KOMPAS.com – Angka kasus virus corona di dunia terus bertambah. Bahkan, sejumlah negara di Eropa mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Temuan varian baru, Omicron, juga memunculkan kekhawatiran baru bahwa pandemi masih akan berlangsung lama.
Melansir data dari Worldometers, kasus virus corona di dunia hingga Kamis (2/12/2021) pagi tercatat 263.690.339 kasus.
Dari angka itu, sebanyak 5.241.049 orang meninggal dunia, dan 237.960.704 orang sembuh.
Berikut ini 10 besar negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat: 49.556.148 kasus, 804.768 meninggal dunia, dan 39.262.132 sembuh
- India: 34.605.439 kasus, 469.532 meninggal dunia, 34.028.506 sembuh
- Brazil: 22.105.872 kasus, 614.964 meninggal dunia, dan 21.339.118 sembuh
- Inggris: 10.276.007 kasus, 145.140 meninggal dunia, dan 9.095.983 sembuh
- Rusia: 9.669.718 kasus, 276.419 meninggal dunia, dan 8.364.932 sembuh
- Turki: 8.818.144 kasus, 77.038 meninggal dunia, dan 8.350.494 sembuh
- Perancis: 7.725.114 kasus, 119.227 meninggal dunia, dan 7.137.512 sembuh
- Iran: 6.121.757 kasus, 129.912 meninggal dunia, dan 5.892.574 sembuh
- Jerman: 5.953.310 kasus, 102.552 meninggal dunia, dan 4.937.600 sembuh
- Argentina: 5,332,629 kasus, 116.597 meninggal dunia dan 5.194.780 sembuh.
Baca juga: Daftar 20 Negara yang Sudah Mendeteksi Kasus Omicron
Amerika Serikat
Kasus baru di AS ini dikonfirmasi oleh Departemen Kesehatan Masyarakat California dan San Francisco.
Kasus itu ditemukan pada seseorang yang baru kembali dari Afrika Selatan pada 22 November 2021 dan telah mendapatkan vaksin lengkap.
“Kami tahu bahwa hanya masalah waktu sebelum kasus Omicron pertama terdeteksi di Amerika Serikat,” ujar Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS Anthony Fauci dikutip dari USA Today.
Sementara itu, Departemen Kesehatan Masyarakat San Fransisco, dalam konferensi pers, menyebutkan, pasien itu hanya mengalami gejala ringan dan sudah pulih.
Israel
Hal tersebut diutarakan setelah seorang dokter di Israel, Elad Maor, terinfeksi varian baru Omicron, tetapi hanya menularkan virus kepada satu orang, meski ia bertemu dengan banyak orang.
Namun, Direktur Unit Epidemiologi Penyakit Menular Israel Prof. Gili Regev-Yochay mengingatkan untuk tak tergesa mengambil kesimpulan apa pun.
Ia sepakat, dalam beberapa kasus, Omicron tidak menular jika seseorang sudah divaksinasi.
Mengutip NYTimes, Elad sempat menghadiri rapat besar staf rumah sakit dan sempat memasukkan stent kepada 10 pasiennya.
Selain itu, ia juga sempat berkendara dengan pria berusia 70 tahun, makan siang bersama 5 orang di kantin yang ramai, menghadiri recital piano dengan puluhan penonton, serta makan bersama 9 orang anggota keluarganya.
Sebagian orang yang ia temui sudah divaksinasi. Dan kebanyakan merupakan petugas medis yang sudah divaksin 3 kali.
Setidaknya, ada 50 orang yang dites, sedangkan yang dinyatakan positif hanya seorang yakni pria berusia 70 tahun.
Baca juga: Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan Internasional karena Varian Omicron
Afrika Selatan
Seorang pejabat kesehatan setempat menyebutkan, varian baru ini menggantikan varian Delta yang mulai berkurang kasusnya.
Institut Nasional untuk Penyakit Manular, Rabu (1/12/2021), mengumumkan, dari tiga per empat sampel tes positif yang diepriksa, telah terinfeksi varian Omicron.
Di tengah kemunculan Omicron di Afrika Selatan, beberapa bulan terakhir kasus baru virus corona di Afrika Selatan meningkat tajam.
Pada Rabu, ada sebanyak 8.651 kasus baru yang dilaporkan. Jumlah tersebut dua kali lipat dari hari sebelumnya.
Korea Selatan
Ketentuan ini akan diberlakukan mulai 3 Desember 2021 selama 2 minggu.
Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) dalam sebuah pernyataan pada Rabu (1/12/2021).
Kebijakan ini berlaku bagi seluruh pelancong dari semua negara terlepas dari status vaksinasinya.
Jepang
Hal ini sebagai antisipasi terhadap penyebaran varian Omicron di Jepang.
Jepang mengonfirmasi kasus pertama varian Omicron pada Selasa (30/11/2021).
Varian terdeteksi pada pria 30 tahun yang baru saja melakukan perjalanan dari Namibia ke Tokyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.