Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kompor Induksi, Ini Penjelasan PLN

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Bernd Schmidt
Ilustrasi kompor induksi, kompor listrik.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Selain kompor gas, kini ada tren penggunaan kompor induksi yang diklaim lebih hemat dan efisien.  

Berbeda dengan kompor gas yang menggunakan nyala api untuk memasak, kompor induksi menggunakan energi listrik sebagai sumber panas sehingga irit gas.

Baca juga: Disentil Erick Thohir soal Toilet Berbayar di SPBU, Ini Respons Pertamina

Bagaimana cara kerja kompor induksi? Berikut penjelasan Perusahaan Listrik Negara (PLN)!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara kerja kompor induksi

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, kompor induksi direkomendasikan penggunaannya. Ia mengklaim, kompor induksi lebih aman, mudah, dan efisien.

"Kompor induksi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kompor konvensional," ujar Agung dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan PLN pada 30 November 2021.

Kompor induksi, jelas Agung, menggunakan energi listrik sebagai energi panas. Kompor induksi tidak memancarkan api layaknya kompor gas.

Kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Kemudian, panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.

Baca juga: Cara Dapatkan Diskon Tarif Listrik Desember 2021, Tak Perlu Akses WhatsApp dan Website PLN

Kelebihan kompor induksi

Agung menjelaskan, kompor induksi mudah dibersihkan.

Dari sisi waktu memasak, diklaim lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata daripada kompor gas.

Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat sehingga menghemat waktu.

Artinya, dengan waktu masak yang lebih cepat, akan membuat kompor listrik lebih hemat dalam penggunaan energi daripada gas.

Dari sisi penggunaan, kompor induksi disebut lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG.

Baca juga: Sederet BUMN yang Punya Utang Segunung, dari Garuda hingga PLN

Kompor induksi vs kompor elpiji

Hasil uji coba PLN menunjukkan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt memerlukan biaya sebesar Rp 158.

Sementara, dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176.

Sehingga, dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kilogram per bulan, ada penghematan Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulan.

"Tidak hanya itu, menggunakan kompor induksi juga lebih praktis, tinggal colok saja," ucap Agung.

Agung mengatakan, penggunaan kompor induksi juga mengurangi potensi polusi rumah tangga. Menurut dia, itulah salah satu tujuan penerapan electrifying lifestyle.

Baca juga: Viral Twit Curhatan Pelanggan yang Telat Bayar Listrik dan Diancam Diputus, Ini Tanggapan PLN

PLN berikan harga khusus

Untuk pengguna baru kompor induksi, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150.000.

Harga khusus tersebut melalui program "Nyaman Kompor Induksi 2021" bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang bekerja sama dengan PLN.

PLN juga menawarkan produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket layanan listrik untuk rumah baru dengan daya 2200 VA ditambah kompor Induksi lengkap peralatan masak.

Menurut PLN, penggunaan kompor induksi juga memberi dampak positif pada negara.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa rata-rata subsidi impor gas dalam 6 tahun terakhir sekitar Rp 43 triliun per tahun.

Baca juga: Anak Usaha PLN PT Pembangkitan Jawa-Bali Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi