Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Varian Omicron, Cara Mencegah, dan Negara yang Sudah Konfirmasi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/natatravel
Ilustrasi varian Omicron (B.1.1.529). Dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menyadari ada varian baru Covid-19 mengatakan, gejala varian Omicron sangat ringan seperti infeksi virus umumnya. Nama untuk varian Omicron, diambil WHO dari huruf ke-15 dalam alfabet Yunani.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gejala varian virus corona Omicron sedikit berbeda dengan varian Delta, termasuk sakit dan nyeri, tetapi tak ada kehilangan rasa atau penciuman.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum ada bukti bahwa gejala Omicron berbeda dengan varian lainnya.

Gejala yang umum dialami orang yang terinfeksi virus corona seperti demam dan kehilangan rasa atau penciuman masih merupakan tiga gejala utama yang harus diwaspadai.

Baca juga: Waspada, Varian Corona Omicron Sudah Masuk Malaysia

Negara yang melaporkan temuan kasus varian Omicron

Sejauh ini ada sekitar 27 negara sudah melaporkan kasus varian Omricon.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbaru adalah Malaysia yang melaporkan satu kasus berasal dari pelajar asing yang tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November 2021.

Kasus ini ditemukan setelah negara itu melakukan uji genome sequencing pada 74 sampel positif Covid-19 periode 11-28 November 2021.

Sebelumnya, Singapura juga melaporkan dua kasus pertama varian Omicron.

Berikut 27 negara yang sudah mengonfirmasi Omicron:

Baca juga: 5 Perkembangan Terkini soal Varian Omicron

 

Gejala varian Omicron

Hingga saat ini, belum ada laporan kasus meninggal dunia akibat varian Omicron ini.

Melansir BBC, varian ini memiliki gejala sedikit berbeda dari Delta, termasuk sakit dan nyeri, tetapi tak ada kehilangan rasa atau penciuman.

Meski demikian, belum ada data pasti mengenai gejala yang ditimbulkan oleh varian ini.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada bukti bahwa gejala Omicron berbeda dengan varian lainnya.

Itu berarti batuk baru, demam, dan kehilangan rasa atau penciuman masih merupakan tiga gejala utama yang harus diwaspadai.

Berdasarkan laporan WHO pada 26 November 2021, beberapa laboratorium telah menunjukkan salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi oleh tes PCR.

Karena itu, tes PCR masih bisa digunakan mendeteksi varian Omicron seraya menunggul hasil genom sequencing.

Baca juga: 500 Persen Lebih Menular, Apakah Omicron Lebih Ganas dari Delta?

Cara mencegah penularan varian Omicron

Masih dari sumber yang sama, rumah sakit di Afrika Selatan melihat lebih banyak orang muda dirawat dengan gejala yang lebih serius.

Namun, banyak di antara mereka tidak divaksinasi atau hanya memiliki satu dosis vaksin.

Hal ini menunjukkan bahwa mendapatkan dua dosis dan dosis booster adalah cara yang baik untuk melindungi terhadap Covid-19 dan mutasi-mutasinya.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman sebelumnya juuga menyarankan masyarakat terus disiplin 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci makan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilisasi.

Sebab, 5M masih menjadi upaya sederhana yang sangat efektif mencegah penularan virus corona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi