Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Diklaim Erupsi Merapi

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar unggahan Instagram hoaks soal erupsi Merapi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Video yang diklaim merupakan erupsi Gunung Merapi beredar di media sosial Facebook.

Dalam video yang beredar, terlihat sebuah gunung yang tengah mengeluarkan asap di bagian atasnya.

Menurut penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar atau hoaks, karena video itu merupakan video erupsi Semeru pada 17 April 2020.

Narasi yang beredar

Akun yang menyebarkan video dengan klaim erupsi Merapi adalah akun ini. Unggahan itu dibagikannya dengan narasi:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Merapi nih #fyp #wedusgembel #fyp? #erupsisemeru #pronojiwo #visitpronojiwo #gunungsemeru #lavasemeru #viewsemeru"

Video itu itu menampilkan sebuah gunung yang tengah mengeluarkan asap.

Terdapat sawah yang luas di depan gunung tersebut. Video diambil dari kiri ke kanan.  

Berikut tangkapan layar video dari unggahan Instagram itu:

Arsip unggahan bisa dilihat di .

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri potongan gambar video menggunakan Yandex. Terdapat beberapa gambar yang identik ditemukan di media sosial Facebook, Twitter, dan Youtube.

Pada unggahan Facebook GeoExplorer yang dibagikan pada 20 April 2020 dijelaskan bahwa itu merupakan video erupsi Semeru 17 April 2020. Berikut narasinya:

"#INDONESIA | 
Semeru volcano, Friday April 17, 2020, caused a 2 Km pyroclastic flow that formed 1 kilometer from the crater.
The south-southeast slope has the peculiarity of forming pyroclactic hot clouds due to instability in a creek
Via: #PVMBG"

Di Youtube, akun Solo Hiking mengunggah video yang sama dengan menyertakan keterangan bahwa itu adalah erupsi Semeru pada 17 April 2020. Jarak luncur guguran lava kurang lebih 2-3 kilometer.

Video itu diambil dari @visitpronojiwo yang diunggah 17 April 2020 dan lokasi video itu di Sumberurip, Pronojiwo, Lumajang.

"Detik detik erupsi gunung Semeru 17 April 2020 beserta penjelasannya"

Di Twitter, akun @andyfaskanio_ mengunggah video yang sama pada 17 April 2020. Pada video terdapat keterangan bahwa video itu bersumber dari Instagram @visitpronojiwo dan @jejak_pendaki. 

"Semeru, 17 April 2020
Mengeluarkan guguran lava...
Status :: Waspada level 2
#Semeru #jawatimur #gunungsemeru #gunungapi"

Selanjutnya, Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video di @jejak_pendaki pada 17 April 2020. Video itu memang ada namun diberi keterangan bahwa sumbernya dari Instagram @visitpronojiwo.

Pada tanggal yang sama, akun @visitpronojiwo juga mengunggah video itu.  

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, 17 April 2020, informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menyebutkan, pada 17 April 2020 pukul 06.08 WIB, ada luncuran awan panas sejauh 2.000 meter yang mengarah ke Besuk Bang dari pusat guguran Gunung Semeru.

Pengamatan visual periode 1 sampai 16 April 2020, menunjukkan, aktivitas Gunung Semeru didominasi guguran lava dan erupsi tidak menerus.

Erupsi gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut menimbulkan kolom berwarna kelabu setinggi 400 sampai 600 meter di atas puncak.

Informasi soal aktivitas Semeru pada 17 April 2020 ini juga dirilis PVMBG melalui situs Magma Indonesia.

Kesimpulan

Menurut penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com klaim tersebut tidak benar atau hoaks, karena video itu merupakan video erupsi Semeru tanggal 17 April 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi