Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Gejala Gangguan Mata Plus atau Rabun Dekat

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/David Travis
Rabun jauh atau gangguan mata plus biasanya datang di usia 40 tahun ke atas.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mata plus atau gangguan mata rabun dekat dikenal juga dengan istilah hyperopia.

Gangguan ini dikenal sebagai gangguan matanya para dewasa terutama lansia. Meski sebenarnya, rabun dekat atau mata plus sendiri tak selalu muncul di usia tua.

Gangguan mata plus membuat kita tak bisa melihat dengan jelas objek yang terlalu dekat dengan mata.  

Objek yang jauh dari mata akan terlihat jelas, sedangkan objek yang dekat dengan mata akan menjadi ganda atau blur.

Inilah sebabnya, kita sering melihat para lansia membaca koran dengan cara menjauhkan koran dari mata atau wajahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Gangguan Mata Usia 40 Tahun ke Atas dan Cara Menanganinya

Kapan mata plus biasa muncul

Melansir Mayo Clinic, gangguan ini muncul ketika cahaya yang masuk ke dalam mata tak jatuh tepat di titik retina. Cahaya yang ditangkap mata justru jatuh di titik jauh di belakang retina.

Rabun dekat seringnya menurun secara genetika. Tapi selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu gangguan mata ini.

Seperti penuaan, penyakit diabates, memiliki kelaianan pada mata seperti sindrom mata kecil, atau memiliki tumor pada mata.

Mata plus yang disebabkan oleh penuaan biasanya mulai muncul di usia 40 tahun. Dan akan semakin memburuk jika Anda tak melakukan penanganan yang cepat dan tepat.

Anak-anak yang memiliki orang tua dengan mata plus, bisa pula mengalami gangguan mata ini sedari kecil meski dalam taraf yang ringan.

Menurut WebMD, mereka masih bisa melihat objek yang jauh dan dekat dengan jelas karena otot pada mata mereka masih bisa bergerak fleksibel sehingga bisa mengatasi gangguan yang ada. 

Baca juga: Mengenal Glaukoma: Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya

Gejala mata plus

Untuk mengetahui apakah kita memiliki gangguan rabun dekat atau mata plus ataukah tidak, kita bisa mencermati gejala-gejala yang timbul.

Gejala mata plus bisa berupa kesusahan melihat objek yang terlalu dekat dengan mata, sakit kepala, pandangan blur atau ganda, mata sering terasa lelah, dan pening yang timbul seusai Anda mengerjakan tugas di laptop atau seusai Anda membaca buku.

Mata plus juga bisa ditandai dengan ekspresi otomatis wajah mengernyitkan mata ketika kita melihat objek yang terlalu dekat dengan mata.

Jika setiap kali melihat objek yang dekat dengan mata kita selalu harus menyipitkan mata, maka bisa dipastikan kita memiliki gangguan rabun dekat ini.

Untuk mengatasi gangguan ini tentu saja Anda harus mengenakan kacamata atau lensa kontak khusus yang sesuai dengan ukuran mata plus yang ada.

Untuk menghindari perburukan, cek kondisi mata secara rutin dua tahun sekali di rentang usia 40 hingga 50 tahun.

Jika tak ditangani dengan tepat, mata plus bisa memunculkan sindrom mata malas, keterlambatan perkembangan dan gangguan belajar.

Baca juga: Bulu Mata Memutih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi