Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aloha Wanderwell, Perempuan Pertama yang Berkendara Keliling Dunia

Baca di App
Lihat Foto
www.alohawanderwell.com
Aloha Wanderwell menaiki mobil Unit 2, Model T Ford di Jepang.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Berkendara keliling dunia bukan perkara yang mudah, terutama di tengah perang dunia. Namun, hal ini berhasil dilakukan oleh Aloha Wanderwell.

Aloha Wanderwell adalah perempuan pertama yang berkendara keliling dunia.

Berkat kecakapannya menguasai banyak bahasa serta kemampuannya bergaul dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang, Aloha berhasil menjelajahi 43 negara di 4 benua.

Bagaimana petualangan Aloha Wanderwell? Berikut perjalanannya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profil Virgil Abloh, Desainer Ternama yang Meninggal akibat Kanker

Mengikuti Ekspedisi Wanderwell

Aloha Wanderwell lahir pada 13 Oktober 1906 di Winnipeg. Dia lahir dengan nama Idris Galcia Hall.

Idris adalah anak dari pasangan prajurit Angkatan Darat Inggris Herbert Hall dan Margaret Headley Hall.

Melansir Atlas Obscura, 3 Juni 2016, setelah ayahnya terbunuh dalam aksi di Ypres pada Perang Dunia I, Juni 1917, ibunya memindahkan Idris dan adik perempuannya ke Eropa.

Ketika ayahnya terbunuh dalam perang, Wanderwell ingin mengambil peran sebagai kepala rumah tangga. Saat itu, usianya masih 16 tahun.

Saat Perang Besar hampir berakhir, Idris terdaftar di sekolah biara di Perancis. Dia dikenal sebagai siswi yang tomboy dan kerap berdebat dengan guru di sekolah.

Terinspirasi dari kisah-kisah fantastis yang dia baca dalam koleksi buku ayahnya, Idris memimpikan perjalanan ke petualangan ke pelosok dunia yang jauh.

Suatu hari, dia menemukan sebuah iklan Ekspedisi Wanderwell di Paris Herald. Iklan itu mengajak perempuan muda untuk ikut bergabung dalam sebuah ekspedisi.

Inisiator ekspedisi itu adalah Valerian Johannes Piecynski, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Kapten Walter Wanderwell.

Walter adalah seorang mantan pelaut, pejalan kaki kelas dunia dan pengelana yang pernah dipenjara sebentar di AS karena dianggap sebagai mata-mata selama perang.

Kapten Wanderwell telah memulai ekspedisinya pada 1919 sebagai upaya untuk mempromosikan perdamaian dunia dan Liga Bangsa-Bangsa.

Idris tertarik dengan ekspedisi tersebut. Tanpa pikir panjang, ia segera melamar posisi sebagai sekretaris dan pengemudi untuk ekspedisi keliling dunia ini.

Pada tahun 1922, ketika Idris mencoba melamar posisi itu, Walter sedang tertarik menjelajahi Eropa dan dia sangat membutuhkan awak baru yang fasih berbahasa Perancis.

Walter langsung terpesona dengan semangat, karisma, dan jiwa petualang yang ada dalam diri Idris.

Bagaimana tidak, Idris fasih berbahasa Perancis, Spanyol, Italia, dan berbicara sedikit bahasa Rusia, Cina, dan Jepang. Dia sangat cocok dengan pekerjaan ini.

Idris segera diterima dan dia pun mendapat nama baru Aloha Wanderwell.

Baca juga: Profil Penemu Kapal Selam Militer Modern: John Philip Holland

Petualangan Aloha dimulai

Meskipun Aloha mulai sebagai sekretaris dan asisten, dia dengan cepat menjadi bintang dan sutradara dari film-film yang diambil selama ekspedisi.

Dilansir dari laman resmi Aloha Wanderwell, selama perjalanan, Aloha membawa mobil Unit 2, Model T Ford.

Dia memberi nama kendaraannya Little Lizzie, yang mengalami banyak kesulitan selama ekspedisi. Tapi Ford Model T memang mobil yang dipilih khusus untuk ekspedisi ini.

Aloha memulai ekspedisi hingga melewati 43 negara di 4 benua.

Ekspedisi tersebut bermula dari Perancis, meski tengah dilanda ketegangan perang. Kemudian, ke Italia saat Mussolini dan Fascisti sedang mengonsolidasikan kekuatan mereka.

Dia bahkan berkemah di kaki Sphinx Agung di Lembah Para Raja Mesir. Perjalanannya terus berlanjut hingga Palestina, saat orang-orang Yahudi berusaha membangun negara baru.

Aloha melintasi tanah gersang India, mengunjungi dataran tinggi Portugis. Melaju ke Afrika Timur, bahkan hampir mati kehausan di gurun Sudan.

Dia bahkan sempat menyamar sebagai seorang pria untuk bisa berdoa di Mekkah.

Aloha bisa akrab dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang. Dia sempat bergabung dengan para pemburu gajah di Indo-China, menjadi orang kepercayaan bandit dari China, bahkan memiliki gelar Kolonel Kerhormatan dari Tentara Merah Siberia.

Kisah cinta Aloha

Di tengah perjalanan panjangnya, Aloha jatuh cinta dengan Kapten Wanderwell.

Kisah mereka cukup rumit karena saat itu. Walter Wanderwell belum bercerai dari istri pertamanya, Nell.

Saat mereka tiba di Amerika Serikat (AS), Walter dibawa pihak berwenang untuk diintrograsi atas tuduhan perbudakan kulit putih. Namun, dia gagal ditangkap. Bahkan, karena penangkapan itu, Walter menyelesaikan kasus perceraian dengan mantan istrinya.

Akhirnya, Aloha dan Walter menikah di California selama ekspedisi mereka di (AS). Mereka dikaruniai dua anak, Nil dan Valri.

Namun, kisah cinta mereka berakhir ketika pada Desember 1932, Walter ditembak dan dibunuh oleh penyerang tak dikenal di sebuah kapal pesiar di Long Beach, California.

Di bawah pengawasan media yang ketat, seorang tersangka diadili dan dibebaskan. Pembunuh sebenarnya belum kunjung ditemukan.

Kasus pembunuhan Walter Wanderwell ini masih menjadi salah satu kejahatan paling terkenal yang belum terpecahkan di wilayah Pantai Barat.

Akhir perjalanan

Setelah skandal mereda, Aloha menikah dengan Walter Baker pada tahun 1933, mantan juru kamera Work Around the World Educational Club (WAWEC).

Aloha melanjutkan ekspedisinya, bekerja sama dengan Baker.

Dia masih memimpikan karier sebagai penjelajah dan ingin terus melakukan ekspedisi panjang.

Karena ketimpangan gender di masa lalu, tidak banyak wanita yang bisa memimpikan karier, bahkan menentukan nasibnya sendiri. Aloha mengambil kesempatan yang dia miliki untuk terus menjelajah dunia.

Aloha dengan cepat menjadi perhatian dunia. Dia menjadi bintang dari Ekspedisi Wanderwell.

Berkat kemampuannya beradaptasi dengan mudah dan kerasnya kehidupan di jalan, Aloha megabadikan perjalanannya dalam berbagai karya.

Ia menjadi aktris, fotografer, sinematografer, pengemudi, penjahit, binatu, editor film, pemain vaudeville, tenaga penjualan, juru bahasa, negosiator, teknisi mekanik, dan sebagainya.

Pada tahun-tahun terakhirnya, Aloha merawat koleksi film, foto, jurnal, dan artefak yang tak ternilai dari perjalanannya.

Dia ingin sebagian besar karyanya dilestarikan di berbagai museum dan lembaga pendidikan di seluruh Amerika Serikat.

Kemampuan dan kekuatan fisik manusia memang terbatas. Karena usianya, Aloha tak lagi berkendara.

Ia pun menuntaskan perjalanan terakhirnya di dunia dan meninggal di Newport Beach, California, pada 4 Juni 1996.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi