Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Kembali Terjerat Kasus, Bagaimana Kepercayaan Publik terhadap Polisi?

Baca di App
Lihat Foto
-
Ilustrasi Polisi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Deretan kasus yang menjerat dan melibatkan anggota kepolisian tengah menjadi sorotan publik.

Kasus-kasus itu, seperti kasus kekerasan terhadap mahasiswa di Tangerang, kasus penganiayaan warga di NTT, kasus pesta narkoba di Mojokerto, dan lain-lain.

Terbaru adalah kasus NWR (23), mahasiswi asal Mojokerto yang bunuh diri karena dipaksa menggugurkan kandungannya sebanyak dua kali.

Setelah berbagai kasus yang telah terjadi, seperti apa kepercayaan publik terhadap kepolisian?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini tanggapan dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas):

Baca juga: Polisi yang Paksa Aborsi Mahasiswi hingga Bunuh Diri Juga Bisa Dijerat Pasal Perkosaan

Tanggapan Kompolnas

Juru Bicara Kompolnas Poengky Indarti mengatakan, masyarakat tidak bisa menggeneralisasi tindakan oknum sebagai tindakan semua anggota Polri atau sebagai kebijakan institusi.

Menurut dia, masyarakat harus melihat kasus per kasus.

Poengky menyampaikan, hal yang lebih penting adalah bagaimana pimpinan atau atasan memberikan contoh teladan, bagaimana pengawasan internal, dan apakah reward and punishment sudah dijalankan dengan baik atau belum.

"Saya melihat Reformasi Kultural Polri perlu lebih digelorakan lagi," ujar Poengky, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Dia menambahkan, reformasi kultural Polri ini mengarahkan pimpinan dan anggota Polri untuk mengubah mindset dan culture set agar menjadi polisi yang profesional, humanis, dan menghormati HAM.

"Praktik-praktik buruk di masa Orde Baru, antara lain kekerasan berlebihan, arogansi, hedonis, dan korupsi/pungli harus dihapus," lanjut dia.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri Mahasiswi NWR: Anggota Polisi Ditahan, Dijerat Pasal Aborsi, hingga Terancam Dipecat

Apakah masyarakat masih percaya kepada Polri?

Sementara itu, Poengky menegaskan bahwa saat ini masyarakat masih memiliki tingkat kepercayaan yang cukup tinggi kepada polisi.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya laporan masyarakat ke polisi.

"Tentu saja kepercayaan masyarakat kepada polisi masih tinggi," ujar Poengky.

Pada survei nasional tahunan dari Indikator, tingkat kepercayaan terhadap institusi negara per 6 November 2021, untuk Polri berada pada skor 80,2 dari skala tertinggi 100.

Angka tersebut menempati urutan ketiga, di mana urutan pertama tingkat kepercayaan terhadap institusi negara jatuh pada TNI dengan skor 94,3.

Sedangkan di urutan kedua, yakni presiden, dengan skor kepercayaan sebanyak 86,4.

"Selain itu, berdasarkan beberapa survei menyatakan bahwa Polri menduduki peringkat tiga yang paling dipercaya masyarakat," ujar dia.

Dia menjelaskan, setiap tahunnya ada beberapa lembaga survei yang melakukan tingkat kepuasan masyarakat, baik dari pemerintah, media, maupun instansi lainnya.

Baca juga: Tagar #PercumaLaporPolisi dan Pesan Jokowi agar Polisi Lindungi Warga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi