Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tes PCR Tidak Bisa Mendeteksi Varian Omicron

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Hoaks
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan informasi yang menyebut tes Covid-19 menggunakan polymerase chain reaction (PCR) tidak efektif mendeteksi varian Omicron beredar di media sosial Facebook.

Dalam unggahan itu menyebutkan, yang bisa mendeteksi varian virus corona B.1.1.529 adalah computed tomography (CT) scan paru-paru.

Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu adalah hoaks alias tidak benar.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Laboratorium Indonesia (PDS PatKLln) Prof Aryati mengatakan, tes PCR masih efektif untuk mendeteksi berbagai macam varian, termasuk varian Omicron.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut tes PCR tidak efektif mendeteksi varian Omicron disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.

Salah satu akun itu menyebut bahwa varian Omicron hanya bisa dideteksi melalui CT scan paru-paru.

Berikut narasi lengkapnya:

Variant Omicron tidak terdeteksi dengan swab test antigen dan swab PCR, hanya terdeteksi dengan CT - Scan Paru paru.
Opung Ada rencana bikin pabrik ct scan ga ya.?
cuma nanya.
Pa tau da lowongan supir

Konfirmasi Kompas.com

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Laboratorium Indonesia (PDS PatKLln) Prof Aryati mengatakan, tes PCR masih efektif untuk mendeteksi berbagai macam varian virus corona, termasuk varian Omicron.

"Masih efektif. Jadi tidak ada masalah dengan varian apa pun termasuk Omicron, tetap dapat terdeteksi oleh metode PCR maupun antigen yang sekarang," ujar Aryati saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Sesuai keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa laboratorium telah mengindikasikan bahwa untuk satu tes PCR yang digunakan secara luas, salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi.

Hal ini disebut penurunan gen S (dropout) atau kegagalan target gen S. Justru oleh karena itu, tes PCR dapat digunakan sebagai penanda untuk varian ini, sambil menunggu konfirmasi sekuensing.

"Jadi memang kan mutasi itu terjadinya di gen S. Nah, alat NAAT/ PCR yang ada di Indonesia rata-rata menggunakan multiple gen yang bukan S. Andaikata mereka ada yang menggunakan gen S pun mereka tidak tunggal tetapi ada gen lainnya yang tetap dapat mendeteksi SARS-CoV-2," jelas Aryati.

Umumnya, hasil tes PCR akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis terkait variannya.

Adanya dropout gen S, imbuhnya bukan berarti membuat tes PCR menjadi tidak efektif.

Sederhananya, ketika gen S tidak terdeteksi, maka kemungkinan besar ada varian Omicron dan baru bisa divalidasi dengan genome sequences di laboratorium.

"Nah sebetulnya lokasi mutasi di S dengan lokasi primer untuk gen S, untuk PCR tersebut sampai saat ini belum dipastikan di tempat yang sama. Sehingga sudah ada reagensinya yang menggunakan gen S, mengatakan tetap dapat mendeteksi. Jadi, kita tetap harus mengikuti update-nya sekarang, claim-nya tidak terpengaruh untuk gen S yang ada," terang Aryati.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut tes PCR tidak efektif mendeteksi varian Omicron adalah hoaks.

Tes PCR tetap efektif untuk mendeteksi varian Omicron, tetapi validasinya tetap perlu menggunakan metode genome sequences di laboratorium.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi