KOMPAS.com - Varian Omicron mulai menyebar ke banyak negara dunia setelah awalnya hanya teridentifikasi di Afrika.
Anda dapat memantau varian yang disebut-sebut lebih menular ini melalui link berikut ini: https://www.gisaid.org/hcov19-variants/.
Satu per satu negara telah melaporkan adanya kasus varian Omicron yang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Penjelasan Ahli soal Dugaan Omicron yang Sudah Masuk Indonesia
Data awal menunjukkan bahwa Omicron dapat memiliki transmisibilitas yang lebih tinggi dan juga kemampuan yang lebih besar untuk menghindari respon imun yang dihasilkan, baik melalui infeksi sebelumnya atau melalui vaksin.
Varian ini pertama kali terdeteksi di Botswana dan diberi kode B.1.1.529. Adapun jumlah mutasinya luar biasa tinggi, yakni 32 mutasi pada protein spike.
Menurut Kementerian Kesehatan RI varian Omicron belum masuk ke Indonesia saat ini.
Bagaimana cara memantau varian Omicron?
Kepala Lembaga Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan yang saat ini banyak digunakan untuk memantau kasus varian virus corona adalah GISAID.
"Saat ini yang user friendly dan banyak dipakai/dirujuk adalah GISAID," ujarnya pada Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
GISAID dilansir dari lamannya, merupakan platform yang diluncurkan pada World Health Assembly pada Mei 2008.
Senada dengan Amin, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan website yang digunakan untuk memantau varian virus corona secara global adalah GISAID.
GISAID dibuat sebagai alternatif dari model berbagi domain publik. Awalnya ini digunakan para ilmuwan untuk meningkatkan pembagian data influenza.
Baca juga: Studi: Omicron Disebut Bisa Sebabkan Penyintas Kembali Terinfeksi
Website GISAID
Pada 2013 Komisi Eropa mengakui GISAID sebagai organisasi penelitian dan mitra dalam konsorsium Predemics, sebuah proyek tentang Kesiapsiagaan, Prediksi dan Pencegahan Munculnya Virus Zoonosis dengan Potensi Pandemi menggunakan pendekatan multidisiplin.
Kini di tengah pandemi corona, GISAID membagikan data terkait virus corona, salah satunya varian baru dari virus ini dan negara yang telah mendeteksi atau melaporkannya.
"Memang yang tersedia secara global GISAID. Itu untuk akses online bisa diakses publik," kata Dicky pada Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: Pemerintah Batal Terapkan PPKM Level 3 | Ahli Menduga Omicron Sudah Masuk Indonesia
Dia mengatakan GISAID sering dijadikan rujukan untuk akademisi, media, maupun masyarakat.
Untuk memantau berbagai varian virus corona di GISAID, dilakukan melalui laman https://www.gisaid.org/hcov19-variants/
Adapun langkah-langkah untuk melihat varian Omicron sudah dilaporkan di negara mana saja, yaitu:
- Buka laman https://www.gisaid.org/hcov19-variants/
- Di sebelah kiri pilih opsi VOC Omicron GR/484A (B.1.1.529)
- Setelah itu akan muncul grafik negara yang sudah melaporkan varian Omicron
- Pada tabel Country Submission Count terdapat nama negara dan jumlah kasus dengan varian Omicron.
Daftar negara yang melaporkan varian Omicron
Menurut yang dilaporkan, terdapat 42 negara yang telah mendeteksi varian Omicron.
Adapun daftar negara tersebut adalah:
- Afrika Selatan
- Inggris
- Amerika Serikat
- Ghana
- Canada
- Belanda
- Botswana
- Australia
- Austria
- Jerman
- Norwegia
- Belgia
- Portugal
- Hong Kong
- Israel
- Perancis
- Spanyol
- Switzerland
- Singapura
- Nigeria
- Swedia
- Italia
- Brasil
- India
- Denmark
- Jepang
- Korea Selatan
- Nepal
- Rusia
- Romania
- Reunion
- Sri Lanka
- Thailand
- Luxemburg
- Finlandia
- Irlandia
- Yunani
- Republik Ceko
- Meksiko
- Maldives
- Croasia
- Malaysia.
Baca juga: Jeha Trending di Twitter dan Bagaimana jika Pasangan Selingkuh?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.