Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Negara Konfirmasi Kasus Infeksi Omicron, Berikut Perkembangannya!

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ERICSSEN
MRT Singapura melintas di distrik Clementi, Selasa malam (16/11/2021). Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan Kamis sore (2/12/2021) dua pasien yang saat ini sedang dirawat di National Centre for Infectious Diseases (NCID) dipastikan positif terinfeksi varian Omicron.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron terus menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Varian baru yang menjadi Variant of Concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir November lalu ini diketahui memiliki jumlah mutasi yang tinggi sehingga mempercepat penyebarannya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Penyakit Baru dan Zoonosis dari Health Emergency Program WHO, Dr Maria Van Kerkhove, Omicron telah menyebar di 38 negara.

Baca juga: Alasan WHO Menamai Varian B.1.617.2 Jadi Omicron, Bukan Nu atau Xi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi itu disampaikan Maria dalam bincang-bincang yang ditayangkan di YouTube WHO, 3 Desember 2021.

"Kami telah melaporkan Omicron di 38 negara di 6 wilayah WHO dan kami melihat peningkatan kasus Omicron di Afrika Selatan," kata Maria.

Namun, WHO tidak menjabarkan mana saja ke-38 negara yang dimaksud.

Baca juga: Omicron Sudah Menyebar di 27 Negara, Mana Saja?

Informasi soal Omicron

Dalam bincang-bincang itu, Maria memaparkan sejumlah informasi terkait Omicron yang sudah dapat dibagikan oleh WHO.

Pertama, WHO membenarkan Omicron memang memiliki kecepatan transmisi yang tinggi, namun mereka belum bisa membandingkannya dengan varian Delta.

Varian Delta hingga saat ini disebut masih mendominasi kasus Covid-19 yang terjadi di dunia.

Baca juga: Saat WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama Mu...

Namun, terkait apakah varian ini menyebabkan dampak yang lebih parah, Maria mengatakan WHO menerima laporan mereka yang terinfeksi Omicron mengalami gejala yang beragam, ada yang mengalami gejala sedang hingga berat.

Kebanyakan dari mereka menunjukkan gejala sedang. Namun, hal itu belum cukup untuk mengatakan Omicron tak berbahaya atau tidak menimbulkan gejala berat.

"Seperti kasus infeksi virus corona varian lainnya, kebanyakan orang memang akan menunjukkan gejala ringan pada awal infeksi, memang ada yang tidak bergejala, namun gejala ringan yang muncul bisa berhenti dan sembuh, bisa juga menjadi parah dalam beberapa waktu setelahnya," kata dia.

Baca juga: Mengenal Obat Covid-19 GSK yang Disetujui Pemerintah Inggris

Efektivitas vaksin terhadap varian Omicron

Jadi masih butuh waktu untuk mengetahui apakah varian baru ini dapat menimbulkan gejala yang lebih parah atau tidak.

Begitu juga dengan efektivitas vaksin Covid-19 yang saat ini sudah digunakan di seluruh dunia.

WHO belum bisa memastikan apakah vaksin masih memiliki tingkat efektivitas yang sama atau menurun.

"Mungkin varian ini akan mengurangi evikasi vaksin, tapi kami belum memiliki informasi cukup. Mungkin dua atau tiga minggu ke depan kami bisa mengetahuinya," ungkapnya.

WHO berharap, semua ahli akan terus mengomunikasikan temuannya kepada mereka sehingga terhadap Omicron dapat terus dikembangkan dan dapat memberikan gambaran utuh analisis seperti sifat dari varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini.

Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...

Dirangkum dari berbagai sumber hingga Rabu (8/12/2021), varian Omicron diketahui telah menyebar di banyak negara.

Berikut ini 45 negara yang telah mengonfirmasi menemukan kasus infeksi Omicron:

  1. Austria
  2. Belgia
  3. Kroasia
  4. Ceko
  5. Denmark
  6. Finlandia
  7. Perancis
  8. Jerman
  9. Yunani
  10. Islandia
  11. Irlandia
  12. Italia
  13. Latvia
  14. Belanda
  15. Norwegia
  16. Portugal
  17. Rumania
  18. Spanyol
  19. Swedia
  20. Afrika Selatan
  21. Botswana
  22. Arab Saudi
  23. Hong Kong
  24. Jepang
  25. Singapura
  26. Malaysia
  27. Thailand
  28. Israel
  29. Australia
  30. Inggris
  31. Amerika Serikat
  32. Kanada
  33. Brasil
  34. Zimbabwe
  35. Nigeria
  36. Ghana
  37. Meksiko
  38. Argentina
  39. India
  40. Georgia
  41. Chile
  42. Tunisia
  43. Maladewa
  44. Nepal
  45. Rusia

Meski dapat diakatakan telah menyebar di banyak negara di benua berbeda, kasus Omicron ini paling banyak terjadi di Afrika Selatan dan mendominasi kasus infeksi yang terjadi di negara itu.

Baca juga: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia? Ini Analisis Epidemiolog

Cara pantau penyebaran varian Omicron di dunia

Untuk memantau berbagai varian virus corona di GISAID dapat dilakukan melalui laman https://www.gisaid.org/hcov19-variants/.

 

Adapun langkah-langkah untuk melihat varian Omicron sudah dilaporkan di negara mana saja, yaitu:

  1. Buka laman https://www.gisaid.org/hcov19-variants/
  2. Di sebelah kiri pilih opsi VOC Omicron GR/484A (B.1.1.529)
  3. Setelah itu akan muncul grafik negara yang sudah melaporkan varian Omicron
  4. Pada tabel Country Submission Count terdapat nama negara dan jumlah kasus dengan varian Omicron.

Baca juga: Syarat Perjalanan Naik Kereta Api dan Pesawat di Masa Natal dan Tahun Baru 2022

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Pantau Penyebaran Varian Omicron di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi