Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menelaah Tembok Besar China

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/NOEL CELIS
Ribuan turis memadati Tembok Besar China selama masa liburan Hari Buruh di Beijing, China, pada 1 Mei 2021.
Editor: Sandro Gatra

MANUSIA dan satwa merupakan dua jenis mahluk hidup yang membangun bangunan. Beberapa jenis satwa yang membangun bangunan antara lain rayap, lebah, tawon, burung, biwara.

Beda dari manusia, satwa membangun bangunan sebagai tempat yang berfungsi sebagai pemukiman atau alat menangkap mangsa.

Satu di antara sekian banyak mahakarya bangunan yang dibangun oleh manusia adalah Wan Li Changcheng alias Tembok Besar China.

Beberapa kali saya sempat mengunjungi Tembok Besar China terbatas di kawasan Badaling saja.

Mustahil saya mampu menelusuri segenap Tembok Besar China yang konon lebih dari 8000 kilometer panjangnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah

Tanpa mampu membuktikan benar-tidaknya, terpaksa saya hanya bisa menyimak aneka ragam pendapat para sejarawan dan penguasa yang berkuasa menentukan sejarah tentang apa yang kini disebut sebagai Tembok Besar China.

Konon setelah Dinasti Zhou Timur runtuh pada sekitar abad III sebelum Masehi, Shi Huang Di sebagai kaisar pertama China memerintahkan pembangunan Tembok Besar.

Tembok Besar itu untuk melindungi wilayah kekuasaan dinasti Chin dari serangan musuh sebelah utara, yaitu kaum nomadis Mongol.

Tembok Besar dibangun secara kerja paksa oleh para tahanan politik dan rakyat jelata setempat.

Tembok Besar yang kini terlihat kasat mata sebenarnya bukan Tembok Besar yang dibangun atas perintah Shi Huangdi yang sudah runtuh tak berbekas.

Setelah Dinasti Chin lengser pada tahun 206 Sebelum Masehi, China terpecah-belah oleh perang saudara antara laskar Xiang Yu melawan Lui Bang.

Setelah Liu Bang berhasil menaklukkan Xiang Yu, maka Liu Bang menjadi kaisar pertama Dinasti Han yang melanjutkan pembangunan infra struktur Tembok Besar China sebagai infra struktur pertahanan kekaisaran China.

Kaisar Liu Bang juga mendayagunakan Tembok Besar sebagai jalur perdagangan yang kini tersohor sebagai Jalan Sutra. Pada masa Kaisar Wu Ti membuka gerbang perdagangan antara China dengan Eropa.

Tembok Besar di kawasan Badaling konon dibangun pada masa Dinasti Ming.

Kelirumologi

Berdasar hasil telaah Pusat Studi Kelirumologi terhadap Tembok Besar China dapat disimpulkan beberapa kekeliruan.

Antara lain: tujuan mendirikan Tembok Besar untuk membendung serangan musuh dari utara layak dianggap gagal total.

Secara tak terbantahkan sejarah membuktikan bahwa bangsa Mongol akhirnya berhasil merangsek masuk ke dalam wilayah China bahkan berjaya mendirikan dinasti Yuan yang lanjut ke Ming lalu berakhir pada Ching.

Juga klaim bahwa Tembok Besar merupakan satu-satunya bangunan buatan manusia yang tampak dari rembulan dibantah oleh para astronaut, kecuali mungkin para astronaut Republik Rakyat China.

Memang harus diakui di masa kini secara faktual Tembok Besar merupakan destinasi utama pariwisata Republik Rakyat China yang banyak mendatangkan profit dalam bentuk uang maupun pamor bangsa China.

Di sisi lain, secara tak terbantahkan pula Tembok Besar China di masa lalu bukan dianggap sebagai monumen kebanggaan nasional, namun lebih cenderung merupakan monumen amanat penderitaan rakyat.

Sekaligus monumen pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh para penguasa China terhadap rakyat yang dipaksa kerja-paksa membangun infrastruktur tersohor sebagai Wanli Changcheng.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi