Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sofian, Bikin Karya dari 576 Kok untuk "The Minions"

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @Abang_Seni
Unggahan Instagram Sofian atas karyanya yang berjudul Untuk The Minions.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Seorang pria asal Batam bernama Sofian, membuat sebuah karya seni yang terbuat dari 576 kok sebagai bentuk apresiasi kepada The Minions, julukan untuk ganda putra bulu tangkis, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Karya tersebut diunggah di akun Instagram Sofian @abang_seni pada Kamis (9/11/2021).

Sofian merangkai dan mengecat ratusan kok di atas papan berukuran 244 x 122 meter.

Uniknya, karya yang dibuat dalam waktu satu bulan ini, jika dilihat dari sudut kiri maka akan menampilkan wajah Marcus. Sementara, jika dilihat dari sudut kanan, maka akan tampak wajah Kevin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tantangannya, awal saya gambar Marcus satu arah. Sudah mau masuk ke dua arah, itu setiap goresan (wajah Kevin) itu berpengaruh ke wajah Marcus. Itu suatu tantangan banget. Butuh konsentrasi yang tinggi," ujar Sofian kepada Kompas.com, Sabtu (11/12/2021).

Atas karyanya ini, Sofian mendaftarkan hak ciptanya ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Ini Hak Cipta saya yang ke-8," kata dia.

Bukan kali ini saja Sofian membuat karya seni yang unik.  

Bagaimana proses Sofian menciptakan karya dari kok ini?

Karya untuk "The Minions"

Sebelumnya, Sofian juga pernah membuat karya khusus untuk The Minions setelah Indonesia batal mengikuti kejuaraan All England 2021.

Para atlet Indonesia saat itu dinyatakan tidak bisa mengikuti turnamen setelah diketahui berada dalam satu pesawat dengan seorang penumpang asal Turki yang dilaporkan positif Covid-19.

Tim Merah Putih pun dipaksa mundur dari All England 2021 karena alasan protokol kesehatan.

"Indonesia tidak kalah, Indonesia dipulangkan karena pandemi. Jadi tidak boleh berkata All England 2021 Indonesia kalah, saya tidak terima," ujar Sofian.

Saat itu, ia pun membuat sebuah karya untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Sofian memiliki ide untuk membuat karya dari kok bekas. Ia mulai mengumpulkan, menyeleksi kok yang masih bagus, menggunting, kemudian merangkainya satu per satu membentuk sketsa wajah The Minions.

"Karya seni yang selama ini saya buat kan dari bahan-bahan di sekitar. Terus saya kepikiran untuk buat karya seni dari bola bulu tangkis bekas karena sayang sekali dibuang," kata Sofian.

Karya itu dibuat Sofian di atas papan berukuran 244 x 122 meter, Sofian. Ia berhasil merangkai 5.840 kok dikerjakan selama 4 bulan. Dia memberinya judul "All England 2021 Indonesia Menang".

"Proses pembuatan itu tidak cepat, ya. Terkadang 4 bulan, terkadang 5 bulan. Yang karya pertama itu prosesnya 4 bulan. Anda bisa membayangkan dalam 4 bulan itu saya membayangkan sosok itu," kata dia.

Awal tertarik badminton

Awalnya, Sofian tidak terlalu mengenal dunia bulu tangkis. Dia baru berlatih bulu tangkis saat pandemi Covid-19 karena ajakan temannya.

Lama kelamaan, Sofian mulai tertarik dan dia pun mengenal sosok The Minions dari perbincangan teman-temannya. 

Dia pun berinisiatif untuk membuat karya untuk ganda putra nomor satu dunia itu.

"Jadi saya cuma bisa buat apabila orang ini, satu, berkontribusi untuk negara. Kedua, orang ini apa yang dia lakukan sangat dikagumi atau membuat saya sangat terharu, misalnya," kata dia.

Melalui karya seninya, Sofian berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Marcus dan Kevin. Mereka memberinya jersey dan jaket.

Adapun karya "All England 2021 Indonesia Menang" sudah dia berikan kepada Kevin.

Manajer atlet meminta Sofian untuk membuat satu karya yang sama untuk Marcus, tetapi Sofian menolak.

"Prinsip saya selama ini buat seni hanya 1 kali. Jadi saya tidak akan buat 2 karya yang sama. Karya seni saya yang versi besar itu ada hak cipta," kata dia.

Akhirnya, Sofian membuat satu lagi karya khusus untuk Marcus dengan bahan yang sama tetapi konsep yang berbeda.

"Bahan masih tetap shuttlecock tapi dengan tampilan yang berbeda. Ini adalah satu tantangan untuk saya juga. Saya tidak akan membuat konsep yang sama. Kenapa saya melakukan ini? Karena bisa meningkatkan kreativitas saya juga," ujar Sofian.

Peraih 4 MURI dan 8 memiliki hak cipta

Sepanjang karier seninya, Sofian rajin mendaftarkan karya-karyanya sehingga memiliki hak cipta.

Berikut daftar hak cipta atas karya Sofian:

  1. Sketsa wajah Presiden RI ke-7 Joko Widodo dari 53.000 tusukan gigi
  2. Sketsa wajah Prof.Dr.h.c. KP Jaya Suprana dari 5.298 m benang wol
  3. Sketsa wajah Guan Gong dari 15.993 jarum pentul dan 11 warna benang wol
  4. Karya dengan judul "Mujizat Itu Ada" dari jarum dan benang wol
  5. Karya dengan judul "Aku Bukan Hotman Paris" dari serbuk kopi
  6. Karya dengan judul "Untuk Bung Karno"
  7. Karya dengan judul "All England 2021 Indonesia Menang" yang terbuat 5.840 kok
  8. Karya dengan judul "Untuk The Minions" terbuat dari 576 kok

Adapun 4 rekor MURI yang Sofian peroleh, antara lain:

  1. Sketsa Wajah dari Rangkaian Tusuk Gigi Terbanyak
  2. Mendirikan Telur di Atas Jenis Benda Terbanyak
  3. Sketsa Wajah dari Benang Wol Terpanjang
  4. Karya Seni dari Bola Bulu Tangkis Bekas Terbanyak

Tidak sembarangan menjual karya

Sofian baru menekuni dunia seni sekitar 2015. Sebelumnya, dia bahkan mengakui bahwa dirinya tidak terampil dalam seni lukis dan menggambar.

Kendati demikian, Sofian suka mencoba hal-hal baru. Kini, dia merasa seni sudah jadi rutinitasnya sehari-hari.

"Saya sudah hidup di dalam seni. Karena setiap hari saya tidak boleh tidak berkarya. Saya sesak banget kalau tidak berkarya," kata dia.

Sofian bercerita, banyak tawaran yang datang padanya. Mulai dari tawaran untuk menjual karya, hingga permintaan untuk membuat karya tertentu. Namun, dia tidak sembarang dalam membuatnya.

"Karya-karya saya banyak yang mau membeli dengan harga lumayan, namun saya tidak tertarik sama sekali. Saya merasa, karya saya akan lebih dihargai bukan karena segi uang. Tapi saya bisa kasih ke Marcus, bisa kasih ke Kevin, misalnya," cerita Sofian.

Untuk karya-karyanya yang merepresentasikan tokoh-tokoh tertentu, Sofian memang tidak akan pernah menjualnya.  

"Kalau ke depan mungkin untuk membuat galeri itu beda cerita lagi, atau membuat pameran dan khusus dijual itu beda cerita. Kalau untuk tokoh-tokoh tertentu itu dari panggilan hati," ujar dia.

Menekuni seni keseimbangan

Selama ini, Sofian menerapkan seni dalam kehidupannya sehari-hari, terutama seni keseimbangan.

Belakangan, dia menekuni egg balancing, di mana dia berusaha mengatur keseimbangan telur dan benda-benda lainnya.

"Saya belajar egg balancing, yaitu seni keseimbangan telur. Kalau dilihat dari luar itu hanya main telur, kayak enggak ada kerjaan. Sebenarnya dalam proses itu kita melatih fokus, ketenangan, dan kedamaian," ujar dia.

Melalui seni semacam itu, dia belajar bahwa kehidupan di dunia tidak berkutat pada hal material semata, tetapi juga spiritual. 

"Saya buat seni memang menghabiskan lebih banyak dana, jujur. Karena ada pengeluaran, tidak ada pemasukan. Tapi saya akan tetap mempertahankan seperti itu," kata Sofian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi