Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Covid-19 Berdampak pada Pemberantasan Polio? Ini Kata WHO

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/BULLIT MARQUEZ
Dalam foto 20 September 2019 ini, seorang bayi mendapat vaksin anti-polio oral untuk mengakhiri kebangkitan polio, setelah otoritas kesehatan mengkonfirmasi kasus polio di negara itu di kota Quezon, Filipina.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sebelum Covid-19 menjadi pandemi, virus polio pernah menjadi ancaman di berbagai negara.

Virus polio menular lewat mulut, melalui makanan yang sudah terkontaminasi. Virus ini rentan menyerang anak-anak dan bisa membuat mereka lumpuh seumur hidup.

Kendati demikian, vaksin polio sudah ditemukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kini sudah 99,9 persen negara di seluruh dunia bebas polio.

Namun, apakah dengan adanya pandemi Covid-19 berdampak pada pemberantasan polio?

Baca juga: Profil 3 Obat yang Diklaim Mampu Obati Covid-19, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses imunisasi polio

Koordinator hubungan eksternal untuk pemberantasan polio WHO Sona Bari mengatakan, adanya pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap imuniasai polio.

Pasalnya, vaksin polio biasa diberikan di sekolah atau fasilitas kesehatan yang menyediakan imunisasi.

Pembatasan dan akses fasilitas kesehatan, sedikit banyak mempengaruhi pemberantasan polio di seluruh dunia.

"Orang tua tidak dapat membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi dan petugas penyuluhan tidak dapat mengunjungi rumah untuk memvaksinasi anak-anak," kata Sona, mengutip YouTube , Jumat (3/12/2021).

Situasi ini, menurut Sona adalah kesenjangan kekebalan.

Berdasarkan laporan WHO, terdapat 2 negara yang melaporkan kasus polio di tahun 2021.

Pertama, pada Januari 2021, di Tajikistan. Tiga putaran kampanye imunisasi tambahan telah dilakukan untuk menghentikan penyebarannya.

Kemudian, di Ukraina pada 6 Oktober 2021. Satu kasus polio dikonfirmasi dan kampanye imunisasi pertama sedang berjalan.

Pada akhir 2020, WHO mulai mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa anak-anak tetap mendapat vaksinasi, dengan berbagai protokol dan prosedur yang tepat, agar tidak terjadi penularan Covid-19.

"Dan kami sekarang membangun kembali, mengisi kesenjangan kekebalan itu. Hanya tinggal dua negara yang masih memiliki endemik polio: Afghanistan dan Pakistan," tutur Sona

Baca juga: Omicron Sudah Menyebar di 27 Negara, Mana Saja?

Belajar dari polio

Dengan berbagai pengalaman dalam menghadapi polio organisasi layanan global, seperti Rotary International atau PolioPlus turut membantu dalam pemberantasan Covid-19.

Di negara-negara yang berisiko tinggi polio, mereka menimbang bayi yang baru lahir, memberikan saran medis, dan melakukan surveilans penyakit.

"Dan ketika Covid-19 melanda, mereka juga mulai bekerja pada pengawasan penyakit, pelacakan kontak, pendidikan masyarakat, jarak fisik, cara melakukan tindakan kebersihan," ungkap Sona.

Menariknya, jaringan layanan ini menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Sehingga, keberadaan mereka memberikan manfaat ganda.

"Kami tidak hanya memberantas polio, kami sebenarnya membantu memperkuat sistem kesehatan di mana mereka berada pada titik terlemah hingga komunitas yang paling rentan. Dan sekarang para pekerja pemberantasan polio membantu peluncuran vaksin di banyak negara," jelas Sona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi