Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Sindir Kapolda dan Kapolres Hobi Sambangi Ormas Bermasalah

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/11/2021). Ratas tersebut membahas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta membahas varian baru COVID-19 Omicron dan kesiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengkritik kepala kepolisian daerah (kapolda) dan kepala kepolisian resort (kapolres) yang sering menyambangi organisasi masyarakat (ormas) bermasalah.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan kepada Kepala Satuan Wilayah tahun 2021 di Bali, Jumat (3/12/2021).

"Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan," kata Jokowi, seperti dikutip dari Kompas TV.

"Benar ini, saya tanya Pak Kapolres. Kenapa bapak melakukan ini?," sambung dia.

Jokowi menegaskan, untuk menciptakan daerah yang kondusif bukan berarti harus menyambangi ormas-ormas yang berbuat onar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut dia, tindakan itu justru membuat kewibawaan polisi menurun.

"Apakah cara itu betul? Hati-hati, jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Saudara-saudara Polri harus memiliki kewibawaan," jelas dia.

Baca juga: Diminta Jokowi Tak Sowan ke Ormas, Polda Metro: Kami Sudah Laksanakan Jauh-jauh Hari

Selain itu, Jokowi juga meminta agar polisi melindungi dan membantu masyarakat lemah yang biasanya terpinggirkan dalam hukum.

Jika tidak dilakukan, hal itu justru akan membentuk persepsi buruk polisi di mata masyarakat.

Dia mencontohkan, perlunya polisi memberi perlindungan kepada pedagang kecil.

"Hati-hati loh, kecil-kecil itu mungkin urusannya bukan kapolres kapolsek, tapi hati-hati. Tetap tanggung jawab kapolres, tetep tanggung jawab kapolda, kecil-kecil seperti itu," ujar Jokowi.

"Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi kepada yang lemah, hati-hati. Karena posisi Polri sekarang ini pada posisi tiga besar yang dipercaya oleh masyarakat. Jadi titipan saya itu," tambah dia.

Baca juga: Jokowi Kritik Kapolda-Kapolres Baru Bertemu Ormas yang Buat Keributan, Ini Respons Polri

Disorot publik

Diketahui, belakangan polisi kerap menjadi sorotan publik karena olah beberapa anggotanya yang justru merugikan masyatakat.

Misalnya, penanganan kasus pemerkosaan di Luwu Timur oleh ayah kandungnya yang sempat dihentikan polisi pada 2019.

Setelah viral di media sosial, Mabes Polri membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Sorotan lainnya muncul ketika sebuah video berisi polisi lalu lintas (Polantas) yang meminta sopir truk sekarung bawang sebagai ganti tilang, ramai diperbincangkan.

Atas kejadian itu, Polda Metro Jaya memutasi polantas tersebut dan dipindahtugaskan di Pelayanan Markas (Yanma).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi