Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Omicron Disebut Bisa Sebabkan Penyintas Kembali Terinfeksi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/natatravel
Ilustrasi varian Omicron (B.1.1.529). Dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menyadari ada varian baru Covid-19 mengatakan, gejala varian Omicron sangat ringan seperti infeksi virus umumnya. Nama untuk varian Omicron, diambil WHO dari huruf ke-15 dalam alfabet Yunani.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah studi baru yang dilakukan oleh ilmuwan Afrika Selatan menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki peluang untuk bisa menginfeksi ulang mereka yang sudah pernah terinfeksi Covid-19.

Mengutip dari Times of India studi ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa Omicron bisa menghindari kekebalan yang terbentuk dari infeksi Covid-19 sebelumnya.

“Bukti tingkat populasi menunjukkan bahwa varian Omicron berhubungan dengan kemampuan substansialnya menghindari kekebalan dari infeksi sebelumnya,” ujar penulis dalam penelitian tersebut.

“Sebaliknya, tak ada bukti epidemiologis di seluruh populasi tentang pelepasan kekebalan yang terkait dengan varian Beta atau Delta,” lanjut mereka.

Baca juga: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia? Ini Analisis Epidemiolog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses penelitian

Dalam studi peer-review yang belum diunggah di repository pra-cetak medRxiv ini, para peneliti memeriksa apakah risiko infeksi ulang SARS-CoV-2 telah berubah seiring waktu di Afrika Selatan dalam konteks munculnya varian Delta dan Omicron.

Dalam penelitian itu mereka memakai data pengawasan SARS-CoV-2 pada virus yang menyebabkan Covid-19 antara 4 Maret 2020 hingga 27 November 2021.

Data tersebut dikumpulkan melalui Sistem Pengawasan Kondisi Medis Nasional Afrika Selatan.

Peserta penelitian termasuk 2.796.982 orang dengan SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi laboratorium memiliki hasil tes positif setidaknya 90 hari sebelum 27 November 2021.

Individu yang memiliki hasil positif berurutan setidaknya berselang 90 hari maka dianggap terinfeksi ulang.

Baca juga: Mengenal Varian Corona B.1.1.529 Omicron yang Bisa Lebih Berbahaya

 

Omicron disebut memilik kemampuan infeksi ulang

Studi tersebut kemudian mengidentifikasi 35.670 orang yang dianggap mengalami infeksi ulang.

“Temuan ini menunjukkan bahwa keunggulan varian Omicron setidaknya sebagian didorong oleh peningkatan kemampuannya dalam menginfeksi individu yang sebelumnya terinfeksi,” kata salah satu peneliti Julliet RC Pulliam dalam keterangannya di Twitter.

Meski demikian Julliet mengaku belum mengetahui apakah Omicron juga bisa menghindari kekebalan dari vaksin.

“Kami tidak memiliki informasi tentang status vaksinasi individu dalam kumpulan data kami. Karenanya kami tidak dapat membuat penilaian apakah Omicron menghindari kekebalan yang diturunkan vaksin,” ujarnya. 

Baca juga: 6 Langkah Indonesia Mencegah Masuknya Varian Corona Omicron

Varian Beta dan Delta

Sementara itu, studi baru ini juga menunjukkan penyebaran varian Beta dan Delta lebih dikarenakan peningkatan penularan dibandingkan karena kemampuan virus menghindari kekebalan.

“Kami menemukan bukti peningkatan substansial dan berkelanjutan dalam risiko infeksi ulang yang secara temporal konsisten dengan waktu munculnya varian Omicron di Afrika Selatan,” ujar penulis

Sehingga ini menunjukkan adanya keunggulan seleksi setidaknya dikarenakan peningkatan kemampuan untuk menginfeksi individu yang sebelumnya pernah terinfeksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi