaltik atau gerakan meremas-remas ini akan secara otomatis membuat makanan dari mulut akan perlahan-lahan bergerak turun menuju ke anus.

Peristaltik sendiri merupakan fluktuasi ritme dari potensi kelistrikan di otot-otot pada dinding usus, yang dalam kondisi wajar akan menyebabkan otot berkontraksi.

Fluktuasi ini dinamakan basic electrical rhythm atau BER. BER ini akan mengatur sel otot pada perut dan dinding usus untuk memiliki ritme yang teratur, tiga hingga dua belas kali per menit.

Gerakan dalam rongga perut ini akan terus berulang, meski perut dalam kondisi kosong sekali pun. Bahkan aktivitas meremas ini akan semakin kuat ketika perut tak kemasukan makanan atau kosong lebih dari dua jam. Gerakan ini dinamakan kontraksi lapar.

Kontraksi ini terjadi dari antrum atau rongga yang memproduksi lebih banyak mucus, hingga ileum atau bagian usus kecil yang terbuka dan terhubung dengan usus besar.

Gerakan yang berusaha mengeluarkan mucus ini menyebabkan adanya getaran atau vibrasi yang menimbulkan suara.

Kontraksi lapar ini akan berlangsung selama 10 atau 20 menit setelah tubuh mengenali sinyal lapar di dalam perut. Dan akan terus berulang setiap satu jam hingga dua jam sekali.

Baca juga: Mengapa Beberapa Orang Tetap Kurus meski Selalu Terlihat Makan dengan Rakus?

Cara meredakan bunyi gemuruh perut

Mengutip dari Earthsky, perut berbunyi gemuruh adalah sinyal dari otak kepada perut untuk segera mencerna makanan.

Penjelasan lain adalah seperti ini, ketika perut lapar atau kosong selama berjam-jam, perut akan memproduksi hormon kelaparan yang akan disampaikan kepada otak.

Otak pun akan bereaksi terhadap sinyal ini. Otak akan balik mengirim sinyal kepada usus untuk segera berkontraksi. 

Usus kecil dan teman-temannya pun akan meningkatkan gerakan peristaltik mereka untuk menyiapkan diri merombak makanan yang sebentar lagi akan diterima. Sinyal dari otak ini juga memancing organ pencernaan untuk memproduksi cairan cerna.

Nah bunyi gemuruh atau geraman yang ada, muncul dari gerakan peristaltik yang mengenai gas dan cairan di dalam usus tersebut.

Bunyi gemuruh dalam perut memang seringnya terjadi ketika lapar. Namun bisa pula terjadi ketika perut tidak dalam kondisi kosong, namun dipenuhi terlalu banyak gas. 

Jika ingin meredakan bunyi perut ini, Anda bisa berbaring terlentang dan meletakkan beban di perut Anda. Atau mulailah mengonsumsi makanan agar bunyi gemuruh segera reda. 

Baca juga: Jangan Melewatkan Makan Malam, Ini Bahayanya!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi