Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Perut Buncit, Wanita Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Towfiqu Barbhuiya
Pada perut buncit, lemak visceral atau lemak perut membungkus organ-organ penting seperti hati, lambung dan usus.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ketika lingkar pinggang Anda lebih dari 35 inci untuk wanita dan lebih dari 40 inci untuk pria, besar kemungkinan Anda sudah menimbun banyak lemak perut dan memiliki perut buncit.

Perut buncit akibat timbunan visceral fat atau lemak yang ada di rongga perut tak hanya mengganggu penampilan dan membuat Anda susah memilih baju dan celana.

Menurut banyak studi, perut buncit juga bisa mengarah ke gangguan kesehatan yang tak main-main.

Melansir dari New York Times, timbunan lemak bisa ada di beberapa area tubuh. Timbunan lemak di lengan dan paha mungkin bisa mengurangi kecantikan, namun mereka tak membahayakan.

Beda dengan timbunan lemak pada perut buncit, yang jika dibiarkan terus menerus bisa memicu demensia, gangguan jantung dan juga kanker.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut buncit tak hanya menimpa mereka yang obesitas. Mereka yang berberat badan normal pun bisa menumpuk visceral fat secara berlebihan.

Baca juga: Melangsingkan Perut Buncit dengan Pisang, Begini Caranya

Bahaya perut buncit

Menjelang usia paruh baya, laki-laki biasanya lebih banyak menimbun visceral fat dibanding wanita.

Mengapa perut buncit berbahaya?

Karena visceral fat adalah lemak yang membungkus organ di dalam perut kita seperti hati, lambung dan juga usus. Nah terlalu banyak lemak yang ada, maka kerja organ-organ pun akan semakin terganggu.

Hal inilah yang akan menyebabkan resistensi insulin sehingga muncul pra diabetes, tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, juga membuka peluang tumbuhnya sel-sel kanker.

Menurut Mayo Clinic, timbunan lemak perut dalam perut buncit juga bisa menyebabkan gangguan tidur sleep apnea.

Timbunan lemak visceral ini tak terjadi begitu saja dalam waktu singkat. Ketika Anda terlalu banyak menumpuk makan dan kurang berolahraga, maka lama-kelamaan lemak akan menumpuk di rongga perut Anda.

Penuaan juga berperan banyak dalam memperparah perut buncit. Semakin tua, kita akan semakin kehilangan massa otot kita.

Penurunan massa otot ini akan menurunkan pula kemampuan tubuh dalam merombak dan menyerap kalori untuk dijadikan energi. Imbasnya, sisa kalori pun akan menumpuk di dalam tubuh.

Meski laki-laki lebih berpotensi memiliki perut buncit, namun timbunan lemak visceral justru lebih berisiko jika terjadi pada tubuh wanita.

Hal ini seperti dilansir dari laman Harvard Medical School, yang menyatakan bahwa perut buncit pada wanita lebih berisiko memicu serangan jantung daripada perut buncit pada pria.

Baca juga: Hindari, 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Perut Buncit

Cara mereduksi perut buncit

Agar Anda tak terancam serangan jantung, kanker dan stroke, segera atasi problema perut buncit yang ada.

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengukur kenaikan berat badan secara teliti. Jika dirasa kenaikan berat badan sudah terlalu cepat dan ukuran perut menjadi semakin besar, maka sudah saatnya Anda mengubah pola makan.

Konsumsi menu yang memiliki banyak kandungan serat tanpa meniadakan sama sekali sumber protein dan karbohidrat.

Kemudian ganti minuman manis Anda dengan air putih atau jus buah tanpa tambahan zat pemanis.

Yang terakhir, jauhi gaya hidup sedentari. Mulailah banyak bergerak beraktivitas dan merutinkan olahraga, minimal 150 menit dalam seminggu. 

Baca juga: 6 Rutinitas Harian yang Bisa Melangsingkan Perut Buncit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi