Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Omicron Berisiko Tinggi Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 Global

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/natatravel
Ilustrasi varian Omicron (B.1.1.529). Dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menyadari ada varian baru Covid-19 mengatakan, gejala varian Omicron sangat ringan seperti infeksi virus umumnya.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (29/11/2021), menyebutkan, varian Covid-19 Omicron membawa risiko lonjakan kasus infeksi sangat tinggi.

WHO memberitahu 194 negara anggotanya bahwa setiap lonjakan infeksi dapat memiliki konsekuensi yang parah.

Namun, belum ada kematian yang dikaitkan dengan varian baru ini.

"Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampak potensial mereka pada lintasan pandemi," kata WHO, dikutip dari Reuters.

"Risiko global terkait Omicron secara keseluruhan adalah sangat tinggi," demikian WHO.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di sisi lain, pembatasan yang dilakukan banyak negara mengancam pemulihan ekonomi akibat pandemi.

Maskapai besar kemudian bertindak cepat untuk melindungi penerbangan mereka dengan membatasi perjalanan penumpang dari Afrika Selatan.

Meski demikian, saham maskapai penerbangan berkinerja lebih baik pada Senin (29/11/2021), setelah aksi jual tajam pada Jumat (26/11/2021) karena ditemukannya varian virus corona Omicron.

Kenaikan saham itu didukung oleh kemungkinan bahwa Omicron terbukti lebih ringan dari perkiraan sebelumnya.

Saham maskapai penerbangan berkinerja lebih baik pada hari Senin setelah aksi jual tajam pada hari Jumat karena ditemukannya varian virus corona Omicron.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan varian baru memperkeruh prospek inflasi karena harga bisa terus naik lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Meningkatnya kasus Covid-19 dan munculnya varian baru menimbulkan risiko penurunan pada pekerjaan dan aktivitas ekonomi serta meningkatkan ketidakpastian inflasi," kata Powell.

Baca juga: Update Corona 30 November: Pemerintah Afrika Selatan Minta Jangan Panik | Bantuan Vaksin dari China

Presiden AS meminta warga tetap tenang

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat meminta warganya untuk tetap tenang tidak panik.

Ia menyebutkan, Pemerintah AS telah melakukan kerja sama dengan perusahaan farmasi untuk membuat rencana darurat jika vaksin baru diperlukan.

Biden mengatakan, AS tidak akan kembali ke penguncian pada musim dingin ini.

Meski demikian, ia mendesak orang untuk divaksinasi, mendapatkan booster, dan memakai masker.

"Varian ini menimbulkan kekhawatiran, bukan penyebab kepanikan. Kami akan bertarung dan mengalahkan varian baru ini," kata Biden.

Amerika Serikat telah memblokir masuknya sebagian besar pengunjung dari delapan negara Afrika selatan.

Biden mengatakan, pembatasan perjalanan akan memberi AS waktu untuk membuat lebih banyak orang divaksinasi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Varian Corona B.1.1.529

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi