Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Indonesia Tak Bisa Kibarkan Bendera Merah Putih di AFF 2020

Baca di App
Lihat Foto
DOK BOLA/Erly Bahtiar
Para pemain timnas Indonesia, Gendut Doni, Agung Setyabudi, Budi Sudarsono, Nur'Alim, dan Bejo Sugiantoro menyanyikan lagu Indonesia Raya jelang laga Piala AFF 2002 kontra Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 23 Desember 2002.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Timnas Indonesia yang akan berlaga pada ajang Piala AFF 2020 dipastikan tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih.

Indonesia masih dalam sanksi Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA). 

Hal itu dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi.

Sebagai gantinya, Indonesia akan menggunakan bendera dengan logo Garuda. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"(Saat timnas bertanding besok, bendera Merah Putih diganti bendera dengan) logo Garuda," ujar Yunus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/12/2021).

Timnas Indonesia tidak bisa memakai bendera Merah Putih pada Piala AFF 2020 sebagai buntut hukuman Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

Baca juga: Kronologi Indonesia Tak Bisa Kibarkan Merah Putih di Piala Thomas 2020

Akibat sanksi WADA

Terkait hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Jonni Madrizal mengakui bahwa bendera Merah Putih tidak bisa berkibar di Piala AFF 2021 buntut dari sanksi WADA.

Kendati demikian, Jonni menyebut, Pemerintah telah dan terus berupaya untuk menyelesaikan sanski tersebut. 

"Ya kalau PSSI bilang demikian, ya begitu lah. Cuman dari segi pemerintah, kami terus berupaya. Ini kan akibat dari sanksi WADA terhadap LADI, karena LADI itu adalah Lembaga Anti-Doping Indonesia, tentu dampaknya juga kepada negara," ujar Jonni, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/12/2021).

Pihaknya memastikan, pemerintah akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan memproses permasalahan ini.

Berbagai upaya dilakukan LADI untuk memenuhi segala ketentuan yang diberikan WADA, dan berharap sanksi ini segera dicabut.

Baca juga: Ranking Terbaru FIFA: Timnas Indonesia Naik 10 Peringkat, Jadi Posisi Berapa?

 

Apa upaya pemerintah?

Jonni mengatakan, Kemenpora juga telah melakukan tindakan cepat untuk mengatasi sanksi dari WADA, dengan membentuk Satgas Tim Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA.

Tim ini dipimpin oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, untuk melakukan akselerasi dan investigasi atas sanksi yang diberikan WADA terhadap LADI.

"Sekarang kawan-kawan tim satgas yang dipimpin Pak Okto sedang berupaya secara jalur hukum juga di tingkat internasional. Segala upaya kita lakukan demi Merah Putih," kata Jonni.

"Kemudian ada surat dari WADA juga yang langsung ke Pak Menteri, dan tentu kita balas, saya sendiri yang tanda tangan surat balasan itu, bahwa ini upaya kita akan memperbaiki kelemahan-kelemahan kita selama ini," imbuh dia.

"Intinya pemerintah berupaya sekuat tenaga dengan berbagai upaya agar sanksi WADA ini segera dicabut, apapun yang harus kita penuhi, kita penuhi," pungkasnya.

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

Piala Thomas

Sebelumnya, dampak dari sanksi WADA tersebut, Indonesia juga tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih saat tim bulutangkis putra Indonesia berhasil meraih juara Piala Thomas.

Saat proses di podium juara pertama, bendera Indonesia Merah Putih diganti dengan bendera dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi