Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Sehat Mana, Sayuran Mentah atau Sayuran Matang?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Ja Ma
Beberapa sayuran enak dikonsumsi mentah, beberapa lagi harus melalui proses pemasakan terlebih dahulu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sayuran adalah menu utama ketika Anda tengah menjalankan pola hidup sehat atau pola diet.

Sayuran yang kaya akan vitamin, mineral dan serat akan menyehatkan sistem metabolisme dan mengurangi risiko penumpukan lemak dan kolesterol jahat.

Beberapa jenis sayuran ada yang harus dimasak terlebih dahulu untuk bisa aman dan enak dikonsumsi.

Namun beberapa jenis lainnya, sama-sama enaknya baik dikonsumsi mentah atau matang melalui proses pengolahan di atas api.

Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, sehat mana antara sayuran mentah atau sayuran yang sudah matang karena proses pemanasan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sayuran dan Buah yang Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Plus minus sayuran mentah

Melansir healthyEating.sfgate, sayuran mentah mengandung lebih banyak vitamin yang larut dalam air.

Beberapa vitamin seperti vitamin C, akan mudah rusak jika dipanaskan. Jadi ketika Anda mengonsumsi sayuran mentah, Anda akan mendapatkan lebih banyak vitamin dalam kondisi utuh dan bagus.

Ketika direbus, vitamin dalam sayuran seperti brokoli akan larut ke dalam air rebusan. Karena inilah perebusan sayuran tak disarankan dilakukan dalam waktu terlalu lama.

Selain lebih banyak mendapatkan vitamin, Anda juga akan lebih maksimal dalam mendapatkan antioksidan dari sayuran, mengingat antioksidan juga bisa rusak jika melalui proses pemanasan.

Selain itu, makan sayuran mentah juga bisa mendapatkan tekstur segar yang crunchy. Ketika mulut mengunyah sayuran, aroma dan tekstur sayuran yang kriuk akan bisa membangkitkan selera makan.

Namun awas, ketika makan sayuran mentah Anda harus benar-benar bersih dalam mencuci sayuran yang ada. Sisa pestisida atau berbagai jamur dan bakteri bisa masih melekat di penampang sayuran dan membahayakan tubuh Anda.

Beberapa sayuran juga baru bisa diambil khasiatnya ketika sudah melalui proses pemasakan. Jadi ketika dimakan mentah, Anda tak akan mendapatkan khasiatnya secara maksimal.

Seperti misalnya wortel. Properti beta karotin dan vitamin A-nya akan lebih banyak keluar jika wortel sudah dipanaskan.

Baca juga: 5 Cara Mengurangi Rasa Pahit dari Sayuran

Plus minus sayuran matang

Mengonsumsi sayuran matang memang relatif lebih aman, karena paparan virus, bakteri dan sisa pestisida biasanya akan mati atau hilang dalam proses pemanasan.

Sayuran matang juga biasanya lebih mudah dicerna oleh usus, karena dinding-dinding selnya sudah lunak lewat proses pemanasan.

Namun proses pemasakan atau pemanasan yang terlalu lama bisa membuat kandungan vitamin dan antioksidan di dalam sayuran hilang. 

Perebusan sayuran adalah cara paling cepat merusak kandungan vitamin dan antioksidan milik sayuran. Beberapa vitamin akan terlarut ke dalam air, dan akan terbuang ketika sayuran ditiriskan.

Memasak sayuran dalam minyak panas juga bisa merusak antioksidan yang ada. Panasnya minyak bisa menetralkan kandungan antioksidan dari sayuran.

Jadi jika ingin tetap mendapatkan nutrisi dari sayuran, olah sayuran dengan cepat, jangan memanaskannya terlalu lama.

Hindari pula merebus sayuran agar vitamin tak larut, lebih baik gunakan kukusan yang jauh lebih aman.

Kemudian tumis sayuran menggunakan air kaldu daripada menumisnya dengan minyak panas yang bisa merusak zat-zat antioksidan dalam sayuran.

Baca juga: 5 Kesalahan dalam Mengolah Sayuran yang Membuat Nutrisi Hilang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi