Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Erupsi, Berikut Informasi Pengalihan Arus Lalu Lintas

Baca di App
Lihat Foto
TWITTER
Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi. Gunung Semeru meletus pada hari ini, Sabtu (4/12/2021) siang.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kasatlantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim mengatakan, erupsi gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore ini, menyebabkan akses utama dari dan ke Lumajang tidak bisa dilintasi.

"Intinya akses utama lumajang dan sebaliknya tidak bisa dilintasi, terutama jembatan Gladak Perak, Candipuro," kata AKP Bayu, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).

Menurut dia, jembatan tersebut merupakan jalur utama menuju Malang.

Bagi masyarakat yang akan bepergian di daerah erupsi, berikut informasi pengalihan arus lalu lintas:

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti diketahui, gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) yang diawali dengan laharan pukul 13.30 WIB.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan, data seismogram menunjukkan amplitudo maksimum 25 milimeter.

"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung," kata Andiani.

Kendati demikian, Andiani menyebut status Semeru masih berada pada Waspada Level II sejak 2012.

Baca juga: Update Erupsi Semeru: Ini Daerah yang Terdampak Letusan

Kronologi erupsi gunung Semeru

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro mencatat getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter-24 milimeter Seismograf.

PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang pada pukul 15.10 WIB.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

BPBD Lumajang telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Berikut Penjelasan BNPB

Dampak erupsi gunung Semeru

Sementara itu, Kepala BPBD Jawa Timur Budi Santoso mengatakan, erupsi Semeru ini menyebabkan kerusakan beberapa rumah warga.

"Beberapa rumah di desa Curah Koboan tertutup material vulkanik," kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).

Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

Visual gunung Semeru juga masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang dan aktivitas awan panas guguran (APG) masih terus berlangsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi