Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 4 Desember 1977, Pembajakan Pesawat Malaysia Boeing 737

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Frank Peters
Ilustrasi kecelakaan pesawat
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 44 tahun lalu, tepatnya 4 Desember 1977, terjadi pembajakan pesawat Malaysia Airlines penerbangan 653 hingga akhirnya jatuh.

Pesawat Boeing 737-200 itu jatuh dalam perjalanan dari Kota Penang ke Kuala Lumpur.

Melansir CNN, 27 Maret 2014, pesawat menabrak rawa bakau saat turun. Akibat peristiwa ini, 100 orang yang ada di dalamnya tewas. 

Peristiwa ini merupakan insiden paling mematikan dalam sejarah penerbangan Malaysia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden

Tak ada korban selamat

Diberitakan The New York Times, 5 Desember 1977, polisi menyebutkan, petugas penyelamat tidak menemukan korban selamat.

Di bandara di luar Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, dilaporkan bahwa sebelum ledakan, pilot telah mengabarkan melalui radio bahwa pesawatnya, Boeing 737 dari Sistem Maskapai Malaysia, telah dibajak.

Pejabat maskapai mengatakan, sejumlah orang yang tidak diketahui telah mengomandoi pesawat tetapi mereka tidak tahu apakah pembajak adalah anggota Tentara Merah atau kelompok lainnya.

Pejabat tersebut melaporkan, mereka yang ada di pesawat itu adalah 7 awak pesawat, 20 warga negara asing, dan 73 warga negara Malaysia.

Dalam daftar penumpang ada Menteri Pertanian Ali Ahmad Duta Besar Kuba yang baru diakreditasi untuk Malaysia, Mario Garcia Imchaustegui.

Seorang juru bicara maskapai menyebutkan, para pembajak menguasai pesawat 10 menit setelah meninggalkan pulau resor Malaysia.

Dia mengatakan pada pukul 19.54 waktu Penang, pesawat itu dalam penerbangan ke Kuala Lumpur dan Singapura.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penggunaan Kaset Video Pertama di TV

Rencananya, pesawat mendarat sebentar di bandara Kuala Lumpur dan berangkat ke Singapura atas permintaan para pembajak.

Menurut keterangan juru bicara itu, pukul 20.30 waktu setempat, pesawat jatuh di dekat sebuah desa kecil sekitar 13 mil sebelah barat kota Malaysia selatan.

Polisi mengatakan, seorang anak laki-laki berusia 18 tahun di desa itu telah memberi tahu mereka bahwa dia melihat jet itu "melonjak ke atas" kemudian terhunjam dan meledak dalam kobaran api.

Dua helikopter militer Malaysia melayang-layang di atas reruntuhan dengan lampu sorot untuk membantu pencarian korban selamat sepanjang malam.

Pencarian dilakukan oleh polisi, tentara, dan sukarelawan sipil.

Polisi tersebar di wilayah yang luas. Dua helikopter Angkatan Udara Malaysia melakukan pencarian dengan lampu sorot menerangi pemandangan di bawah.  

Melansir The Sun Daily, 3 Desember 2021, hingga saat ini, identitas para pembajak tidak diketahui meskipun ada klaim yang tidak berdasar bahwa itu bisa jadi adalah ulah teroris Kuba, anggota Tentara Merah Jepang atau bahkan pengawal bersenjata, yang menemani Ali dalam penerbangan.

South East Asia Globe, 21 Oktober 2020, meskipun ada petunjuk, tidak ada jawaban yang tepat untuk pertanyaan identitas pembajak. Tidak ada cukup informasi.

Mungkin suatu hari pihak berwenang Malaysia akan mengungkapkan bahwa mereka tahu siapa pembajak selama ini, atau mungkin namanya akan tetap menjadi misteri selamanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Resolusi 181 PBB dan Solidaritas Internasional untuk Palestina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi